Iran akan Gunakan Mata Uang Nasional di Transaksi dengan Rusia
Gubernur Bank Sentral Iran mengkonfirmasi kesepahaman antara Tehran dan Moskow untuk menggunakan mata uang nasional masing-masing di perdagangan bilateral menggantikan mata uang dolar dan Euro.
Iran dan Rusia memiliki kepentingan strategis bersama di bidang bilateral khususnya hubungan ekonomi, militer dan keamanan serta isu-isu regional dan internasional seperti melawan unilateralisme Amerika. Ini tercatat sebagai faktor utama kerja sama dekat kedua pihak selama beberapa tahun terakhir.
Maret 2001 ditandatangani kontrak 20 tahun "Hukum perjanjian atas dasar hubungan timbal balik dan prinsip kerja sama antara Republik Islam Iran dan Federasi Rusia" dan kini kedua negara ingin meraih kesepakatan baru khususnya di sektor ekonomi.
Menurut laporan IRIB, Ali Salehabadi yang tengah berkunjung ke Moskow, usai berunding dengan Gubernur Bank Sentral Rusia, Elvira Nabiullina, Deputi perdana menteri Alexander Novak, Menteri Pengembangan Ekonomi Maxim Reshetnikov dan Deputi perdana menteri bidang internasional, Alexey Overchuk mengatakan, untungnya, tercapai kesepahaman yang baik dengan Rusia di berbagai bidang perbankan, keuangan dan ekonomi, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat dan pengusaha kedua negara akan merasakan hasilnya.
Seraya mengisyaratkan kesepakatan Iran dan Rusia untuk menggunakan mata uang nasional masing-masing di perdagangan antara keduanya, Salehabadi menambahkan, isu penggunaan mata uang nasional merupakan salah satu topik utama konsultasi dengan petinggi ekonomi Rusia dan dalam waktu dekat kita akan menyaksikan implementasi kesepahaman yang diraih.
Gubernur Bank Sentral Iran juga menyatakan tentang penggunaan native messenger sebagai pengganti SWIFT, sekarang Iran menggunakan native interbank messaging system untuk menggantikan SWIFT, dan Rusia juga memiliki native messenger sendiri, yang dapat menjadi dasar kerjasama perbankan antara dua negara.
Ali Salehabadi bersama delegasi bank, finansial dan ekonomi berkunjung ke Moskow. (MF)