Presiden Raisi Tanggapi Kehadiran Israel di Dekat Wilayah Iran
Presiden Republik Islam Iran mengatakan kebijakan bertetangga harus bersifat dua arah serta disertai dengan itikad baik dan kerja sama konstruktif.
"Kehadiran rezim Zionis dan organisasi teroris di dekat wilayah Iran tidak dapat ditoleransi," kata Presiden Sayid Ebrahim Raisi dalam rapat kabinet, Rabu (6/10/2021).
Ia menganggap kerja sama konstruktif sebagai kunci utama pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan semua negara di kawasan. "Wilayah Kaukasus berpeluang menjadi contoh yang baik dari kerja sama yang erat ini," tambahnya.
Raisi menekankan pentingnya keamanan regional, dan menegaskan keamanan regional harus diwujudkan melalui mekanisme regional yang melibatkan negara-negara kawasan. Menurutnya, intervensi elemen jahat dan arogan akan merugikan kepentingan bangsa-bangsa.
"Pengalaman menunjukkan bahwa keamanan yang mengandalkan pihak luar pada akhirnya akan gagal," ujarnya.
Raisi menggarisbawahi bahwa jika negara-negara merusak identitas dan semangat nasional tentaranya dengan mengandalkan pasukan asing, maka tidak ada yang menolong mereka pada saat krisis.
Dia mengatakan Republik Islam Iran bersikap waspada dan sigap dalam berurusan dengan kepentingan nasionalnya.
"Kehadiran rezim Zionis dan organisasi teroris seperti Daesh di wilayah sekitar mengancam stabilitas negara-negara dan keamanan regional, dan tidak dapat diterima oleh Republik Islam Iran," pungkasnya. (RM)