Manuver Gabungan Sabuk Keamanan Maritim 2022 (1)
(last modified Sat, 22 Jan 2022 09:14:51 GMT )
Jan 22, 2022 16:14 Asia/Jakarta
  • Manuver Gabungan Sabuk Keamanan Maritim 2022.
    Manuver Gabungan Sabuk Keamanan Maritim 2022.

Republik Islam Iran, Cina dan Rusia menggelar latihan gabungan Angkatan Laut dengan sandi "Sabuk Keamanan Maritim 2022" yang dimulai pada Jumat pagi, 21 Januari 2022 di Samudra Hindia Utara.

Unit-unit Angkatan Laut (AL) Militer Republik Islam Iran dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) serta unit AL Cina dan Rusia berpartisipasi dalam manuver dengan semboyan "Bersama untuk Perdamaian dan Keamanan" itu.

Juru Bicara Manuver Gabungan  Sabuk Keamanan Maritim 2022 Laksamana Muda Mustafa Taj al-Dini mengatakan, dalam latihan ini, semua jenis latihan taktis akan dilakukan dengan kehadiran unit-unit AL dari tiga negara.

"Kawasan Samudra Hindia Utara penting karena jalur air dan adanya selat-selat penting seperti Bab al-Mandeb, Malaka, dan Hormuz. Ketiga selat ini disebut sebagai Segitiga Emas di kawasan itu. Selain itu, Laut Oman dan Samudra Hindia Utara adalah salah satu kawasan vital perdagangan dunia," ujarnya.

Dia menambahkan, slogan latihan "Bersama untuk Perdamaian dan Keamanan" adalah contoh nyata dari fakta bahwa Republik Islam Iran di kawasan dan dunia tidak pernah dan tidak akan pernah terisolasi dengan menciptakan aliansi-aliansi strategis berdasarkan kepentingan bersama dan saling menghormati.

Menurut Mustafa Taj al-Dini, latihan "Sabuk Keamanan Maritim 2022" bertujuan untuk memperkuat keamanan di kawasan, memperkuat keamanan perdagangan maritim, memerangi pembajakan dan terorisme maritim serta pertukaran informasi.

"Latihan ini diadakan untuk tahun ketiga berturut-turut. Pesan dari latihan ini adalah bahwa Iran, Cina dan Rusia telah mencapai tingkat hubungan militer yang signifikan dan menunjukkan pula bahwa Republik Islam telah sampai pada tingkat kekuatan di arena maritim yang bisa menjadi poros dan komando latihan bersama kekuatan-kekuatan besar maritim," jelasnya.

Latihan bersama "Sabuk Keamanan Maritim 2022" mencakup 17.000 kilometer persegi dan terdiri dari berbagai latihan taktis seperti latihan target, operasi penyelamatan dan pembebasan kapal dari pembajakan dan serangan serta dari insiden seperti kebakaran.

Kapal-kapal yang terlibat latihan ini adalah kapal perusak Dena, Jamaran dan Naqdi, perahu dengan peluncur rudal Tabrizin, kapal Bahregan dan Genaveh, kapal selam Shahid Nazeri dari AL IRGC, kapal perusak Urumqi dari AL Cina, kapal jelajah Varyag dan kapal perusak Admiral Tributs dari AL Rusia.

"Pada tahap latihan ini, unit-unit kapal AL Iran, Cina dan Rusia, yang telah bergerak ke lokasi misi di Samudra Hindia Utara, telah melakukan tahap awal latihan," kata Laksamana Muda Mustafa Taj al-Dini seperti dilansir Humas Militer Iran.

Dia menjelaskan, unit-unit kapal AL Iran, Cina dan Rusia, di bawah komando kapal perusak Jamaran, menembakkan peluru kaliber 20 mm ke target permukaan yang telah ditentukan di laut.

"Kehadiran Republik Islam Iran dalam koalisi dan aliansi internasional mencerminkan tingkat dan posisi internasional negara ini. Penciptaan keamanan regional dan internasional sangat penting bagi Republik Islam Iran, dan untuk alasan ini, AL Republik Islam Iran tidak akan membiarkan ancaman apa pun di sektor maritim," tegasnya.

Unit-unit Angkatan Laut (AL) Republik Islam Iran, Cina dan Rusia melakukan latihan bersama untuk membebaskan kapal yang dibajak dan berlatih untuk memadamkan kebakaran kapal.

"Pada tahapan utama latihan gabungan Sabuk Keamanan Maritim 2022 dengan partisipasi AL Iran, Cina dan Rusia ini, unit-unit kapal dan helikopter tiga negara melakukan operasi pembebasan dua kapal yang dibajak di perairan internasional berdasarkan skenario yang telah ditentukan," sambungnya.

Menurut Laksamana Muda Mustafa Taj al-Dini, pada tahap latihan ini, setelah pengiriman pesan darurat dari kapal-kapal yang dibajak, pertama-tama daerah operasi diidentifikasi oleh helikopter angkatan laut. Setelah itu, lanjutnya, kapal perusak Jamaran, yang bertanggung jawab atas latihan, mengirim kapal-kapal tempur ke lokasi untuk melakukan operasi pembebasan.

"Pasukan Operasi Khusus Militer Iran dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dengan partisipasi Pasukan Operasi Khusus Cina dan Rusia, --setelah melakukan operasi pemadam kebakaran kapal-- mendarat di dek kapal yang dibajak melalui udara dan melakukan operasi pembebasan dengan menangkap para perompak," jelasnya.

Laksamana Muda Mustafa Taj al-Dini lebih lanjut menekankan bahwa Republik Islam Iran tidak akan membiarkan ancaman apa pun di wilayah laut.

"Latihan gabungan sabuk keamanan Iran, Cina dan Rusia sejalan dengan kerja sama keamanan dan militer yang sangat serius untuk melawan ancaman yang ada dan menunjukkan pengembangan kedalaman strategis AL Republik Islam Iran," pungkasnya

Akhir Desember 2019, Iran, Cina dan Rusia juga menggelar latihan "Sabuk Keamanan Laut" pertama, selama empat hari di kawasan Samudra Hindia dan Laut Oman. (RA)