Di Balik Vonis Anti-Iran Pengadilan Kanada
Pengadilan Kanada hari Jumat (10/6) mengeluarkan vonis pembekuaan aset non-diplomatik Iran di negara ini dengan dalih sebagai ganti rugi akibat aksi terorisme.
Keputusan pengadilan Kanada ini mengekor kebijakan yang sama telah diterapkan AS. Sejak tahun 1984, Republik Islam Iran dalam pandangan pengadilan AS adalah negara pendukung terorisme. Dengan klaim rekayasa ini, pengadilan AS mengajukan rangkaian gugatan terhadap Iran. Kini skenario serupa dijalankan Kanada.
Berdasarkan vonis yang dikeluarkan pengadilan Ontario, keluarga korban ledakan dan operasi penyanderaan yang terjadi antara tahun 1983 hingga 2002 bisa meminta ganti rugi yang diambil dari aset Iran yang disita di Kanada.
Sejumlah orang dalam kasus ini menyampaikan pengakuan palsu di pengadilan dengan tujuan untuk mendapat uang secara ilegal. Dalam peristiwa yang terjadi di Buenos Aires antara tahun 1983 hingga 2002, sejumlah warga negara Arab saudi dan rezim Zionis tewas. Tapi kini kasus tersebut melebar karena ada pengakuan sejumlah warga Kanada tewas dalam insiden tersebut.
Berdasarkan aturan "Mendukung Korban Terorisme" yang diterapkan tahun 2012, orang-orang terkait bisa mengajukan ganti rugi atas Iran karena mendukung Hizbullah dan Hamas.
Aksi tersebut tidak lain dari kelanjutan sepak terjang pengadilan AS terhadap Iran. Dua bulan sebelumnya, pengadilan federal AA mengeluarkan instruksi membekukan aset Iran senilai dua miliar dolar sebagai ganti rugi Iran kepada keluarga korban terorisme yang diklaim didukung Tehran.
Menyikapi klaim infaktual tersebut, Republik Islam Iran telah menyusun gugutan terhadap keputusan pengadilan AS. Sebelumnya, 120 negara anggota Gerakan Non Blok menyampaikan statemen bersama yang mengecam penyitaan aset Iran oleh AS.
Koran Kanada, National Post melaporkan, seluruh aset Iran di Kanada yang dibekukan senilai 13 miliar dolar Kanada, atau setara 10 miliar dolar AS. Gedung kedutaan Iran dan wisma duta tidak termasuk di dalamnya, karena dilindungi oleh kekebalan hukum diplomatik.
Masalah ini tidak bisa dilepaskan dari hubungan erat antara pemerintah Ottawa dengan rezim Zionis. Pola serupa dilakukan AIPAC terhadap Gedung Putih sebelumnya.
Ironisnya, penggugat masalah ini sebagian besar adalah orang-orang AS yang telah mendapat dukungan vonis ganti rugi dari pengadilan negara ini, dan kini berupaya untuk melakukan hal serupa di Kanada. Salah satu rekening yang akan menjadi target adalah rekening mahasiswa Iran yang dipergunakan untuk membayar uang kuliah mereka.
Terkait hal ini, Colin Stevenson, pengacara pemerintah Iran di Kanada membantah klaim para penggugat tersebut dan menyebut mereka sebagai agresor.
Vonis anti-Iran yang dikeluarkan pengadilan Ontario mengemuka di saat perdana menteri Justin Trudeau mengungkapkan keinginannya untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Iran pasca pemutusan di tahun 2012.
Rangkaian klaim rekayasa yang merentang dari pengadilan AS hingga Kanada terjadi di saat fakta sebenarnya Iran adalah korban terbesar terorisme yang didukung Barat.
Sejatinya, semua putusan pengadilan kedua negara Barat ini sepenuhnya politis yang tidak memperhatikan aturan internasional dan bisa memicu kekacauan dan ketidakpercayaan dalam hubungan antarnegara dunia. (PH)