Urgensi dan Konsekuensi dari Pemilihan Sekjen Hizbullah Lebanon yang Baru
(last modified Thu, 31 Oct 2024 04:10:28 GMT )
Okt 31, 2024 11:10 Asia/Jakarta
  • Sheikh Naim Qassem Sekretaris Jenderal Hizbullah
    Sheikh Naim Qassem Sekretaris Jenderal Hizbullah

Sebulan setelah kesyahidan Sayid Hassan Nasrallah, Hizbullah mengumumkan bahwa Sheikh Naim Qassem telah terpilih menjadi Sekretaris Jenderal Hizbullah yang baru.

Sayid Hassan Nasrallah gugur syahid pada 9 September setelah tindakan teroris rezim Zionis di Lebanon selatan.

Tiga puluh tiga hari setelah kejahatan itu, Sheikh Naim Qassem (70), yang sebelumnya merupakan wakil Sayid Hassan Nasrallah terpilih menjadi Sekretaris Jenderal Hizbullah.

Pemilihan Sheikh Naim Qassem sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah yang baru di Lebanon penting dalam beberapa hal.

Yang pertama adalah bahwa Sheikh Naim Qassem memiliki sejarah bekerja dalam dua gerakan Amal dan Hizbullah.

Dia adalah salah satu dari mereka yang telah terlibat dalam pembentukan gerakan Amal dan pendirian Hizbullah di Lebanon.

Kelebihan yang penting ini membuat Sheikh Naim Qassem memiliki kemampuan untuk mendefinisikan kembali kekuatan struktural dan militer Hizbullah Lebanon.

Hassan Ibrahim, penulis dan analis politik, mengatakan dalam hal ini, Pilihan itu dibuat karena kepribadian Sheikh Naim Qassem. Sheikh Naim Qassem adalah orang yang religius dan aktif di bidang organisasi dan memiliki kepribadian yang serius dan solid.

Dimensi kedua dari pentingnya pemilihan Sheikh Naeem Qassim sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon yang baru adalah untuk menunjukkan bahwa terlepas dari kejahatan rezim Zionis, serta teror terhadap sejumlah besar komandan dan pemimpin Hizbullah Lebanon, tapi gerakan ini masih dinamis dan telah keluar dari shock akibat teror pemimpin mujahid dan karismatiknya Sayid Hassan Nasrallah.

Pemilihan Sekretaris Jenderal Hizbullah mencerminkan konsistensi internal dalam tubuh Hizbullah dan Dewan Tingginya.

Dimensi ketiga dari pentingnya pemilihan Sheikh Naim Qassim sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon yang baru menunjukkan gerakan ini akan terus melawan rezim Zionis dan berada dalam agenda sebagai salah satu prinsip terpentingnya.

Kepribadian Sheikh Naim Qassem dan pengalaman lebih dari 5 tahun menjadi Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, serta pengalaman menghadiri empat perang tahun 1993, 1996, 2000 dan 2006 menunjukkan bahwa Hizbullah terus melanjutkan jalan Sayid Hassan Nasrallah dalam periode Sheikh Naim Qassem sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah dalam perjuangan melawan rezim pendudukan Quds dan akan memainkan peran aktif di Poros Perlawanan.

Poin terakhirnya adalah bahwa pemilihan Sheikh Naim Qassem sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon yang baru dalam kondisi ketika rezim Zionis melakukan aksi teror terhadap para pemimpin dan komandan gerakan itu menunjukkan bahwa para pemimpin dan komandan Hizbullah Lebanon bukan hanya tidak takut, tapi secara sadar memilih jalan jihad di jalan Allah dan memilih kesyahidan.

Kenyataan ini yang merupakan masalah mendasar yang tidak dapat dipahami oleh rezim Zionis, dan tetap dalam pemikiran yang salah bahwa dengan membunuh para pemimpin, mereka dapat menyaksikan keruntuhan Hizbullah atau kelompok perlawanan lainnya.(sl)

Tags