Mar 14, 2021 13:36 Asia/Jakarta
  • Presiden RI Joko Widodo
    Presiden RI Joko Widodo

Hari Raya Nyepi merupakan tahun baru umat Hindu yang berdasar pada penanggalan caka (kalender). Penanggalan ini sudah ada sejak 78 masehi.

Berbeda, itulah Nyepi. Kalau tahun baru agama selalu ramai dan semarak, Nyepi mencolok dengan kesunyiannya.

Seperti namanya, Nyepi dilakukan dengan cara berdiam diri. Umat Hindu akan berada di rumah, tidak melakukan aktivitas apa pun di luar rumah.

Jokowi: Luruhkan Amarah, Dendam dan Dengki

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943 yang jatuh pada Ahad (14/3/2021) kepada seluruh umat Hindu di Tanah Air.

Presiden RI Joko Widodo

Ucapan tersebut disampaikan Jokowi melalui akun media sosialnya, baik Twitter, Facebook, maupun Instagram.

"Dalam hening dan sepi, kita menyelam ke lubuk hati, merenungkan karunia hidup dari Sang Pencipta," tulis Jokowi mengawali ucapan tersebut. Demikian hasil pantauan Parstodayid dari Kompas, Ahad (14/03/2021).

Jokowi melanjutkan, hal tersebut agar seluruh umat bisa bangkit dan tetap bersemangat serta optimistis.

Terlebih dengan menyepi, amarah dan dendam pun disebutkannya bisa hilang.

"Maka meluruhlah amarah, dendam, dan rasa dengki. Dan kita pun bangkit dengan penuh semangat dan optimisme," kata dia.

Menag: Nyepi untuk Memuliakan Alam

Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas mengajak seluruh umat Hindu di Tanah Air untuk menjadikan Hari Suci Nyepi 2021 sebagai momentum untuk memuliakan alam.

"Mari berikan jeda sejenak kepada alam agar kembali menata keseimbangan. Kita muliakan alam maka alam akan memuliakan harkat dan martabat kemanusiaan," ujar Yaqut di Jakarta, Sabtu. Demikian dilaporkan Antaranews, Ahad (14/03/2021).

Menag berharap umat Hindu dapat menggali makna terdalam yang diyakini dari peringatan Hari Suci Nyepi selama menjalani Catur Brata Penyepian; Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelanguan.

Tags