Apakah Kunjungan Putin ke India Berarti New Delhi Mengabaikan Ancaman Trump?
https://parstoday.ir/id/news/world-i181554-apakah_kunjungan_putin_ke_india_berarti_new_delhi_mengabaikan_ancaman_trump
Pars Today – Presiden Rusia, Vladimir Putin berkunjung ke India untuk memperkuat hubungan bilateral.
(last modified 2025-12-04T14:33:09+00:00 )
Des 04, 2025 21:31 Asia/Jakarta
  • Putin-Modi
    Putin-Modi

Pars Today – Presiden Rusia, Vladimir Putin berkunjung ke India untuk memperkuat hubungan bilateral.

Menurut laporan Pars Today, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis, 4 Desember, tiba di New Delhi dalam kunjungan pertamanya ke India sejak dimulainya perang Ukraina pada tahun 2022. Kunjungan dua hari ini bertujuan memperkuat hubungan pertahanan dan perdagangan antara kedua negara.

Putin didampingi oleh delegasi tingkat tinggi termasuk Menteri Pertahanan Rusia. Ia dijadwalkan menghadiri jamuan makan malam pribadi bersama Perdana Menteri India, Narendra Modi, serta mengikuti pertemuan resmi dan ekonomi, termasuk pertemuan tahunan ke-23 antara kedua negara.

 

Dalam kunjungan Vladimir Putin ke India, kedua pihak menandatangani 10 dokumen antar-pemerintah dan lebih dari 15 perjanjian dagang, sekaligus menetapkan arah strategis kerja sama ekonomi hingga tahun 2030. Nilai perdagangan bilateral diperkirakan dapat mencapai 100 miliar dolar. Salah satu fokus utama pembicaraan adalah kerja sama pertahanan. Selain isu pertahanan, hubungan energi dan perdagangan juga menjadi bagian penting dari agenda kunjungan ini.

 

Namun, kunjungan Presiden Rusia ke New Delhi berlangsung di tengah meningkatnya tekanan dari pemerintahan Trump terhadap India akibat pembelian minyak murah dari Rusia. Sejak 2022, India menjadi salah satu pelanggan terbesar minyak Rusia dan menghemat miliaran dolar melalui impor tersebut. Meski demikian, akibat sanksi Amerika terhadap perusahaan besar Rusia seperti Rosneft dan Lukoil, impor minyak India dari Rusia menurun.

 

Pada Agustus 2025, pemerintahan Trump memberlakukan tarif 50 persen atas sebagian besar barang India, dengan alasan ketergantungan India pada minyak Rusia dan kontribusinya terhadap pendanaan perang Ukraina. Langkah ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan pejabat India, karena setiap kontrak baru di bidang energi atau pertahanan dengan Rusia berpotensi memicu reaksi lebih keras dari Washington.

 

Meskipun menghadapi tekanan, Rusia menyatakan tidak khawatir terhadap langkah-langkah Amerika dan tetap fokus pada perluasan hubungan dengan India. Para analis menilai bahwa hubungan strategis kedua negara tidak akan terputus, bahkan jika impor minyak menurun, karena Rusia masih menjadi pemasok suku cadang bagi peralatan militer lama India.

 

Sementara itu, volume perdagangan bilateral pada tahun 2024–2025 mencapai 68,7 miliar dolar, hampir enam kali lipat dari tingkat sebelum pandemi. Namun, ekspor India ke Rusia kurang dari 5 miliar dolar, sehingga New Delhi menuntut akses lebih besar ke pasar Rusia untuk obat-obatan, mobil, dan jasa.

 

Kunjungan ini, selain menyangkut isu ekonomi dan pertahanan, juga memiliki arti geopolitik. Bagi India, pertemuan dengan Putin merupakan simbol kemandirian strategis dan upaya menjaga keseimbangan dalam hubungan internasional. Bagi Putin, yang jarang melakukan perjalanan ke luar negeri, kunjungan ke India adalah pesan jelas tentang pentingnya hubungan dengan New Delhi. Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri India bahkan menyebut hubungan dengan Rusia sebagai “hubungan paling stabil dalam era kontemporer” dan menekankan bahwa kunjungan ini harus dipandang dalam kerangka hubungan bilateral.

 

Kunjungan Vladimir Putin ke India tidak dapat semata-mata dipandang sebagai sikap New Delhi yang mengabaikan ancaman dari pemerintahan Trump, melainkan harus dianalisis dalam kerangka kebijakan strategis India untuk menjaga kemandirian dan keseimbangan dalam hubungan internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, India berupaya mengatur relasinya dengan kekuatan besar sedemikian rupa sehingga kepentingan ekonomi dan keamanannya tetap terjamin, sekaligus menghindari ketergantungan berlebihan pada satu pihak.

 

Dalam konteks ini, hubungan dengan Rusia memiliki posisi khusus karena Moskow selama puluhan tahun menjadi pemasok utama peralatan militer India dan hingga kini masih menyediakan sebagian besar suku cadang serta teknologi pertahanan yang dibutuhkan New Delhi.

 

Ancaman dari Trump — khususnya penerapan tarif tinggi atas barang-barang India dan tekanan untuk mengurangi impor minyak Rusia — merupakan kenyataan yang tidak bisa diabaikan oleh India. Langkah-langkah tersebut menunjukkan ketidakpuasan Washington terhadap hubungan energi dan pertahanan India dengan Rusia, yang dianggap sebagai bentuk dukungan tidak langsung terhadap perang Ukraina.

 

Namun, India berada dalam posisi yang tidak memungkinkan untuk sepenuhnya menjauh dari Rusia. Pertama, kebutuhan mendesak akan senjata dan suku cadang Rusia tidak memiliki pengganti cepat dan murah di pasar global. Kedua, India telah menghemat miliaran dolar melalui pembelian minyak murah Rusia dalam beberapa tahun terakhir, yang memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian negara tersebut.

 

Di sisi lain, kunjungan Putin ke India menunjukkan betapa pentingnya hubungan bilateral bagi kedua pihak. Bagi Rusia, kunjungan ini adalah pesan kepada dunia bahwa meskipun menghadapi sanksi dan tekanan Barat, Moskow tetap mampu mempertahankan hubungan strategis dengan kekuatan regional. Bagi India, pertemuan ini merupakan kesempatan untuk menegaskan kemandirian strategisnya dan menunjukkan bahwa keputusan politiknya tidak semata-mata ditentukan oleh tekanan Amerika Serikat.

 

Dengan menyambut Putin, New Delhi ingin menegaskan bahwa hubungan dengan Moskow adalah bagian dari kebijakan luar negeri yang seimbang, dan tidak seharusnya ditafsirkan hanya dalam kerangka persaingan Amerika–Rusia

.

Namun, hal ini bukan berarti India sepenuhnya mengabaikan ancaman dari Trump. Dalam praktiknya, India telah mengurangi impor minyak dari Rusia dan bersikap hati-hati dalam negosiasi dagang dengan Amerika untuk mencegah eskalasi ketegangan. Oleh karena itu, kunjungan Putin lebih mencerminkan upaya India menjaga keseimbangan antara tekanan Amerika dan kebutuhan strategisnya dengan Rusia.

 

New Delhi menyadari bahwa tanpa hubungan yang stabil dengan Moskow, sebagian dari kemampuan pertahanan dan kemandirian energinya akan terganggu. Dengan demikian, kunjungan ini harus dipandang sebagai simbol kebijakan multilateral dan kemandirian India, bukan sekadar sikap mengabaikan ancaman Washington.

 

Secara keseluruhan, kunjungan Putin ke India mencerminkan upaya kedua negara untuk mempertahankan dan memperkuat hubungan strategis di tengah tekanan internasional yang berat. Kerja sama pertahanan, perdagangan energi, dan pertimbangan geopolitik tetap menjadi poros utama hubungan ini, dan kedua negara, meskipun menghadapi tekanan dari Amerika Serikat, tetap saling membutuhkan di tingkat strategis.

 

Pertemuan ini dapat dipandang sebagai penegasan kembali atas keberlanjutan kemitraan yang stabil antara Moskow dan New Delhi. (MF)