Pelajaran dan Hikmah Pertahanan Suci di Peringatan 36 Tahun Berakhirnya Perang
(last modified 2024-09-22T05:53:38+00:00 )
Sep 22, 2024 12:53 Asia/Jakarta
  • Presiden Iran di parade militer
    Presiden Iran di parade militer

36 tahun telah berlalu sejak berakhirnya perang 8 tahun yang dilakukan rezim Ba'ath Irak terhadap Iran. Selama itu pula ada banyak pelajaran dan hikmah dari perang ini menjadi lebih jelas, di mana 4 pelajaran di antaranya jauh lebih penting.

Pelajaran pertama dari pertahanan suci adalah bahwa persatuan memberi kemampuan untuk mengatasi masalah dan musuh.

Rezim Ba'ath di Irak didukung oleh semua kekuatan regional dan dunia selama perang 8 tahun tersebut, tapi pada akhirnya, tidak ada satupun wilayah Iran yang hilang.

Pertahanan suci adalah salah satu wujud nyata persatuan bangsa, tanpa memandang agama, mazhab, suku, dan ras.

Isu ini menunjukkan bahwa “kepentingan nasional” merupakan garis merah dan titik temu antara seluruh kelas intelektual, etnis, dan politik di Iran, yang dapat dianggap sebagai modal intelektual dan pembuat aliansi yang berharga dan menentukan dalam pengambilan keputusan nasional.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada parade angkatan bersenjata dalam rangka Pekan Pertahanan Suci mengatakan, Kesatuan kekuatan militer dan semua rakyat Iran yang tercinta mampu menggagalkan agresi pengecut yang direncanakan negara-negara kolonialis untuk menghancurkan Iran dan Revolusi Islam dan menyeret mereka menjadi putus asa.

Parade militer Iran

Pelajaran penting kedua dari Pertahanan Suci adalah untuk mempertahankan keutuhan wilayah negara, perlu dilakukan peningkatan kekuatan militer sedemikian rupa sehingga musuh tidak berani menyerang terlebih dahulu, dan jika melakukan tindakan tersebut, ia menghadapi tanggapan yang kuat sedemikian rupa sehingga kerugian yang ditimbulkan oleh kesalahan tersebut bagi musuh menjadi besar

Oleh karena itu, strategi Republik Islam Iran ini, yang tidak berkompromi terhadap keinginan musuh untuk bernegosiasi mengenai kemampuan rudal, merupakan strategi yang realistis dan bukan hanya tidak boleh dinegosiasikan dalam hal ini, tetapi juga tidak boleh gagal dalam upaya perbaikan apa pun. kemampuan militer, termasuk rudal. Keamanan Iran bergantung pada kekuatan angkatan bersenjata.

Sekaitan dengan hal ini, Masoud Pezeshkian mengatakan, Jika angkatan bersenjata tidak kuat dan mampu, saat ini Iran tidak akan aman dan negara serta rakyatnya tidak akan memiliki keamanan dan ketenangan.

Pelajaran penting ketiga dari pertahanan suci adalah bahwa tidak boleh bergantung pada kekuatan asing mana pun untuk menciptakan keamanan yang stabil dan mempertahankan diri dari musuh asing.

Rezim Ba'ath Irak mulai menyerang Iran dengan mempercayai kekuatan asing, dan mereka percaya bahwa dengan dukungan kekuatan asing, mereka dapat mengalahkan Iran dan mencapai tujuan ambisiusnya, tapi akhirnya gagal mewujudkan tujuan tersebut.

Pada saat yang sama, dalam 8 tahun perang, setelah serangan Irak ke Kuwait, para pendukung Irak menjatuhkan sanksi berat terhadap negara ini, pada tahun 2003 mereka menciptakan perang melawan negara ini dan menyebabkan jatuhnya rezim Ba'ath.

Nasib rezim Baath di Irak menjadi bukti nyata bahwa kepercayaan dan ketergantungan pada kekuatan asing tidak membuat suatu negara kuat, apalagi negara Islam.

Pelajaran penting keempat dari Pertahanan Suci adalah bahwa ikatan yang kuat antara masyarakat dan pemerintah dapat menjadi sumber transformasi penting di negara ini.

Dalam hal ini, kesenjangan antara masyarakat dan pemerintah juga akan menimbulkan banyak dampak negatif.

Salah satu penyebab kemenangan perang 8 tahun ini adalah adanya hubungan yang erat antara masyarakat dan pemerintah, dengan kata lain tingginya modal sosial negara. waktu itu, yang merupakan akibat dari Revolusi Islam.

36 tahun setelah berakhirnya perang 8 tahun antara Irak dan Iran, isu penting ini, yaitu kebutuhan untuk melestarikan dan meningkatkan modal sosial, harus menjadi prioritas bagi para negarawan.(sl)

Tags