Kebun Eram, Destinasi Wisata di Shiraz
Kebun Eram (Eram Garden) adalah salah satu tempat wisata Shiraz yang sangat populer di kalangan turis domestik dan asing karena pohon jeruk dan beragam jenis pohon dan tanaman bunga lainnya yang sangat indah.
Selain paviliun utama era Dinasti Qajar, yang menjadi inti pusat taman ini, terdapat cemara mediterania dan berbagai pohon lainnya yang menambah keindahan kebun tersebut. Aneka ragam tanaman dan bunga dari berbagai negara juga ada di sana.
Kebun Eram atau dikenal juga dengan Taman Eram memiliki luas 110.380 meter persegi dan telah terdaftar dalam nasional 14 Aban 1353 HS. Kebun ini terletak di kota Shiraz, provinsi Fars, Republik Islam Iran.
Belum diketahui secara pasti siapa yang membangun Taman Eram untuk pertama kalinya, oleh karena itu tidak ada tanggal pasti pembangunan yang tercatat untuk itu. Satu-satunya dokumen yang tersedia mengenai Taman Eram adalah penyebutannya dalam beberapa catatan perjalanan, yang berdasarkan itu dapat dikaitkan dengan setidaknya abad ke-10 dan ke-11 Hijriah.
Tanggal pembangunan Taman Eram dianggap sebagai periode Seljuk, sebab, pada saat itu, Atabek Qaracha, penguasa Fars, telah membangun taman singgasana dan beberapa taman lainnya di Shiraz, dan taman ini mungkin dibangun atas permintaannya.
Taman Eram ada selama era Dinasti Aali Injo, Aali Muzaffar dan Gurkanian. Meskipun tidak ada informasi tentang itu, kecuali dari salah satu soneta Hafez, maka dapat dipahami bahwa Aali Injo memiliki kendali atas taman tersebut.
Belakangan, Taman Eram diambil alih oleh para sultan Aali Muzaffar. Tidak ada informasi yang akurat tentang kondisi taman pada era Dinasti Safawi, dan hanya tulisan-tulisan wisatawan asing yang menyebutkan kemegahan dan kemakmuran taman pada masa itu. Dari Safawi dan seterusnya, semua taman di Iran, termasuk taman Shiraz, berkembang dengan baik.
Sejak akhir periode Dinasti Zandiyeh, Taman Eram dimiliki oleh para pemimpin klan Qashqai selama sekitar 75 tahun, dan mereka menggunakannya sebagai tempat kekuasaan mereka dan membangun sebuah rumah besar di taman ini.
Setelah itu, pada masa Naser al-Din Shah, fondasi rumah besar lainnya diletakkan di taman, yang membutuhkan waktu beberapa tahun untuk dibangun. Menurut bukti, bangunan utama taman itu ada sampai era Naser al-Din Shah Qajar, dan ketika Haj Nasir al-Mulk Shirazi membeli taman itu, dia rupanya membangun rumah besar taman yang ada hingga sekarang.
Abul Qasim Khan Nasir al-Molk, menantu dan keponakannya, menyelesaikan dekorasi bangunan dan beberapa bagian yang belum selesai. Ada prasasti marmer di atas kepala di pintu masuk timur laut taman, yang ditulis dalam aksara Nastaliq: "Dari Wazir Shah Nasirul Molk Rad, semoga taman Aram makmur selamanya." Hal ini terkait dengan masa ketika Nasir al-Mulk menjadi penguasa Fars pada masa pemerintahan Muzaffar al-Din Shah Qajar.
Enam prasasti batu dapat dilihat di timur bangunan, yang memiliki tanggal berbeda dan nama Nasir al-Mulk dapat dilihat di dalamnya. Taman Eram yang indah dan menyenangkan ini menjadi milik Universitas Shiraz. Dalam pertemuan ke-35 Komite Warisan Dunia UNESCO pada 6 Tir 1390 HS, Taman Eram Shiraz terdaftar dalam Daftar Warisan Dunia.
Kolam Air
Ada kolam indah di sebelah bangunan utama taman ini, yang memiliki luas 335 meter persegi dan kedalaman setengah meter, dan beberapa lempengan batu besar digunakan dalam konstruksinya, yang konon berasal dari zaman kuno, yaitu era Jani Khan Ilkhan.
Empat pohon palem yang indah di keempat sudutnya telah memberikan pesona ganda pada kolam dan gambar bangunan dapat dilihat di airnya. Jika Anda pergi ke taman ini, Anda akan melihat aliran biru yang mengalir di sepanjang kolam ini. Setelah melewati kolam kecil Aula Hozkhaneh, air ini masuk ke kolam dan kemudian saluran air di sekitarnya, yang terus mengalir di sekitar taman.
Bangunan di tengah taman terdiri dari tiga lantai dan dekorasinya meliputi plesteran, lukisan, patung, jendela kisi besi, tatahan, dan ubin. Rumah besar ini adalah contoh nyata dari bangunan pertengahan periode Qajar, yang dibangun mengikuti prinsip arsitektur Zandiyeh dan Safawi. Bahkan pintu-pintu rumah utama itu indah dan karena terbuat dari kayu jati, dan bertahan bentuk aslinya setelah bertahun-tahun.
Ada museum yang disebut "Batu dan Permata Lautan Cahaya". Museum ini didirikan pada tahun 1390 HS. Lebih dari 140 jenis batu dan permata berharga dan langka dari Iran dan berbagai belahan dunia disimpan di museum ini. (RA)