Iran Peringatkan Pendukung Israel: AS Bertanggung Jawab atas Akibat Serangan ke Lebanon
(last modified Wed, 25 Sep 2024 04:23:46 GMT )
Sep 25, 2024 11:23 Asia/Jakarta
  • Pertemuan Menlu Iran dan Menlu Italia
    Pertemuan Menlu Iran dan Menlu Italia

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran memperingatkan terhadap pecahnya perang skala besar di kawasan dan mengatakan bahwa jika Amerika dan sekutu rezim Zionis lainnya tidak menghentikan serangan rezim tersebut, mereka harus menerima tanggung jawab atas konsekuensinya.

Menurut laporan IRNA, Menteri Luar Negeri Iran Sayid Abbas Araghchi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani di sela-sela sesi ke-79 sidang Majelis Umum PBB di New York, menekankan keputusasaan rezim Zionis dan kegagalannya mencapai tujuan apa pun di Jalur Gaza, padahal telah terjadi pembunuhan brutal selama sekitar satu tahun.

"Rezim Israel yang melakukan genosida tidak boleh dibiarkan menyebarkan perang ke seluruh kawasan untuk menyelamatkan diri dari keputusasaan," tambah Sayid Abbas Araghchi.

Merujuk pada permintaan Italia dan beberapa negara lain untuk segera melakukan gencatan senjata segera di Lebanon, Menteri Luar Negeri Iran mengatakan, Para pendukung rezim Zionis bertanggung jawab untuk menghentikan serangan brutalnya, yang sejauh ini telah mengakibatkan ratusan orang gugur syahid, termasuk puluhan anak-anak.

Menteri Luar Negeri Italia juga menyoroti memburuknya situasi di Lebanon selatan dan menekankan upaya diplomatik untuk mencegah perang dan membangun gencatan senjata.

Tentara rezim genosida Israel memulai serangan besar-besaran di berbagai wilayah Lebanon selatan sejak hari Senin (23/9), dan menurut statistik terbaru yang diterbitkan Kementerian Kesehatan Lebanon, 558 orang gugur syahid dan sekitar 1.835 orang terluka.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, 35 orang yang menjadi korban adalah anak-anak dan 58 di antaranya adalah perempuan.

Rezim penjarah  Israel juga membunuh sedikitnya 37 warga Lebanon dan melukai lebih dari 4.000 orang dalam operasi teroris pada Selasa dan Rabu (17 dan 18 September) dengan meledakkan ribuan pager, perangkat nirkabel, dan sistem komunikasi.

Banyak negara di dunia dan organisasi internasional mengutuk ledakan baru-baru ini di Lebanon dan menekankan perlunya mengurangi ketegangan di kawasan.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon menekankan bahwa rezim Zionis telah melanggar semua garis merah dalam operasi terorisnya baru-baru ini di Lebanon dan akan menanggung akibatnya yang besar.(sl)