Serangan Teroris Selandia Baru, Ancaman terhadap Multikulturalisme
https://parstoday.ir/id/news/indonesia-i68457-serangan_teroris_selandia_baru_ancaman_terhadap_multikulturalisme
Serangan teroris yang dilancarkan terhadap dua masjid di Christchurch, Selandia Baru yang terjadi hari Jumat menyita perhatian publik dunia, termasuk Indonesia.
(last modified 2025-10-07T09:39:18+00:00 )
Mar 16, 2019 11:13 Asia/Jakarta
  • Serangan terhadap masjid di Selandia Baru
    Serangan terhadap masjid di Selandia Baru

Serangan teroris yang dilancarkan terhadap dua masjid di Christchurch, Selandia Baru yang terjadi hari Jumat menyita perhatian publik dunia, termasuk Indonesia.

Dua WNI korban teror penembakan di masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, berasal dari Sumatera Barat, yakni Zulfirmansyah dan anaknya berisial M. Kakak kandung korban, Hendra, mengatakan Zulfirmansyah saat ini mengalami koma karena terkena peluru di beberapa bagian tubuhnya. Sementara anak Zulfirmansyah, M, terkena tembakan di kakinya dan membuat kondisi kejiwaannya terguncang karena syok.

Tersangka utama aksi penembakan terhadap jemaah masjid yang menewaskan 49 orang di Christchurch, Selandia Baru, dihadirkan di pengadilan, Sabtu (16/3/2019). Brenton Tarrant, pria kelahiran Australia berusia 29 tahun itu, muncul di ruang sidang mengenakan seragam penjara berwarna putih dengan tangan diborgol. Mantan pelatih kebugaran berideologi fasis itu menatap ke arah para jurnalis yang hadir di ruang sidang dalam proses yang tertutup untuk umum demi alasan keamanan itu.

Usai mendengarkan dakwaan dari hakim, Brenton tidak mengajukan pembebasan bersyarat hingga sidang berikutnya yang dijadwalkan pada 5 April mendatang.

Situs Kompas melaporkan, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan seorang warga negaranya telah ditangkap di Selandia Baru dan menyebut terduga sebagai "teroris bengis, sayap kanan, ekstrem".

Di media sosial, Brenton sebelumnya mengunggah manifesto dukungan terhadap supremasi kulit puluh dan menentang ideologi kaum imigran. Ia merekam aksinya dengan kamera yang dipasang pada bagian kepala dan menyebarkannya lewat layanan streaming atau siaran langsung di Facebook. Ia memperingatkan akan adanya serangan tersebut. Rekaman menunjukkan ia menembak secara membabi buta ke arah jemaah laki-laki, perempuan dan anak-anak di Masjid Al Noor.

Ironisnya, meskipun yang menjadi korban seluruhnya adalah Muslim tapi senator sayap kanan Queensland, Australia, Fraser Anning justru menyalahkan kaum imigran Muslim yang berdatangan ke negaranya.

"Penyebab pertumpahan darah di Christchurch ini adalah program imigrasi yang memungkinkan kaum fanatik Muslim untuk bermigrasi ke Selandia Baru," ujar Anning dalam sebuah pernyataan tertulis dilansir CNN Indonesia.

Kendati demikian, Anning tetap mengaku menentang segala bentuk kekerasan. Dia turut mengutuk insiden tersebut. Komentar Anning direspons oleh Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Dia mengutuk komentar Anning dan menganggap pandangan tersebut tak memiliki tempat di Australia.

PM Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, seluruh korban tewas berasal dari negara-negara Islam seperti Turki, Bangladesh, Indonesia, dan Malaysia.

PM Selandia Baru, Jacinda Ardern

Situs Antara melaporkan, Ketua Umum Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet menyatakan kesedihan yang mendalam, serta mengecam dan mengutuk aksi terorisme yang terjadi di masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru.

Meskipun telah terjadi aksi terorisme tersebut, ia meminta segenap umat manusia di seluruh dunia, khususnya di seluruh Tanah Air agar senantiasa tenang.

Pihaknya pun meminta semua umat beragama untuk senantiasa waspada, selalu berhati-hati, serta tidak terpancing oleh isu-isu provokatif yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengecam keras penembakan yang menewaskan puluhan orang. Dia juga mengatakan pemerintah Indonesia berdukacita atas kasus tersebut.

"Terlepas siapa pelakunya, kita sangat mengecam keras aksi ini. Dan kita pemerintah Indonesia sampaikan duka mendalam kepada korban yang ada dari korban aksi tersebut, Dan tim perlindungan WNI sedang menuju ke lokasi," kata Jokowi.

Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengecam keras penembakan brutal di dua masjid yang ada di Christchurch yang menewaskan total 40 orang. Dengan tegas, PM Adern menyebut penembakan brutal ini sebagai serangan teroris. Menurut Ardern, serangan tersebut direncanakan dengan matang, dan Selandia Baru dipilih sebagai lokasi serangan karena nilai-nilai multikulturalnya yang kuat.(PH)