Vaksinasi untuk Menekan Kasus COVID-19
(last modified Thu, 24 Jun 2021 03:28:16 GMT )
Jun 24, 2021 10:28 Asia/Jakarta
  • Presiden RI Joko Widodo sedang meninjau program vaksinasi di Bali
    Presiden RI Joko Widodo sedang meninjau program vaksinasi di Bali

Munculnya varian virus baru COVID-19 mendorong negara-negara untuk meningkatkan protokol kesehatan dan mempercepat vaksinasi. Namun, masih ada kendala yang harus diatasi, yaitu vaksinasi yang lambat dan kekhawatiran akan kemampuan vaksin untuk melawan varian baru dalam jangka waktu panjang.

Lebih setahun dunia dilanda pandemi namun kondisi tak juga membaik. Virus SARS-CoV-2 penyebab pandemi COVID-19 seolah-olah tidak ada habisnya menyerang manusia. Setelah vaksin ditemukan dan mulai disuntikan, varian baru virus tersebut muncul tiba-tiba serta memperparah penularan.

Hingga saat ini setidaknya ada empat jenis varian virus COVID-19 yang menjadi perhatian utama dunia. Keempat itu adalah varian Alpha (B.1.1.7 yang ditemukan di Inggris), Beta (B.1.351 ditemukan di Afrika Selatan), Gamma (P.1 ditemukan di Brazil) dan Delta (B.1.617.2 ditemukan di India).

Varian baru virus Corona

Di Indonesia, dua di antaranya, yaitu varian Alpha dan Delta banyak ditemukan dalam lonjakan kasus di beberapa daerah. Varian Delta tersebut lebih menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah, melemahkan pengobatan, hingga menghindari respons imun atau gagal didiagnosis dengan tes standar.

Vaksinasi COVID-19 untuk Umum Dibuka Mulai Juli

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat umum bisa diikuti di fasilitas kesehatan yang membuka layanan vaksinasi.

Selain itu, vaksinasi tersebut bisa diikuti di lokasi yang menggelar vaksinasi massal.

"Bisa di Puskesmas, di RS yang menyediakan layanan. Lalu bisa di sentra vaksinasi COVID-19 atau acara yang mengadakan vaksinasi COVID-19," ujar Nadia ketika dikonfirmasi Kompas, sebagaimana dikutip Parstodayid, Kamis (24/06/2021).

Stok Vaksin Mampu Penuhi Target 1 Juta Vaksi Per Hari

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan dengan jumlah stok vaksin yang didatangkan maka pemerintah optimistis mampu memenuhi target kebutuhan 1 juta vaksinasi COVID-19 per hari mulai Juli 2021.

"Jumlah stok vaksin COVID-19 dalam negeri mampu memenuhi target tersebut," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, sebagaimana dikutip Parstodayid dari Antaranews, Kamis (24/06/2021).

Bambang mengatakan pemerintah dan produsen Sinovac sudah berkomitmen untuk mendatangkan 260 juta dosis vaksin ke Indonesia.

Tak hanya itu, 11 juta dosis vaksin AstraZeneca dari jalur multilateral dengan Covax facility, 50 juta dosis vaksin AstraZeneca dari jalur bilateral, dan 50 juta dosis vaksin Novavax.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan semua pihak untuk mempercepat vaksinasi.

"Pelibatan swasta, BUMN, organisasi rumah sakit, profesi, TNI dan Polri, serta organisasi masyarakat untuk memperbanyak sentra atau pos vaksinasi," katanya.

Kapolri: Vaksinasi untuk Menekan Kasus COVID-19

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau kegiatan vaksinasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan mengajak masyarakat mau divaksinasi untuk menekan kasus COVID-19.

"Untuk memutus penyebaran COVID-19 dengan melaksanakan PPKM Mikro dan vaksinasi massal," kata Sigit dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Kegiatan vaksinasi massal di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu, dengan sasaran 5.000 orang yang merupakan masyarakat maritim seperti pekerja pelabuhan, supir truk dan pelaut.

"Vaksinator dari TNI-Polri dan dinkes dengan sasaran para pelaut, supir truk, tenaga kerja bongkar muat dan pekerja Pelabuhan," ujar Sigit.