Apakah tahun 2029 Merupakan Tahun Perang atau Damai?
https://parstoday.ir/id/news/world-i181552-apakah_tahun_2029_merupakan_tahun_perang_atau_damai
Pars Today – Evaluasi inteljen NATO dan menurunnya peran Amerika di keamanan Eropa, menjadikan tahun 2029 sebagai titik sensitif dalam perhitungan pertahanan Jerman dan negara-negara Eropa lainnya.
(last modified 2025-12-04T13:25:10+00:00 )
Des 04, 2025 20:21 Asia/Jakarta
  • Apakah tahun 2029 Merupakan Tahun Perang atau Damai?

Pars Today – Evaluasi inteljen NATO dan menurunnya peran Amerika di keamanan Eropa, menjadikan tahun 2029 sebagai titik sensitif dalam perhitungan pertahanan Jerman dan negara-negara Eropa lainnya.

Peringatan intelijen terbaru dari Organisasi Pakta Atlantik Utara (NATO) menunjukkan bahwa Rusia mungkin akan memiliki kemampuan untuk menyerang anggota NATO pada akhir dekade ini; meskipun sejauh ini belum jelas seberapa nyata ancaman tersebut.

 

Yang membuat skenario ini dianggap serius adalah bertepatan dengan dua tren penting: meningkatnya kemampuan militer Rusia secara bertahap dalam bayang-bayang perang Ukraina, serta berkurangnya peran Amerika Serikat dalam menjamin keamanan Eropa. Kombinasi ini, khususnya bagi Jerman, menjadi sebuah peringatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

 

Menurut laporan Pars Today, akar kekhawatiran ini kembali pada laporan militer NATO tahun 2023, yang berdasarkan data intelijen memprediksi bahwa Rusia dalam lima tahun mampu membentuk angkatan bersenjata dengan kekuatan 1,5 juta personel. Tanggal awal yang ditetapkan, yakni 2028, kemudian diubah menjadi “2029” dan akhirnya “akhir dekade” dengan pertimbangan politik. Perubahan ini menunjukkan bahwa penetapan waktu tersebut lebih merupakan instrumen untuk mengelola opini publik dan mendorong motivasi pertahanan di Eropa, ketimbang sebuah kepastian intelijen.

 

Di sisi lain, menjauhnya Amerika Serikat dari Eropa semakin memperbesar kekhawatiran. Para komandan Jerman menyebut adanya penurunan komunikasi langsung dengan Pentagon, dan usulan terbaru Washington untuk menyerahkan kepemimpinan militer NATO kepada Jerman lebih dipandang sebagai peringatan atas perubahan arah kebijakan Amerika daripada tanda kepercayaan.

Situasi ini menempatkan Eropa pada sebuah pertanyaan mendasar: jika Amerika Serikat tidak berada di sisi NATO pada saat-saat krisis, apakah pakta tersebut masih akan tetap efektif?

 

Kenaikan anggaran militer Jerman hingga 3,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) serta upaya menjadikan angkatan bersenjata negara itu (Bundeswehr) sebagai militer terkuat di Eropa bukan sekadar pembangunan kembali sebuah tentara, melainkan juga rekonstruksi identitas keamanan baru.

Namun, pertanyaan utama tetap ada: apakah Rusia benar-benar berniat menyerang? Bukti yang ada menunjukkan bahwa memiliki kapasitas ancaman itu sendiri merupakan instrumen politik untuk menekan Eropa dan menguji kohesi NATO.

 

Tahun 2029 tidak serta-merta akan menjadi tahun perang, tetapi juga bukan tahun penuh ketenangan; yang pasti, tahun tersebut akan memaksa Eropa untuk memandang keamanan bukan sebagai sesuatu yang sudah ada, melainkan sebagai sebuah proyek aktif dan mutlak diperlukan. (MF)