Kemenlu Iran Tanggapi Penutupan Islamic Center Hamburg
Penjabat Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran memandang tindakan otoritas peradilan Jerman menutup Islamic Center Hamburg sebagai pelanggaran terhadap aturan dan standar kebebasan beragama dan berpendapat.
Tehran, Parstoday- Polisi Jerman menyerbu Islamic Center Hamburg dan sejumlah pusat afiliasinya, termasuk 53 bangunan di delapan wilayah Jerman.
Sebelumnya, otoritas Jerman melakukan penyelidikan musim gugur tahun lalu dengan klaim palsu dan tidak valid mengenai Islamic Center Hamburg.
Selanjutnya, pemerintah Jerman melarang kegiatan Islamic Center Hamburg dan organisasi terkait di negara ini.
Ali Bagheri Kani di laman media sosial hari Kamis (25/7/2024) mengatakan,"Tindakan otoritas peradilan-administrasi Jerman dalam memeriksa tempat-tempat yang berkaitan dengan Islamic Center Hamberg sebagai salah satu pusat Islam tertua yang memiliki sejarah 70 tahun, merupakan warisan berharga tokoh Syiah dunia, Ayatullah Boroujerdi adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan yang melanggar aturan dan standar kebebasan beragama dan berpendapat,".
"Tindakan ini merupakan hadiah bagi para ekstremis, pengusung kekerasan, dan arus yang mendukung terorisme. Rezim teroris Israel yang memanfaatkan setiap peristiwa untuk mengalihkan opini publik dari genosida warga Palestina juga menyambut baik tindakan polisi Jerman ini!" kata Bagheri Kani.
"Pemerintah Jerman bertanggung jawab atas dampak dan konsekuensi dari tindakan kekerasan dan tidak beralasan. Republik Islam Iran, bersama umat Islam dan masyarakat Iran di luar negeri, mendukung pemajuan pemikiran dan peradaban Islam-Iran serta hak-hak umat Islam dan Iran di belahan dunia mana pun, termasuk Jerman," tegasnya.
Dengan sejarah 70 tahun, Islamic Center Hamburg dianggap sebagai pusat aktivitas Syiah terpenting di Jerman dan salah satu pusat Islam terpenting di Eropa.(PH)