Kepala IRIB: Syahid Ismail Haniyeh & Hassan Nasrullah, Simbol Persatuan Sunni-Syiah
(last modified Fri, 16 May 2025 12:03:10 GMT )
May 16, 2025 19:03 Asia/Jakarta
  • Kepala IRIB: Syahid Ismail Haniyeh & Hassan Nasrullah, Simbol Persatuan Sunni-Syiah

Pars Today – Kepala Lembaga Penyiaran Nasional Iran, IRIB, mengatakan, darah Syahid Ismail Haniyeh, Yahya Sinwar, dan Sayid Hassan Nasrullah, adalah simbol perlawanan dan persatuan Sunni dan Syiah.

Peyman Jebeli, Kamis (15/5/2025) dalam pertemuan dengan sejumlah ulama Ahlu Sunnah, Provinsi Hormozgan, menyinggung dukungan kontinu Syiah terhadap Ahlu Sunnah, dan bukti nyatanya ada di Gaza dan sejarah Palestina.
 
Ia menuturkan, “Darah Syahid Ismail Haniyeh, Syahid Yahya Sinwar, dan Syahid Sayid Hassan Nasrullah, adalah simbol perlawanan, dan persatuan Sunni-Syiah.”
 
Pada saat yang sama, Kepala IRIB, menekankan tekad lembaga yang dipimpinnya untuk menjelaskan kebijakan-kebijakan Republik Islam Iran, terkait penggunaan kapasitas yang dimiliki masyarakat Ahlu Sunnah Iran, di berbagai bidang.
 
“Syiah yang melecehkan kesucian Ahlu Sunnah, sesuai dengan pernyataan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, adalah Syiah Inggris,” kata Jebeli.
 
 
Menjaga Persatuan Sangat Diperlukan Lebih dari Sebelumnya
 
Arash Zarehtan Lahoni, Gubernur Kurdestan Iran, dalam pertemuan dengan cendekiawan, dan ulama Ahlu Sunnah provinsi ini menjelaskan bahwa hari ini urgensi persatuan lebih besar dari sebelumnya.
 
Ia menuturkan, “Dalam perilaku dan perkataan ulama Ahlu Sunnah dan Syiah, terlihat upaya dan sikap untuk memperkuat persatuan, dan ini menguntungkan negara serta rakyat Iran.”
 
Lahoni menambahkan, “Ahlu Sunnah memiliki penghormatan dan keyakinan khusus pada Nabi Muhammad SAW, dan Ahlul Bait, dan rakyat selalu mengikuti ulama mereka di jalan ini.”
 
 
Solidaritas Umat Islam Hidupkan Kemuliaan Muslim
 
Seyed Ahmad Abdollahi Eskandar, Imam Salat Jumat Ahlu Sunnah di kota Asadiyeh, Provinsi Khorasan Selatan, Iran, mengatakan, skenario musuh harus diubah menjadi keputusasaan dan kekalahan dengan persatuan dan pendekatan di antara bangsa-bangsa Islam.
 
Menurutnya, penguatan persatuan umat Islam, dalam kerangka solidaritas dan peningkatan martabat Muslim adalah sebuah kewajiban.
 
“Selama beberapa tahun kita menyaksikan sanksi-sanksi menindas dan konspirasi musuh-musuh Islam, terutama Amerika Serikat dan Rezim Zionis, maka dari itu solidaritas, persaudaraan, dan persatuan umat Islam ini dapat menggagalkan banyak skenario jahat musuh,” tegasnya.
 
 
Kerja Keras Syahid Raisi Membela Kaum Tertindas tetap Abadi
 
Mamosta Abdul Salam Imami, Imam Salat Jumat Mahabad, Rabu dalam peringatan haul mantan Presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi, bersama rekan-rekannya mengatakan, kinerja Syahid Raisi, dalam membela kaum tertindas, dan umat Islam di Jalur Gaza, tetap abadi dan patut dipuji.
 
Ia menambahkan, “Syahid Raisi, di PBB juga menunjukkan foto Syahid Letjen Qassem Soleimani, dan Al Quran, dengan keberanian penuh membela poros perlawanan dan agama Islam.”
 
Mamosta Imami menegaskan, “Dua tahun pemboman dan kejahatan Rezim Zionis di Gaza terus berlangsung, dan sampai sekarang tidak ada negara Muslim selain Iran, poros perlawanan dan Yaman mulia, yang berdiri melawan pembunuhan yang dilakukan Rezim Zionis.” (HS)