Ketika Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III Masih Negatif
https://parstoday.ir/id/news/indonesia-i84875-ketika_pertumbuhan_ekonomi_ri_kuartal_iii_masih_negatif
Direktur riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah memproyeksikan ekonomi Indonesia pada kuartal III dan IV tahun ini akan membaik, tapi masih mengalami pertumbuhan negatif akibat COVID-19.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Sep 02, 2020 15:37 Asia/Jakarta
  • Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Direktur riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah memproyeksikan ekonomi Indonesia pada kuartal III dan IV tahun ini akan membaik, tapi masih mengalami pertumbuhan negatif akibat COVID-19.

Piter, hari Senin lalu (31/08/2020) menyatakan perekonomian Indonesia berpotensi tumbuh negatif di kuartal III dan IV karena sumber permasalahannya adalah masih adanya wabah COVID-19.

Menurut Piter, berbagai pemberian stimulus dan bantuan oleh pemerintah selama ini adalah bertujuan agar perekonomian tidak mati dan bukan supaya kembali normal.

Senada dengan itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati hari ini memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun ini mengalami kontraksi dan kuartal IV berada sedikit di bawah zona netral.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati 

“Prediksi kita menunjukkan di kuartal III kita mungkin masih mengalami negatif growth dan bahkan mungkin kuartal IV juga masih dalam zona sedikit di bawah netral,” kata Sri Mulyani dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu. Demikian hasil pantauan Parstodayid dari Antaranews, Rabu (02/09/2020).

Sri Mulyani menjelaskan kuartal III berpotensi mengalami kontraksi karena pemulihan aktivitas perekonomian yang mulai terjadi masih sangat rapuh.

Ia menyebutkan mobilitas aktivitas masyarakat sempat mengalami peningkatan mulai Mei hingga Juni dengan harapan konsumsi mulai pulih secara bertahap

Sementara itu Sri Mulyani menyatakan pemerintah sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi untuk 2020 adalah antara minus 1,1 persen hingga 0,2 persen.

Ia menjelaskan asumsi perekonomian mampu tumbuh 0,2 persen didasarkan pada kuartal III dan IV dapat mengalami pemulihan sehingga menjadi kompensasi atas kontraksi yang terjadi pada kuartal II.

Bagaimana 2021?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemulihan ekonomi nasional masih sangat bergantung pada ketersediaan vaksin. Dia bilang, hingga semester I-2021 pemulihan ekonomi Indonesia masih belum berjalan optimal. Pasalnya, vaksinasi massal baru terjadi pada semester II tahun depan.

Pemerintah padahal berkeyakinan vaksinasi massal sudah bisa dilakukan pada awal 2021. Pertumbuhan ekonomi tanah air pada tahun depan di targetkan sebesar 4,5-5,5%.

"Ini didasarkan ke momentum dari pemulihan terjaga meski ketidakpastian COVID terjadi. Semua prediksi mengenai vaksin baru akan bisa dilakukan secara meluas ditemukan dan dilakukan, pada semester II," kata Sri Mulyani dalam raker bersama Komisi XI di ruang rapat KK1, Jakarta, Rabu (2/9/2020). Demikian dilaporkan Detik, Rabu (02/09/2020)

"Sehingga semester I tahun depan tidak bisa asumsi pemulihan fully power karena COVID," tambahnya.