Empat Negara Eropa Tolak Partisipasi Israel dalam Eurovision
-
Protes partisipasi Zionis Israel dalam kontes Eurovision.
Parstoday – Setelah Uni Penyiaran Eropa (EBU), badan penyelenggara Kontes Lagu Eurovision internasional tahunan, mengonfirmasi bahwa Israel akan tetap berpartisipasi dalam kontes tersebut, jaringan RTVE Spanyol mengumumkan bahwa Spanyol tidak akan berpartisipasi dalam Eurovision 2026.
Jaringan televisi RTÉ Irlandia juga menyatakan bahwa partisipasinya dalam kontes tersebut masih tidak masuk akal mengingat krisis kemanusiaan di Gaza, yang terus membahayakan banyak warga sipil.
Belanda dan Slovenia juga memboikot Kontes Lagu Eurovision 2026 sebagai protes atas partisipasi Israel.
Eurovision, adalah kompetisi lagu internasional yang diselenggarakan setiap tahun oleh European Broadcasting Union (EBU) di antara para anggotanya sejak 1956.
Kekalahan Terbaru Israel di Gaza; Tewasnya Abu Shabab dan Beberapa Wakilnya
Channel 12 Israel memberitakan bahwa Yasser Abu Shabab, pemimpin kelompok bersenjata yang bekerja sama dengan rezim Zionis di Rafah, selatan Jalur Gaza, telah tewas bersama beberapa wakilnya.
Menurut laporan ini, kemungkinan pasukan perlawanan Palestina telah menyusup ke wilayah yang berada di bawah kendali Abu Shabab dan menargetkannya.
Pasukan al-Rade'a yang berafiliasi dengan keamanan perlawanan di Gaza merilis gambar Abu Shabab disertai pesan, "Seperti yang kami katakan, Israel tidak bisa menyelamatkanmu."
Beijing: Gencatan senjata di Gaza harus efektif
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian mengungkapkan keprihatinan atas serangan terbaru rezim Zionis terhadap sejumlah wilayah di Jalur Gaza.
Dia menggambarkan situasi di kawasan tersebut sebagai “sangat rapuh” dan meminta pelaksanaan penuh serta efektif atas kesepakatan gencatan senjata untuk mencegah memburuknya krisis kemanusiaan dan mempercepat kembalinya perdamaian serta stabilitas ke wilayah itu.
Diplomat Rusia: Eropa Berada di Jalur Perang Dingin
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko, dalam sebuah pernyataan, mengatakan, negara-negara Eropa telah menempatkan perencanaan militer yang agresif dalam agenda mereka dan mengadopsi kebijakan yang agresif. Dia menekankan bahwa situasi ini sangat berbahaya karena Eropa sedang bergerak di jalur yang mengingatkan pada era Perang Dingin.
Irawani: Tindakan Pemaksaan Sepihak, Pelanggaran terhadap HAM
Duta Besar Republik Islam Iran untuk PBB Amir-Saeid Iravani mengatakan, peningkatan tindakan pemaksaan dan kekerasan sepihak menyebabkan penderitaan kemanusiaan di banyak negara merdeka.
"Tindakan pemaksaan sepihak merupakan salah satu tantangan mengerikan yang secara jelas melanggar prinsip-prinsip dasar hukum internasional dan prinsip-prinsip yang tercantum dalam Piagam PBB, khususnya kesetaraan kedaulatan dan non-intervensi," kata Irawani pada hari Kamis (4/12/2025).
Dia menambahkan, tindakan-tindakan ilegal ini juga melanggar hak asasi manusia, termasuk hak atas pembangunan, dan menghambat tercapainya hak tersebut, sehingga secara negatif mempengaruhi pemenuhan hak asasi manusia secara komprehensif.