Pergi Shalat Tarawih ke Masjid, Sunnah
https://parstoday.ir/id/news/indonesia-i80689-pergi_shalat_tarawih_ke_masjid_sunnah
Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Di tengah pandemi, sejumlah ibadah tak bisa dilakukan seperti biasa. Menunda shalat Jumat dan imbauan tak melakukan shalat tarawih berjamaah di rumah pun harus diterapkan.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Apr 24, 2020 15:17 Asia/Jakarta
  • Pergi Shalat Tarawih ke Masjid, Sunnah

Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Di tengah pandemi, sejumlah ibadah tak bisa dilakukan seperti biasa. Menunda shalat Jumat dan imbauan tak melakukan shalat tarawih berjamaah di rumah pun harus diterapkan.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengingatkan warga muslim agar tak perlu merasa rendah, rugi dan berkecil lantaran tak bisa melakukan ibadah shalat sunnah tersebut di masjid.

"Percayalah ini semua ada hikmahnya dan ini ketentuan Allah juga kok," kata Nasaruddin Umar  saat dihubungi tim Kompas TV melalui sambungan Skype, Jumat (24/04/2020).

"Saya perlu ingatkan juga bahwa pergi shalat tarawih ke masjid itu adalah sunnah. Tapi mempertahankan kesehatan diri dan keluarga itu wajib, jangan sampai nanti kita mengejar yang sunnah, tapi kita meninggalkan yang wajib" sambungnya.

Bulan ramadhan adalah bulan untuk mengumpulkan pahala sebanyak mungkin, untuk itu Nasaruddin juga mengimbau kepada umat muslim bahwa agar tak perlu mengurangi kualitas dan kuantitas ramadhan meskipun di rumah saja, sebab Allah SWT maha mengetahui.

Sementara itu, Cendikiawan Muslim Quraish Shihab menjelaskan bagaimana umat Muslim menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan di tengah wabah virus corona, COVID-19.

Dia menjelaskan, ibadah bulan Ramadhan pada dasarnya terdiri dari yang bersifat wajib dan sunnah.

"Ibadah wajib ada dua, yaitu puasa serta zakat fitrah. Itu berkaitan dengan puasa," kata Quraish dalam konferensi pers di BNPB, Jumat (24/4/2020) seperti dikutip Kompas.

"Kedua ibadah wajib ini tidak ada kaitannya dengan kondisi yang dihadapi masyarakat dunia dewasa ini," lanjut dia.

Artinya, ibadah wajib ini dilaksanakan kapan dan di mana saja. Sementara, ibadah sunnah selama bulan Ramadhan, salah satunya yakni shalat tarawih yang dilaksanakan di masjid. Namun ibadah sunnah ini dapat dilakukan dalam kondisi normal, bukan pada saat wabah virus seperti yang saat ini terjadi.

Sebab, sebagaimana dikatakan para ahli, salah satu medium penyebaran virus adalah ketika orang-orang berada dalam kerumunan. Oleh sebab itu, Quraish Shihab menyebut, selama wabah virus corona, shalat bisa dilakukan di rumah masing-masing.

"Dalam konteks ini, agama menetapkan memelihara kesehatan itu adalah salah satu kewajiban bagi setiap individu. Jadi (untuk sementara) jangan ke masjid," kata dia.

Ia pun mencontohkan apa yang dilakukan Rasulullah SAW.  Rasulullah disebut hanya melakukan shalat tarawih di masjid sebanyak tiga kali berturut-turut.

"Setelah itu, beliau melaksanakannya di rumah. Jika demikian, kalau kita tidak ke masjid, tidak masalah. Bahkan kita bisa berkata bahwa dengan shalat di rumah, kita justru meneladani Rasulullah yang juga shalat di rumah," kata dia.

"Memang ini bukan berarti menjadi lebih baik dari apa yang dilakukan Sayyidina Umar yang menganjurkan ke masjid, tapi paling tidak kita punya landasan bahwa melaksanakan (shalat) di rumah adalah contoh dari Rasulullah. Dalam 27 malam, tiga malam pertama saja beliau melaksanakannya di masjid," lanjut Quraish Shihab.

Ia berharap umat Muslim tidak perlu memaksakan diri untuk pergi ke masjid di tengah wabah virus corona ini.

Diketahui, kasus positif virus corona di Indonesia per Kamis (23/4/2020) kemarin mencapai 7.775. Dari jumlah itu, 647 pasien meninggal dunia dan 960 lainnya dinyatakan sembuh. Sementara, jumlah pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 6.168 orang. (RA)