Sanksi, Penindasan dan Pengkhianatan, Inti HAM AS Menghadapi Bangsa Iran
(last modified Wed, 03 Jul 2024 06:21:12 GMT )
Jul 03, 2024 13:21 Asia/Jakarta
  • Ali Bagheri Kani, Penjabat Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran
    Ali Bagheri Kani, Penjabat Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran

Penjabat Menteri Luar Negeri Iran menganggap pelanggaran hak-hak rakyat Iran, termasuk sanksi yang kejam, sebagai inti hak asasi manusia Amerika.

Tiga puluh enam tahun yang lalu, 2 Juli 1988, seluruh 290 penumpang, termasuk 66 anak-anak dan 53 wanita, gugur syahid ketika kapal perang Vincennes menembakkan rudal ke pesawat penumpang Iran.

Sekaitan dengan hal ini, menurut laporan IRNA, Ali Bagheri Kani, Penjabat Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran memublikasikan pesan di X (sebelumnya Twitter) dengan menyinggung pada berlalunya lebih dari tiga puluh enam tahun sejak tindakan pengecut dan teroris dari Amerika Serikat dalam menargetkan pesawat penumpang Iran di Teluk Persia.

Bagheri Kani menulis, Pelanggaran hak asasi manusia rakyat Iran oleh Amerika terus berlanjut dalam berbagai bentuk, termasuk penerapan sanksi yang kejam.

Pesawat Iran

Bagheri Kani juga mengatakan dalam pesan lain di X, Saat ini, dukungan komprehensif Amerika Serikat terhadap kejahatan rezim pendudukan di Palestina adalah satu lagi lembaran berdarah dari buku kejahatan yang dilakukan oleh para pemimpin Amerika dalam melakukan genosida, pembunuhan massal, menimbulkan kelaparan, pendudukan dan kehancuran.

Penjabat Menteri Luar Negeri Iran menunjukkan bahwa Republik Islam Iran telah berdiri teguh melawan kejahatan-kejahatan ini dan tetap bangga meskipun ada semua tekanan ini, dan menambahkan, Campur tangan ilegal Amerika Serikat di berbagai belahan dunia telah menjadikan negara ini salah satu pelanggar hak asasi manusia terbesar di dunia.

"Tindakan sepihak dan penggunaan sanksi serta dukungan komprehensif dan tanpa syarat terhadap genosida dan kejahatan rezim Zionis adalah salah satu tindakan paling merusak terhadap hak asasi manusia yang telah dilakukan Amerika sejauh ini," tambah Bagheri Kani.

"Saat ini, makna hak asasi manusia Amerika dalam perilaku Amerika dan rezim Zionis di Gaza jelas bagi semua orang," pungkasnya.(sl)