Tujuh Anak Indonesia Meninggal Akibat Hepatitis Misterius
https://parstoday.ir/id/news/indonesia-i120882-tujuh_anak_indonesia_meninggal_akibat_hepatitis_misterius
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan tujuh anak di negara ini meninggal dunia diduga akibat terpapar hepatitis akut misterius.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
May 12, 2022 12:40 Asia/Jakarta
  • Tujuh Anak Indonesia Meninggal Akibat Hepatitis Misterius

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan tujuh anak di negara ini meninggal dunia diduga akibat terpapar hepatitis akut misterius.

Sebanyak empat kasus kematian anak terjadi di DKI Jakarta, satu kasus kematian dari Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Kemudian satu kasus kematian di Solok, Sumatera Barat dan satu kasus kematian anak di Kalimantan Timur.

"Kalau kematian yang dilaporkan resmi secara nasional ada tujuh kasus. Sementara kasus yang di Medan Sumatera Utara masih diverifikasi oleh teman-teman," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi Kamis (12/5).

"Usia kematian suspek hepatitis akut ini mulai dari 1-10 tahun," tegasnya.

Baru-baru ini dilaporkan kasus kematian anak berusia tujuh tahun di Medan, Sumatera Utara. Pasien tersebut sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Pasien anak tersebut merupakan satu dari dua kasus suspek hepatitis akut yang dilaporkan dinas kesehatan setempat.

Nadia kemudian menjelaskan, dari dua kasus suspek di Medan, satu di antaranya dinyatakan memiliki penyakit lain sehingga tidak masuk dalam kategori suspek hepatitis akut. Sehingga pihaknya belum bisa memasukkan satu kasus kematian itu dalam data nasional lantaran pihaknya masih belum mendapatkan keterangan lanjut dari Medan.

Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan kasus hepatitis misterius ini terus bertambah. Tercatat, ada lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.

WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris terkait 10 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022.

Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Tujuh belas anak atau 10 persen di antaranya memerlukan transplantasi hati dan satu kasus dilaporkan meninggal.(PH)