Surat Iran ke Dewan Keamanan terkait Statemen Biden
(last modified Tue, 22 Oct 2024 08:08:25 GMT )
Okt 22, 2024 15:08 Asia/Jakarta
  • Amir Saeid Iravani
    Amir Saeid Iravani

Parstoday- Duta besar dan perwakilan tetap Iran di PBB dalam sebuah surat menyebut statemen presiden Amerika terkait infornasi yang dimilikinya mengenai waktu kejahatan potensial Israel terhadap Tehran sangat mengkhawatirkan dan provokatif.

Presiden AS, Joe Biden sebelumnya saat menjawab pertanyaan wartawan di Berlin mengenai mekanisme dan waktu balasan Israel atas serangan Iran mengatakan bahwa dirinya memiliki informasi mengenai hal ini, tapi ia tidak memberikan perincian lebih lanjut.

 

Menurut laporan IRNA, Amir Saeid Iravani, dubes dan perwakilan tetap Iran di PBB hari Senin (21/10/2024) waktu setempat dalam suratnya kepada Sekjen PBB, Antonio Guterres dan Kepala Dewan Keamanan, Pascale Christine Baeriswyl merespons statemen Joe Biden terkait pengakuannya memiliki informasi mengenai mekanisme kejahatan potensial Israel terhadap Tehran, dan mengatakan, statemen Biden sangat mengkhawatirkan dan provokatif, karena menunjukkan pengakuan tersirat dan dukungan nyata AS atas agresi militer ilegal rezim Zionis terhadap Iran.

 

Iravani menekankan, statemen seperti ini juga bertentangan dengan klaim berulang Washington terkait dukungannya atas penurunan tensi di kawasan.

 

Dalam surat ini disebutkan, AS dengan memberikan bantuan teknis dan persenjataan canggih, termasuk sistem anti-udara maju bagi Israel, telah membuat Washington sebagai "mitra" dalam setiap agresi Zionis terhadap Iran dan dampaknya.

 

Republik Islam Iran meminta Dewan Keamanan untuk secara eksplisit mengutuk provokasi sembrono tersebut dan meminta Amerika Serikat, dengan menggunakan pengaruhnya yang besar, untuk memaksa rezim Israel agar segera menghentikan kejahatan perang dan kampanye genosida yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina di Gaza dan rakyatz Lebanon; Kejahatan-kejahatan ini tidak hanya mengganggu stabilitas kawasan, namun juga menimbulkan ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan internasional.

 

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Iran, Sayid Abbas Araghchi saat menjawab provokasi berbahaya dan pelanggaran nyata hak-hak internasional, pada 18 Oktober 2024, melalui jejaring sosial X menulis; Siapa pun yang mengetahui bagaimana dan kapan Israel menyerang Iran, atau menyediakan sarana dan dukungan untuk kebodohan tersebut, secara logis harus bertanggung jawab atas kemungkinan jatuhnya korban. (MF)