Iran Aktualita, 9 Juli 2022
Jul 09, 2022 14:29 Asia/Jakarta
-
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Khamenei
Sejumlah peristiwa menarik di berbagai bidang terjadi sepanjang sepekan terakhir di Iran, di antaranya adalah pernyataan Rahbar bahwa arogansi Barat kian melemah.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyatakan bahwa Barat yang arogan telah menjadi semakin lemah dari hari ke hari di kawasan sensitif kita dan baru-baru ini di seluruh dunia.
"Hari ini, liberalisme dan komunisme, sebagai hadiah (karunia/anugerah) terpenting peradaban Barat, tidak lagi memiliki penampilan yang sama seperti seratus tahun yang lalu dan lima puluh tahun yang lalu. Reputasi demokrasi Barat yang berorientasi pada uang (materi) menghadapi pertanyaan-pertanyaan serius, dan para pemikir Barat mengakui bahwa mereka menderita kebingungan dan ketidakberdayaan kognitif dan praktis," kata Ayatullah Khamenei dalam pesannya untuk jemaah haji 1443 H seperti lansir kantor Rahbar.
Ayatullah Khamenei menambahkan, kecemasan dan kegagalan AS dan kaki tangan kriminalnya, yaitu rezim perampas di kawasan, dapat dilihat dengan jelas dalam peristiwa di Palestina, Lebanon, Suriah, Irak, Yaman, dan Afghanistan.
"Adegan dan peristiwa di Palestina adalah salah satu manifestasi dari fenomena menakjubkan yang telah berhasil membawa rezim agresif Zionis dari keadaan agresif dan pembunuh ke keadaan bertahan dan pasif, dan membuat rezim tersebut tertimpa masalah politik, keamanan dan ekonomi yang nyata. Contoh perlawanan cemerlang lainnya dapat dilihat dengan jelas di Lebanon, Irak, Yaman, dan beberapa tempat lainnya," jelasnya.
Rahbar mengatakaan, hari ini dunia sedang menyaksikan model sukses dan contoh yang membanggakan dari kekuatan dan kedaulatan politik Islam di Iran yang Islami. Kestabilan, kemerdekaan, kemajuan dan kehormatan (kemuliaan) Republik Islam adalah peristiwa besar, penuh makna dan menarik yang dapat menarik pikiran dan perasaan setiap Muslim yang terjaga (bangkit/waspada).
"Di bagian atas daftar dari prinsip-prinsip dasar ini, kedaulatan (aturan) Islam dalam legislasi dan implementasi, mengandalkan (bersandar pada) suara rakyat dalam masalah administrasi negara yang paling penting, kemerdekaan (kemandirian) politik secara penuh, dan tidak mengandalkan kekuatan penindas, ditempatkan pada urutan teratas. Dan prinsip-prinsip inilah yang dapat menjadi tempat konsensus di antara bangsa-bangsa Muslim dan pemerintah-pemerintah umat Islam, dan memadukan serta mempersatukan umat Islam dalam orientasi dan kerja sama," papar Rahbar.
Ayatullah Khamenei menegaskan, persatuan umat Islam adalah salah satu dari dua landasan mendasar haji, dan jika dikombinasikan dengan zikir dan spiritualitas, yang merupakan fondasi dasar lain dari kewajiban yang penuh dengan misteri ini, dapat membawa umat Islam ke puncak kehormatan dan kebahagiaan.
"Dunia Islam penuh dengan anak-anak muda yang termotivasi dan energik. Modal terbesar untuk membangun masa depan adalah harapan dan kepercayaan diri, yang saat ini sedang menggelora di dunia Islam, khususnya di negara-negara di kawasan. Kita semua memiliki kewajiban untuk menjaga dan meningkatkan modal ini," pungkasnya.

Presiden Iran Ucapkan Belasungkawa atas Meninggalnya Shinzo Abe
Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi Jumat (8/7/2022) malam di pesannya kepada Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, mengucapkan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Jepang atas meninggalnya Mantan perdana menteri Shinzo Abe di sebuah insiden serangan tak manusiawi.
Abe ditembak saat menyampaikan pidato di kota Nara, barat negara ini. Akibat serangan tersebut Aber terluka parah dan kemudian meninggal di rumah sakit.
Penembakan terhadap Abe dilakukan ketika ia tengah menggelar kampanye pemilu di kota Nara.
Menurut laporan Iran Press, Sayid Ebrahim Raisi di pesannya seraya mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Shinzo Abe mengingatkan, almarhum adalah sosok politikus besar bagi rakyat Jepang dan tokoh internasional yang memainkan peran penting dalam mengembangkan hubungan bersejarah Iran dan Jepang.
Di akhir pesannya, Presiden Raisi mengungkapkan simpati mendalamnya kepada pemerintah dan rakyat Jepang, serta meminta mendoakan almarhum.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdullahian dipesannya kepada Menlu Jepang Yoshimasa Hayashi, mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Abe.
Menlu Iran di pesannya kepada sejawatnya dari Jepang menyebut Abe pemimpin unggul yang memainkan peran penting di Asia Timur.

Menlu Qatar Mengunjungi Iran, Inilah Tujuannya!
Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengunjungi Tehran pada hari ini, Rabu (6/7/2022) untuk bertemu dan berdialog dengan mitranya di Republik Islam Iran, Hossein Amir Abdollahian.
Menurut pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani, Amir Abdollahian dan Sheikh Mohammad akan membahas hubungan bilateral dan bertukar pandangan mengenai isu-isu menarik di tingkat regional dan internasional.
Qatar dianggap sebagai salah satu negara yang masuk dalam prioritas dalam kebijakan luar negeri Iran. Kedua negara ini terletak di wilayah penting dan sensitif Teluk Persia, dan posisi mereka pada isu-isu penting regional saling berdekatan.
Dalam beberapa tahun terakhir, setelah pemberlakuan sanksi terhadap Qatar oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir serta respon positif Iran untuk membantu rakyat dan pemerintah Qatar dalam mengatasi sanksi tersebut, hubungan politik Tehran dengan Doha mencapai tingkat yang lebih tinggi.
Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi mengunjungi Qatar dalam perjalanan luar negerinya yang keempat pada tanggal 21 Februari 2022. Lawatan ini disambut hangat oleh Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.
Menurut para analis, banyak pencapaian di berbagai bidang politik, ekonomi, budaya, politik dan keamanan dalam kunjungan tersebut. 14 nota kesepahaman di bidang penerbangan, pelayaran, perdagangan, media, pencabutan visa, listrik, standar, pendidikan dan budaya di tandatangani kedua belah pihak.
Setelah itu, pemerintah kedua negara berkonsultasi dengan tujuan untuk memperluas dan meningkatkan kerjasama dalam isu-isu bilateral, regional dan internasional.
Kunjungan Menlu Qatar ke Tehran pada hari ini juga berlangsung ketika Doha menjadi tuan rumah negosiasi tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat (AS) dengan mediasi Uni Eropa pada pekan lalu (28-29 Juni 2022).
Menlu Qatar menyebut proses negosiasi ini konstruktif dan positif. Dia menyinggung pertemuan terpisahnya dengan para delegasi yang bernegosiasi.

Presiden Iran: Sejarah Tak akan Pernah Lupa Kejahatan AS atas Vietnam
Presiden Republik Islam Iran menerima surat kepercayaan Duta Besar Vietnam untuk Iran yang baru dan mengatakan, sejarah tidak akan pernah melupakan kejahatan-kejahatan Amerika Serikat terhadap rakyat Vietnam.
Sayid Ebrahim Raisi, Senin (4/7/2022) dalam pertemuan dengan Dubes Vietnam untuk Iran yang baru menuturkan, "Iran, mengenal rakyat Vietnam sebagai orang-orang yang berjuang melawan penjajahan dan dominasi asing, dan dalam hal ini kedua neagra memiliki sikap yang dekat."
Raisi menambahkan, "Level kerja sama dan hubungan Iran dengan Vietnam saat ini tidak sesuai dengan kapasitas-kapasitas beragam yng ada di dua negara."
Menurut Presiden Iran, penyelenggaraan pertemuan-pertemuan rutin komisi ekonomi bersama dapat membantu upaya menemukan mekanisme untuk mengaktifkan kapasitas-kapasitas dua negara di bidang pertanian, teknologi, transportasi, dan bidang lainnya.
Sementara itu, Dubes Vietnam yang baru menilai rakyat Iran sebagai masyarakat yang cinta damai, dengan peradaban dan budaya kaya serta bersejarah.
"Iran meski selama bertahun-tahun disanksi dan ditekan, namun berhasil meraih kemajuan-kemajuan serta prestasi yang sangat gemilang," imbuhnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, "Vietnam selalu memiliki hubungan yang baik dengan Iran, dan berusaha untuk meningkatkan level kerja sama terutama di bidang ekonomi dan perdagangan."

Abdollahian: Iran dan Azerbaijan sudah Lewati Fase Kesalahpahaman
Menteri Luar Negeri Iran mengatakan, Tehran dan Baku telah melewati fase kesalahpahaman, dan dalam beberapa bulan terakhir neraca perdagangan kedua negara mengalami lonjakan yang signifikan.
Hossein Amir Abdollahian, Senin (4/7/2022) dalam jumpa pers bersama dengan Menlu Republik Azerbaijan Jeyhun Bayramov di Tehran menekankan penguatan kerja sama dua negara berasaskan kesepahaman, kepercayaan, dan kepentingan bersama.
Ia menambahkan, "Kami mencapai kesepakatan bahwa rakyat Iran dan Republik Azerbaijan harus merasakan secara nyata hasil dari kesepahaman, kesepakatan, dan kunjungan dua arah para pejabat kedua negara."
Menurut Abdollahian, dalam pembicaraan dirinya dengan Menlu Azerbaijan, ditekankan masalah integritas teritorial seluruh negara termasuk Republik Azerbaijan.
Menlu Iran menegaskan, "Sekali lagi Iran mendukung penyelesaian damai konflik Karabakh berdasarkan prinsip-prinsip yang diakui hukum internasional."
"Presiden Republik Azerbaijan, Ilham Aliyev juga berencana untuk melakukan kunjungan ke Iran," imbuh Hossein Amir Abdollahian.
Di sisi lain, Menlu Azerbaijan menjelaskan kesepakatan yang dicapai negaranya dengan Iran, seputar produksi bersama kendaraan dan traktor.
Bayramov menerangkan, "Pembangunan dan pemanfaatan bendungan, serta pembangkit listrik tenaga air, merupakan salah satu proyek penting dan prioritas kedua negara."
Pada saat yang sama, Bayramov menegaskan bahwa negaranya ingin menormalisasi hubungan dengan Armenia, dan ia mengumumkan kesiapan Baku untuk membuka kembali jalur transportasi dan komunikasi internasional antara Republik Azerbaijan dan Armenia.[]
Tags