Rusia Sambut Baik Kemungkinan Perundingan JCPOA
Perwakilan tetap Rusia untuk organisasi internasional yang berkedudukan di Wina menilai positif dimulainya kembali kontak informal antara Eropa dan Iran mengenai Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA).
Jaringan Sahab melaporkan, Mikhail Ulyanov, perwakilan tetap Rusia untuk organisasi internasional yang berpusat di Wina hari Sabtu (18/1/2025) menyatakan bahwa politisasi JCPOA yang tidak rasional oleh negara-negara Barat telah menambah hambatan utama bagi kebangkitan perjanjian internasional ini.
"Penarikan diri AS dari JCPOA dan penerapan tekanan maksimum membuahkan hasil yang sepenuhnya berlawanan dengan apa yang diinginkan Washington" ujar Ulyanov.
Perwakilan tetap Rusia untuk organisasi internasional yang berbasis di Wina menyatakan bahwa kondisi untuk pembicaraan JCPOA akan menjadi lebih jelas dalam dua atau tiga bulan ke depan.
Baru-baru ini, Marco Rubio, calon Menteri Luar Negeri AS, mengumumkan bahwa pemerintah AS harus siap berunding dengan Republik Islam Iran.
Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) merupakan hasil negosiasi intensif selama beberapa tahun, yang akhirnya diselesaikan pada tanggal 14 Juli 2015, antara Iran dan negara-negara kelompok 5+1 (Rusia, Cina, Amerika Serikat, Inggris, Prancis) ditambah Jerman, dan partisipasi Perwakilan Tinggi Uni Eropa, serta diadopsinya Resolusi 2231 di Dewan Keamanan PBB.
Tapi, pada tanggal 8 Mei 2018, Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik negaranya keluar dari perjanjian internasional ini, yang melanggar Kewajiban Washington berdasarkan JCPOA.(PH)