Guterres Menekankan Berakhirnya Perang Mengerikan di Gaza
(last modified 2024-07-13T07:19:21+00:00 )
Jul 13, 2024 14:19 Asia/Jakarta
  • Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa
    Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa

"Tidak ada yang bisa membenarkan hukuman kolektif yang dijatuhkan kepada warga Palestina di Jalur Gaza setiap hari," kata Sekretaris Jenderal PBB.

Menurut laporan IRIB, Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada pertemuan PBB untuk mendukung Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menambahkan, Tingkat pembunuhan dan kehancuran besar-besaran di Jalur Gaza tidak dapat dipahami.

Guterres mengatakan bahwa perintah untuk mengevakuasi berbagai daerah di Jalur Gaza telah ditingkatkan oleh tentara Israel, dan warga Palestina terpaksa mengungsi seolah-olah mereka adalah bola manusia di medan pembantaian.

Sekretaris Jenderal PBB mengatakan, 195 personel UNRWA tewas di Jalur Gaza, jumlah kematian tertinggi dalam sejarah bantuan kemanusiaan.

Sambil menyerukan semua negara untuk melindungi UNRWA, Guterres mengatakan, Tidak ada alternatif lain selain UNRWA dan waktunya telah tiba untuk mengakhiri perang yang mengerikan ini.

Sementara itu, Pimpinan UNRWA Philippe Lazzarini merujuk pada pernyataan 118 negara di dunia mengenai peningkatan dukungan politik dan finansial terhadap badan ini, mengapresiasi dukungan luas atas UNRWA.

UNRWA

Merujuk pada serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan upaya sistematis rezim Zionis untuk menghancurkan UNRWA, pemimpin UNRWA mengatakan, Dukungan banyak negara serta dukungan politik dan finansial ke badan ini merupakan penghargaan kepada pegawai UNRWA yang bekerja di seluruh kawasan, termasuk di garis depan.

Tidak ada alternatif selain UNRWA, kata Lazzarini, seraya menambahkan bahwa UNRWA berkomitmen untuk terus memberikan bantuan dan layanan dasar, termasuk pendidikan kepada anak-anak Palestina di Gaza.

Negara-negara Slovenia, Kuwait dan Yordania menyampaikan rencana penerbitan pernyataan bersama mengenai peningkatan dukungan politik dan keuangan kepada UNRWA di PBB dan rencana ini disetujui dengan tanda tangan 118 negara anggota PBB dan seluruh 15 anggota Dewan Keamanan juga menyetujui pernyataan yang ditandatangani ini.

Menyusul klaim rezim Zionis pada bulan Januari lalu tentang kemungkinan 12 pegawai UNRWA ikut serta dalam operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, banyak negara pendukung UNRWA telah menangguhkan atau menghentikan bantuan mereka kepada organisasi ini, sekitar 450 juta dolar.

Sejak itu, banyak dari negara-negara tersebut, termasuk Swedia, Kanada, Jepang, Uni Eropa dan Prancis, telah melanjutkan bantuan keuangan, tapi negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris menolak memberikan bantuan keuangan kepada UNRWA.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebelumnya mengumumkan bahwa pembekuan bantuan kepada UNRWA, badan bantuan utama di Gaza, terjadi ketika operasi militer Israel selama berbulan-bulan telah mengubah wilayah tersebut menjadi “neraka kemanusiaan” dan 2 juta 300 ribu penduduknya sangat membutuhkan makanan, air, layanan medis dan tempat tinggal.(sl)

Tags