Militer Yaman Tembakkan Rudal, Sirine Peringatan Kembali Berbunyi di Tel Aviv
(last modified Thu, 20 Mar 2025 04:51:01 GMT )
Mar 20, 2025 11:51 Asia/Jakarta
  • Yahya Saree, Juru Bicara Militer Yaman
    Yahya Saree, Juru Bicara Militer Yaman

Pars Today - Media-media Zionis Israel melaporkan bahwa sirene peringatan berbunyi di Tel Aviv menyusul penembakan rudal dari Yaman ke wilayah Palestina yang diduduki, dan melukai 13 warga Israel.

Menurut laporan Pars Today Kamis (20/03) dini hari mengutip IRNA, media-media Israel melaporkan bahwa setelah peluncuran roket, warga Israel di Tel Aviv terpaksa berlindung.

Tentara Israel mengklaim telah mencegat dan menghancurkan rudal yang diluncurkan dari Yaman sebelum mencapai Tel Aviv.

Pertahanan udara Israel mencoba mencegat rudal Yaman di atas Modi'in, yang antara Tel Aviv dan Al-Quds yang diduduki.

Saluran 14 Israel juga melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berada di Knesset setelah sebuah rudal diluncurkan dari Yaman dan sirene berbunyi, kemudian dia dibawa ke lokasi yang aman.

Organisasi Palang Merah Israel (MDA) mengumumkan bahwa 13 Zionis terluka saat berpindah ke ruang aman setelah roket ditembakkan dari Yaman.

Media Israel juga melaporkan bahwa alarm dibunyikan di Bandara Ben Gurion dan penerbangan dibatalkan di bandara tersebut.

Menyusul dimulainya kembali serangan rezim Israel di Jalur Gaza, Militer Yaman melanjutkan operasi militer angkatan laut dan rudal terhadap rezim Zionis Israel dalam mendukung rakyat Gaza yang tertindas.

Sebelumnya, Abdul Malik Badreddin Al-Houthi, Sekretaris Jenderal Gerakan Ansarullah Yaman, telah memberi batas waktu empat hari kepada para mediator, dengan menyatakan bahwa jika bantuan kemanusiaan tidak tiba di Gaza, operasi militer angkatan laut Yaman melawan rezim Israel akan dilanjutkan.

Dalam pidato Ramadannya, Al-Houthi memperingatkan bahwa jika kejahatan rezim Zionis dengan mencegah bantuan kemanusiaan memasuki Gaza dan menutup perbatasan terus berlanjut, operasi angkatan laut Yaman melawan musuh Zionis akan dilanjutkan.

Minggu lalu, Sekretaris Jenderal Gerakan Ansarullah Yaman mengumumkan bahwa keputusan untuk mencegah kapal yang berafiliasi dengan rezim Israel melewati Laut Merah, Bab al-Mandab, Teluk Aden, dan Laut Arab telah memasuki tahap implementasi.

Al-Houthi telah menekankan bahwa jika pengepungan Jalur Gaza tidak dicabut, kami akan menggunakan semua opsi praktis untuk menghadapi kelaparan rakyat Palestina.

Sementara itu, Amerika Serikat dan Inggris, yang mendukung rezim Zionis, melancarkan serangan udara terhadap Yaman pada tanggal 15 Maret 2025, yang menargetkan wilayah pemukiman dan pusat-pusat sipil di negara tersebut.(sl)