Tentara Zionis Membangkang terhadap Perintah Komandan Israel di Gaza dan Lebanon
(last modified Sat, 23 Nov 2024 06:50:09 GMT )
Nov 23, 2024 13:50 Asia/Jakarta
  • Tentara Zionis Membangkang terhadap Perintah Komandan Israel di Gaza dan Lebanon

Mantan juru bicara tentara rezim Zionis mengumumkan ketidaktaatan danpembangkangan tentara Israel terhadap perintah komandan mereka di Gaza dan Lebanon.

Jaringan Sahab melaporkan, Mantan Juru Bicara Militer Rezim Zionis, Avi Benayahu, mengkritik inefisiensi militer Zionis dengan mengatakan, "Di Gaza dan Lebanon, ada pembangkangan militer dan ketidaktaatan pada perintah."

Pada saat yang sama, Zvika Haimovich, mantan Komandan Pertahanan Udara Israel juga mengungkapkan, "Tentara Israel menderita kelelahan, kehilangan persiapan, kecepatan tindakan, efisiensi, disiplin dan disiplin setelah 14 bulan sejak dimulainya serangan".

Dalam sebuah laporan tentang pembangkangan tentara Zionis di Gaza dan Lebanon, TV rezim Zionis kanal 12 mengutip bagian lain dari pernyataan mantan pejabat Zionis ini dan mengumumkan bahwa tentara Israel telah berperang di dua front Gaza dan Lebanon selama berbulan-bulan. Beratnya tanggung jawab tentara menyebabkan kelelahan pasukan yang sangat parah.

Meskipun tentara Zionis sangat kekurangan tenaga, kaum Haredi tidak bersedia bergabung dengan tentara, dan pasukan cadangan melarikan diri dari perang karena berbagai alasan. Dalam situasi seperti ini, banyak peringatan diberikan mengenai krisis personil di tentara Zionis.

Pembangkanan tentara rezim Zionis terhadap perintah komandan militernya terjadi dalam kondisi para pejuang gerakan Hizbullah Lebanon telah menembakkan rudal ke tempat berkumpulnya tentara Zionis di pinggiran timur kota Khayyam di Lebanon selatan kemarin untuk yang ke-10 kalinya.

Selain itu, melalui drone militer, mereka mengincar tempat berkumpulnya tentara Zionis di kawasan Shama di Lebanon selatan, dan pangkalan Yaroun juga dibombardir oleh pasukan Hizbullah.

Berita lainnya adalah Hizbullah Lebanon mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menargetkan dan menghancurkan tank Merkava musuh Zionis di di Lebanon selatan dengan peluru kendali.

Pada tanggal 23 September 2024, tentara Zionis melancarkan serangan besar-besaran di berbagai wilayah Lebanon selatan yang hingga kini masih berlangsung. Meskipun rezim Zionis membom pemukiman dan membunuh warga sipil di Lebanon dengan senjata canggih yang disumbangkan oleh Amerika Serikat, Hizbullah, sebagai gerakan berbasis rakyat, telah berhasil memberikan pukulan mematikan kepada tentara Zionis.(PH)