Dubes-Dubes Asing Ucapkan Selamat Kemenangan Revolusi Islam
(last modified Thu, 10 Feb 2022 13:40:32 GMT )
Feb 10, 2022 20:40 Asia/Jakarta
  • Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi (kanan) dan Dubes RI untuk Tehran Ronny Prasetyo Yuliantoro.
    Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi (kanan) dan Dubes RI untuk Tehran Ronny Prasetyo Yuliantoro.

Perayaan Ulang Tahun Kemenangan Revolusi Islam ke-43 digelar di Pusat Konferensi Internasional Iran di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran pada hari Kamis, 10 Februari 2022.

Duta Besar (Dubes) dari negara-negara asing, termasuk Duta Besar Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Islam Iran dan Republik Turkmenistan Ronny Prasetyo Yuliantoro, dan kepala misi lembaga-lembaga internasional menghadiri acara tersebut.

Mereka menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi, pemerintah dan bangsa Iran atas Ultah ke-43 Kemenangan Revolusi Islam.

Rakyat Iran akan memperingati Ultah ke-43 Kemenangan Revolusi Islam pada hari Jumat, 22 Bahman 1400HS atau 11 Februari 2022. 

Dalam acara tersebut, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian memberikan sambutan, dan setelah itu, Presiden Raisi menyampaikan pidatonya.

Sayid Raisi  dalam pidatonya mengatakan, pendekatan Iran ke negara-negara dunia, khususnya tetangga, tidak taktis, tetapi merupakan masalah strategis.

Dia mengatakan bahwa sejak ia menjabat pada Agustus 2021, kebijakan luar negeri pemerintahannya didasarkan pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang tertuang dalam Konstitusi Iran dan berpedoman pada arahan Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah Sayid Ali Khamenei.

Sayid Raisi menjelaskan bahwa prioritas kebijakan pemerintahannya berpijak pada tiga hal yaitu interaksi maksimum dengan negara-negara tetangga, mitra, dan sekutu, memperhatikan kapasitas organisasi-organisasi regional dan internasional, dan mengembangkan diplomasi ekonomi.

"Republik Islam Iran selalu bersikeras untuk meningkatkan hubungan bertetangga yang baik serta membangun kepercayaan dan dialog di antara tetangga," ujarnya.

Dia menyatakan harapan bahwa kerja sama dengan tetangga akan melayani kepentingan kolektif semua negara di kawasan.

Di bagian lain pidatonya, Raisi mengatakan bangsa Iran tetap memegang teguh cita-cita revolusi mereka.

"Revolusi Islam adalah produk dari keyakinan kuat rakyat pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai transenden Islam, tuntutan untuk kebebasan, dan seruan untuk keadilan," jelasnya.

Dia mencatat bahwa banyak kekuatan hegemonik berusaha untuk mencegah Iran untuk menduduki posisi yang layak diduduki olehnya.

Dalam pertemuan itu, para dubes dan kepala misi lembaga-lembaga internasional di Tehran menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Raisi, pemerintah, dan bangsa Iran atas ulang tahun kemenangan Revolusi Islam. (RA)