Amnesty International: Menyambut Netanyahu Berarti AS Mengabaikan Keadilan Internasional
(last modified Wed, 05 Feb 2025 04:54:46 GMT )
Feb 05, 2025 11:54 Asia/Jakarta
  • Benjamin Netanyahu dan Donald Trump
    Benjamin Netanyahu dan Donald Trump

Pars Today - Amnesty International mengecam sambutan dan penerimaan AS terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berangkat ke Amerika Serikat pada hari Minggu, 2 Februari, guna bertemu dengan Presiden AS Donald Trump untuk pertama kalinya sejak dia kembali ke Gedung Putih.

Menurut laporan Pars Today mengutip IRNA, Amnesty International dalam sebuah pernyataan mengecam penerimaan pemerintah AS terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Amnesty International menyatakan, Dengan menyambut Netanyahu, yang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional, Amerika Serikat menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap keadilan internasional.

"Pemerintahan Joe Biden telah mengejek semua upaya internasional untuk menegakkan keadilan di Palestina, dan sekarang Donald Trump, dengan tidak menangkap atau menyelidiki Netanyahu, menyambutnya dua kali lipat lebih hangat dan menjadikannya penguasa asing pertama yang menjejakkan kakinya ke Gedung Putih," tambah Amnesty International.

Amnesty International menekankan dalam pernyataannya bahwa Amerika Serikat berkewajiban berdasarkan Konvensi Jenewa untuk mengadili atau menyeret ke pengadilan mereka yang dituduh melakukan kejahatan perang.

Pernyataan itu menambahkan, Tidak boleh ada tempat yang aman bagi orang-orang yang dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Amnesty International menyatakan bahwa ada banyak bukti bahwa senjata Amerika telah memainkan peran dalam kejahatan perang, serata mencatat bahwa Amerika Serikat terus gagal memenuhi komitmennya untuk mencegah genosida dan mengetahui bahwa senjatanya digunakan dalam serangan militer Israel di Gaza.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim dalam konferensi pers bersama dengan Presiden AS bahwa ide dan rencana Donald Trump untuk merelokasi penduduk Jalur Gaza ke negara tetangga harus ditanggapi dengan serius.

Sebuah rencana yang menghadapi pertentangan keras dari masyarakat internasional.(sl)