Aug 20, 2022 16:22 Asia/Jakarta
  • Drone Iran.
    Drone Iran.

Berita terbaru di Republik Islam Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah peristiwa penting seperti kompetisi militer internasional di negara ini.

Kompetisi militer internasional 2022 di sektor UAV digelar di Iran dengan kehadiran tim peserta dari berbagai negara dunia dengan tuan rumah penyelenggara Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam.

Brigjen Ali Bilali, Juru Bicara Kompetisi UAV Militer Internasional 2022 hari Senin (15/8/2022) mengatakan,"Pada kompetisi kali ini, selain militer Iran juga hadir delegasi militer dari berbagai negara termasuk Rusia, Armenia dan Belarus,".

Juru bicara Kompetisi Militer Internasional 2022 menambahkan, "Kompetisi ini akan berlanjut hingga 28 Agustus,".

"Kompetisi militer internasional diadakan di 34 cabang dan diikuti oleh 12 negara," tegasnya.

Menlu Republik Islam Iran Hossein Amir Abdollahian (kanan)

Qatar Perluas Hubungan dengan Iran

Wakil Menteri Luar Negeri Qatar dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran menekankan tekad negaranya untuk memperluas hubungan dengan Iran.

Delegasi Kementerian Luar Negeri Qatar yang dipimpin oleh Mohammed bin Abdulaziz Al-Khulaifi, Wakil Menteri Luar Negeri Qatar Urusan Regional, yang melakukan perjalanan ke Tehran hari Sabtu (13/8/2022) bertemu dengan Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Hossein Amir Abdollahian.

Dalam pertemuan ini dibahas hubungan bilateral dan topik kepentingan bersama kedua negara, serta pertumbuhan dan perkembangan hubungan bilateral di segala bidang.

Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian dalam pertemuan tersebut menekankan perlunya mengimplementasikan kesepakatan yang dicapai selama kunjungan Presiden Iran ke Doha dan lawatan timbal balik Emir Qatar ke Tehran.

Dalam pertemuan ini, Al-Khulaifi juga menekankan tekad pemerintah Qatar untuk memperluas hubungan dengan Iran.

Iran dan Lebanon Perluas Kerja Sama

Duta besar Republik Islam Iran di Lebanon menekankan perluasan dan pengokohan lebih besar hubungan Tehran dan Beirut.

Menurut laporan IRNA Minggu (14/8/2022), delegasi yang terdiri dari angota asosiasi dan dewan kota Dahieh selatan Beirut dan aktivitas perkotaan Hizbullah di Beirut bertemu dengan Dubes Iran, Mojtaba Amani di Lebanon.

Anggota delegasi ini dan Mohammad Dargham, ketua Asosiasi Kota Dahieh selatan Beirut berterima kasih kepada Iran karena dukungan dan sikapnya yang berdiri bersama bangsa Lebanon di saat-saat sulit.

Dubes Iran di pertemuan ini menilai positif hubungan Lebanon dan Iran serta menegaskan bahwa ia akan mengerahkan segenap upayanya untuk memperkokoh hubungan bilateral kedua negara.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Nasser Kanaani

Perundingan Pencabutan Sanksi Berlanjut, Ini Kata Jubir Kemlu Iran

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Nasser Kanaani mengatakan, kami menyakini bahwa ada landasan untuk mencapai kesepakatan, namun dengan syarat bahwa garis merah Republik Islam Iran terjaga dan kepentingan mendasar negara ni dalam perjanjian nuklir JCPOA terjamin.

Hal itu disampaikan Kanaani dalam jumpa pers mingguan pada hari Senin (15/8/2022) di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, yang dihadiri wartawan dalam dan luar negeri.

Dia menjelaskan, tim juru runding nuklir Iran dalam putaran negosiasi ini hadir dengan motif serius untuk meraih kesepakatan yang baik, kuat dan permanen, sehingga mampu menjamin kepentingan mendasar rakyat Iran, dan mencabut sanksi zalim terhadap rakyat negara ini.

Jubir Kemlu Iran menjelaskan, pada putaran perundingan nuklir ini diraih kemajuan relatif, tetapi kemajuan ini tidak menjamin secara penuh tuntutan legal Republik Islam Iran, dan kami memiliki harapan lain yang harus dijamin.

"Kami sedang mengalami kemajuan, tetapi untuk mengatakan bahwa kami hampir mencapai kesepakatan dan bahwa putaran negosiasi di Wina ini dapat mengarah pada kesepakatan yang jelas dan mengarah pada realisasi harapan Republik Islam Iran tergantung pada pihak lain, terutama Amerika Serikat," ujarnya.

Republik Islam Iran sebagai negara yang bertanggung jawab telah berulang kali menegaskan bahwa karena AS adalah pihak yang keluar dan melanggar JCPOA, maka Washington yang harus kembali ke kesepakatan nuklir ini dengan mencabut sanksi terhadap Iran, dan komitmen Gedung Putih itu akan diverifikasi oleh Tehran.

Putaran terbaru negosiasi pencabutan sanksi zalim terhadap Iran kembali digelar di Wina pada hari Kamis (4/8/2022) dan dengan berakhirnya putaran perundingan ini, delegasi Iran kembali ke Tehran.

Penasihat Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam urusan Internasional Ali Akbar Velayati

Velayati: Cina Sekutu Strategis Iran

Penasihat Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam urusan Internasional dalam pertemuan dengan duta besar Cina di Tehran menekanman, "Cina adalah sekutu strategis Iran."

Ali Akbar Velayati, Penasihat Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam urusan Internasional, bertemu dengan Chang Hua, Duta Besar Cina di Tehran, dan membahas hubungan bilateral serta isu-isu regional dan internasional.

Menurut laporan YJC, dalam pertemuan ini, Velayati menekankan pentingnya memperkuat dan memperluas hubungan strategis antara kedua negara dan mengatakan, "Cina mengikuti rencana pengembangan hubungannya, terutama dalam konteks proyek Satu Sabuk, Satu Jalan. Dalam hal ini, menggunakan kapasitas Iran dan melewati rute ini melalui Republik Islam Iran adalah agenda serius dan harus diikuti."

Penasihat Pemimpin Besar Revolusi Islam urusan Internasional juga mengatakan, "Sepemikiran Iran dan Cina mengenai masa depan Afghanistan akan sangat penting dan efektif, sedangkan satu-satunya cara adalah membentuk pemerintahan inklusif yang didukung seluruh masyarakat."

Mengenai konfrontasi Rusia dengan invasi besar-besaran NATO ke negara itu dan ancaman AS terhadap integritas Cina, Velayati menambahkan, "Kita harus berdiri teguh melawan konspirasi, upaya penggulingan, dan ancaman musuh kita, dan Iran juga mengutuk tindakan Amerika."

"Perkembangan hubungan antara Iran, Cina dan Rusia akan memiliki efek yang langgeng dan penting di berbagai bidang," pungkas Penasihat Pemimpin Besar Revolusi Islam urusan Internasional.

Sementara itu, Duta Besar Cina di Tehran juga mengucapkan terima kasih atas posisi Republik Islam Iran mengenai Cina Bersatu dan menekankan pada perluasan dan penguatan kerja sama antara Iran dan Cina serta mengatakan, "Kerja sama ini harus diperkuat dan diupayakan lebih serius."

"Hubungan Iran-Cina didasarkan pada saling menghormati dan para pemimpin kedua negara telah bekerja keras untuk membangun hubungan ini," tambah Dubes Chang Hua.

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi

Raisi: Hubungan Iran-Indonesia Harus Diperkuat

Presiden Republik Islam Iran dalam pesan kepada timpalannya dari Indonesia mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-77, dan menyampaikan harapan semoga hubungan antara Iran dan Indonesia akan semakin kuat melebihi sebelumnya.

Menurut laporan FNA, Sayid Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Ira, dalam pesan ucapan selamat kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada peringatan HUT Kemerdekaan Ke-77 hari Rabu (17/08/2022), mengungkapkan, "Dengan ikatan sejarah dan kepentingan bersama yang erat, kita akan melihat kelanjutan hubungan dekat, persahabatan yang langgeng, dan penguatan hubungan yang semakin erat hubungan antara dua negara besar, Iran dan Indonesia,".

Di bagian lain dari pesan ucapan selamatnya, Presiden Republik Islam Iran mengatakan, "Saya percaya adanya peluang yang tak terhitung jumlahnya untuk kerja sama antara kedua negara, perluasan hubungan bilateral dan multilateral untuk kepentingan bersama dan untuk mempertahankan perdamaian dan stabilitas internasional dapat menjanjikan musim baru dalam perkembangan hubungan antara dua negara besar Iran dan Indonesia serta dunia Islam."

Atlet Iran Juarai Kompetisi Gulat Dunia

Tim gulat gaya bebas junior Republik Islam Iran meraih 3 medali emas, 1 perak, dan 4 perunggu serta mencetak 159 poin.

Kompetisi gulat gaya bebas Kejuaraan Gulat Junior Dunia diadakan pada 15-17 Agustus di Sofia, ibu kota Bulgaria.

Menurut kantor berita Iran Press hari Kamis (18/8/2022), setelah tim gulat gaya bebas pemuda Iran, tim Amerika dan India berada di urutan kedua dan ketiga dengan skor masing-masing 132 dan 112 poin.

Tahun lalu, tim gulat gaya bebas junior Iran berhasil meraih juara pada kejuaraan dunia yang berlangsung di Ufa, Rusia.

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amir Abdollahian

Pernyataan Terbaru Menlu Iran Mengenai Perundingan Nuklir

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amir Abdollahian mengatakan, hari-hari mendatang adalah hari-hari penting untuk perjanjian nuklir.

"Jika Amerika Serikat (AS) menunjukkan fleksibilitas, kita akan mencapai titik kesepakatan dalam beberapa hari mendatang, tetapi jika tidak, dunia tidak akan berakhir," kata Amir Abdollahian dihadapan para wartawan baru-baru ini di Tehran. 

Dia menambahkan, saya pikir, misalkan, hingga maksimal pukul 00.00 malam ini, kesimpulan terakhir kita sendiri terkait dengan masalah yang masih tersisa di antara kita, kita sampaikan ke koordinator Uni Eropa secara tertulis.

"Mereka berbicara tentang rencana B (Plan B), kita juga memiliki rencana B sendiri, namun kami yakin bahwa masalah ini harus diselesaikan melalui negosiasi yang realistik dengan semua pihak," tegasnya.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Nasser Kanaani mengatakan, kami menyakini bahwa ada landasan untuk mencapai kesepakatan, namun dengan syarat bahwa garis merah Republik Islam Iran terjaga dan kepentingan mendasar negara ni dalam perjanjian nuklir JCPOA terjamin.

Hal itu disampaikan Kanaani dalam jumpa pers mingguan pada hari Senin (15/8/2022) di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, yang dihadiri wartawan dalam dan luar negeri.

Dia menjelaskan, tim juru runding nuklir Iran dalam putaran negosiasi ini hadir dengan motif serius untuk meraih kesepakatan yang baik, kuat dan permanen, sehingga mampu menjamin kepentingan mendasar rakyat Iran, dan mencabut sanksi zalim terhadap rakyat negara ini.

Jubir Kemlu Iran menjelaskan, pada putaran perundingan nuklir ini diraih kemajuan relatif, tetapi kemajuan ini tidak menjamin secara penuh tuntutan legal Republik Islam Iran, dan kami memiliki harapan lain yang harus dijamin.

"Kami sedang mengalami kemajuan, tetapi untuk mengatakan bahwa kami hampir mencapai kesepakatan dan bahwa putaran negosiasi di Wina ini dapat mengarah pada kesepakatan yang jelas dan mengarah pada realisasi harapan Republik Islam Iran tergantung pada pihak lain, terutama AS," ujarnya.

Republik Islam Iran sebagai negara yang bertanggung jawab telah berulang kali menegaskan bahwa karena AS adalah pihak yang keluar dan melanggar JCPOA, maka Washington yang harus kembali ke kesepakatan nuklir ini dengan mencabut sanksi terhadap Iran, dan komitmen Gedung Putih itu akan diverifikasi oleh Tehran.

Putaran baru negosiasi pembatalan sanksi dimulai di Wina pada 4 Agustus 2022 setelah jeda lima bulan, dan negosiasi ini berakhir setelah empat hari perundingan, yaitu pada tanggal 8 Agustus 2022. Para delegasi pun kembali ke negara masing-masing.

Penyelenggaraan putaran negosiasi ini terjadi setelah Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa mengumumkan bahwa dia telah mengajukan usulan paket baru yang mencakup solusi terkini terkait pencabutan sanksi dan langkah-langkah nuklir Iran.

Setelah berakhirnya putaran negosiasi ini, para pejabat Uni Eropa mengklaim bahwa teks akhir telah disampaikan kepada semua pihak dan tidak dapat diubah. Posisi Eropa ini ditolak oleh Iran dan diumumkan bahwa karena berlanjutnya negosiasi tentang beberapa isu penting yang masih ada, maka belum dicapai tahap di mana dimungkinkan untuk membicarakan finalisasi teks perjanjian.

Sejak awal negosiasi, Iran selalu menyatakan siap untuk mencapai kesepakatan yang stabil dan dapat diandalkan, tetapi tidak akan melewati garis merah dalam hal ini. Pada saat yang sama, Tehran mempresentasikan proposal dan inisiatif praktis ke pihak Eropa pada Senin malam untuk mencapai kesepakatan. Jika pemerintah AS terus menolak untuk menerima tuntutan logis dan berprinsip Iran dan bersikeras pada kebijakan sanksi yang gagal, maka itu tidak akan produktif.

AS menyatakan bahwa pihaknya sedang mengkaji komentar dan permintaan Iran terhadap paket yang diusulkan oleh Uni Eropa, dan mengumumkan akan menyampaikan pendapatnya.

Kini perundingan telah mencapai tahap krusial. Pencapaian ke garis finis dan kesepakatan akhir tinggal menunggu keputusan politik AS sebagai pihak yang melanggar perjanjian nuklir JCPOA.

Pejabat senior Iran telah menyatakan bahwa keharusan tercapainya kesepakatan berarti stabilitas pencabutan sanksi yang benar-benar terjamin, dan masalah ini tidak boleh dijadikan sebagai alat lagi untuk menekan Iran pada masa mendatang.

Sekarang bola ada di lapangan AS, dan jika Gedung Putih mengambil posisi yang realistis, maka dapat diharapakan tercapai kesepakatan dalam waktu dekat. Namun jika tidak, Tehran juga telah mempersiapkan diri untuk skenario yang berbeda.

MAPNA: Meski Disanksi, Iran Mampu Buat Peralatan Pembangkit Listrik

Direktur Utama Mapna Group menyatakan bahwa negaranya bisa membangun pembangkit listrik yang dilakukan oleh para ahli dalam negeri, meskipun negara ini menghadapi tekanan sanksi internasional.

MAPNA Group adalah produsen berbagai produk industri maju, termasuk turbin gas dan uap, aksesori turbin, bilah turbin, turbin angin, boiler konvensional dan pemulihan panas, generator termal dan air, sistem perlindungan dan kontrol, lokomotif penumpang dan barang dan turbocompressors dan beragam layanan perawatan kelas dunia.

Abbas Aliabadi, Ketua Dewan Direksi dan CEO Mapna Group dalam program wawancara dengan IRIB  hari Kamis (18/8/2022) mengatakan, "Dalam kondisi sanksi yang kejam, kami memiliki kemampuan untuk membangun dan memasang peralatan sendiri,".

"Lebih dari 370 unit pembangkit listrik telah dibangun dengan cara ini yang menjadi kebanggaan tersendiri," ujar Aliabadi.

"Di bidang strategis ketenagalistrikan, yang dianggap sebagai infrastruktur utama pembangunan apa pun, hari ini kita sepenuhnya mandiri," tegasnya.

CEO Mapna Group menjelaskan, "Kami telah mengekspor peralatan pembangkit listrik, layanan teknis dan rekayasa ke Oman, Indonesia, Pakistan, Irak, Suriah, Rusia dan banyak negara lain, dan kami memiliki rencana yang komprehensif dan besar untuk ekspor ini di tingkat dunia,".

Iran Masuk Lima Negara Terdepan Produsen Peralatan Militer

Penasihat Senior Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Shakhrokh Shahram mengatakan, "Iran termasuk salah satu dari lima negara teratas di dunia dalam produksi peralatan militer dengan desain, teknologi, dan produksi suku cadang yang sangat canggih,".

Brigadir Shahrokh Shahram, Penasihat Senior Menteri Pertahanan Iran dalam pidatonya sebelum khutbah Jumat kemarin di kota Shiraz, provinsi Fars, Iran selatan mengungkapkan, "Iran telah mencapai tahapan kematangan sejak ketergantungan militer di era rezim Pahlavi. Bahkan saat ini produksi peralatan militer diekspor ke negara lain,".

"Dari rekayasa ulang dan duplikasi di masa lalu, kini kita telah mencapai produksi dan desain teknologi dan suku cadang yang sangat maju. Bahkan, telah menjadi salah satu dari lima negara maju di bidang ini," ujar Brigadir Shahram.

Menyinggung anggaran pertahanan dan militer Republik Islam Iran sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga dan negara-negara regional, ia menjelaskan, "Dengan anggaran yang rendah ini, kita mampu menjadi negara teraman di dunia, karena kita mengerjakannya sendiri. Hari ini kita telah mencapai tempat berdiri sejajar dengan  negara adidaya,".

Dalam kalender nasional Iran, 31 Mordad yang bertepatan dengan 21 Agustus ditetapkan sebagai hari industri pertahanan negara itu.

Tags