Apr 01, 2021 09:03 Asia/Jakarta
  • Pesawat Sriwijaya Indonesia
    Pesawat Sriwijaya Indonesia

Cockpit voice recorder (CVR) dalam black box pesawat Sriwijaya Air SJ182 akhirnya ditemukan. CVR itu ditemukan oleh Kapal TSHD King Arthur 8.

Dalam video dari CEO Acorr Energi Asia Alex Corry, Rabu (31/3/2021), sejumlah orang tampak mengangkat material pesawat ke kapal. Beberapa orang tampak mengabadikan momen tersebut.

Kotak hitam pesawat

Di video lainnya, sejumlah orang tampak berkumpul di kapal pada malam hari. Salah seorang di antaranya terlihat memegang CVR Sriwijaya Air SJ182.

"Ini sudah kita temukan di kapal King Arthur, berkat tim-tim semua. Hebat teman-teman semua," kata salah seorang tim yang berada di kapal tersebut. Demikian hasil pantauan Parstodayid dari Detik, Kamis (01/04/2021).

Ucapan itu langsung disambut gembira oleh sejumlah orang lain yang ada di kapal tersebut. Mereka berteriak dan tertawa karena kerja keras pencarian terbayar dengan ditemukannya CVR Sriwijaya Air SJ182.

Kemenhub Resmi Mengumumkan Penemuan

Setelah lebih kurang dua bulan pencarian, cockpit voice recorder (CVR) yang merupakan bagian dari black box milik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta akhirnya ditemukan.

Kabar baik tersebut disampaikan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang rencananya akan menggelar konferensi pers terkait penemuan CVR, Rabu (31/3/2021).

Perjalanan pencarian black box Sriwijaya Air SJ 182 sudah dimulai sejak pesawat dengan tujuan Jakarta-Pontianak tersebut jatuh pada Sabtu (9/1/2021).

"Secara teknis, penemuan ini sudah dilaporkan ke kami dan kami sudah lapor ke presiden bahwa ini sudah ditemukan," kata Budi dalam konferensi pers di Dermaga JICT II, Jakarta Utara, Rabu (31/3/2021).

Kronologis Penemuan CVR Sriwijaya

Menurut Budi Karya, penemuan CVR ini diharapkan dapat membantu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengungkap misteri jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.

Dalam kesempatan yang sama, pihak KNKT mengaku sempat kesulitan menemukan CVR Sriwijaya Air SJ 182.

Kala itu, pencarian dilakukan oleh beberapa penyelam dari Basarnas, TNI AL dan warga Kepulauan Kepulauan Seribu setelah operasi pencarian korban dihentikan.

"Setelah satu bulan setengah dengan menggunakan penyelam dengan segala peralatan yang kita punya tidak membuahkan hasil," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono.

KNKT pun memutuskan untuk rehat selama satu minggu untuk melakukan evaluasi kinerja pencarian dan memikirkan metode lain yang bisa dilakukan demi mencari CVR. Hingga akhirnya KNKT memutuskan untuk menggunakan kapal penyedot lumpur atau Kapal TSHD (trailing suction hopper dredger).

"Dengan menggunakan kapal itu kita sudah tahu arah yang kita cari adalah 90x90 meter terus kemudian karena memang area di situ banyak lumpurnya," ujarnya.

Soerjanto menjelaskan, kapal tersebut bekerja seperti vacuum cleaner dan menyedot sampai kedalaman satu meter area 90x90 meter

Dalam waktu tiga hingga empat hari penggunaan, CVR belum bisa ditemukan. CVR bisa ditemukan pada Selasa malam yang menjadi malam terakhir pencarian. (Kompas/Detik)

Tags