Kunjungan Menlu Oman dan Peningkatan Kerja Sama Investasi
(last modified Thu, 14 Mar 2019 07:49:41 GMT )
Mar 14, 2019 14:49 Asia/Jakarta
  • Yusuf bin Alawi bin Abdullah dan Retno Marsudi
    Yusuf bin Alawi bin Abdullah dan Retno Marsudi

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi melakukan pembicaraan dengan dengan Menlu Oman Yusuf bin Alawi bin Abdullah di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (14/3/2019). Kunjungan Menlu Oman tersebut untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Oman.

Pemerintah Indonesia dan Oman sepakat akan memberlakukan kebijakan bebas visa. Tapi, kebijakan tersebut hanya berlaku untuk pemegang paspor diplomatik, dinas dan khusus.

Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi dan Menteri Luar Negeri Oman Yusuf bin Alawi bin Abdullah di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Kamis (14/3/2019).

"Kita sepakat untuk terus meningkatkan hubungan kerja sama yang sudah berjalan dengan sangat baik, perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik, dinas dan khusus selesai kita negosiasikan dan akan ditandatangani dalam waktu dekat," kata Menlu Retno. Sebagaimana dilansir Sindonews, Kamis (14/03).

Dalam pertemuan itu, kedua menteri juga membahas mengenai penguatan hubungan kerja sama, termasuk dalam bidang investasi.

"Kerja sama ekonomi kami catat dengan baik, kemajuan signifikan dalam perdagangan dan investasi merupakan momentum sangat baik untuk memastikan agar perdagangan terus meningkat ke depannya," ucap Menlu Retno usai pertemuan bilateral di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Kamis 14 Maret 2019. Demikian dilaporkan Medcom, Kamis (14/03).

Di bidang investasi, Pertamina dan Oman Overseas Oil and Gas (OOG) untuk membangun kilang baru di Bontang, Kalimantan Timur. Kilang tersebut ditargetkan akan berkapasitas 300 ribu per hari.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi

"Di bidang investasi, saya menyambut baik kerja sama antara Pertamina dan Oman Overseas Oil and Gas untuk membangun kilang baru di Bontang, Kalimantan Timur," imbuh Retno.

OOG merupakan badan usaha downstream oil and gas business services asal Muscat, Oman. OOG memenangkan status strategic partner dari beberapa kompetitor lain, untuk menggarap proyek ini bersama Pertamina.

Dengan ditandatanganinya kerangka kerja sama dengan dengan OOG hari ini, langkah berikutnya yang akan dilakukan Pertamina dan OOG adalah melakukan studi kelayakan pendanaan (bankable feasibility studi).

Tak hanya itu, kata Retno, peningkatkan kerja sama ekonomi juga dilakukan dengan Gulf Cooperation Council (GCC), di mana Oman merupakan salah satu anggotanya.

Retno melanjutkan, dalam pertemuannya dengan Menlu Yusuf juga disepakati percepatan penyelesaian persetujuan angkutan udara dan persetujuan penghindaraan pengenaan pajak ganda. Pembahasan kedua masalah itu sudah memasuki tahap akhir.

"Mengenai kerja sama ekonomi, kami mencatat kemajuan yang sangat siginifikan terutama di bidang perdagangan. Pertumbuhan yang signifikan ini merupakan momentum yang sangat baik untuk terus memastikan agar perdagangan terus meningkat ke depan," kata Retno.

Tags