Kanani: Rezim Zionis Ancaman bagi Perdamaian dan Keamanan Internasional
(last modified Fri, 16 Sep 2022 07:06:53 GMT )
Sep 16, 2022 14:06 Asia/Jakarta
  • Nasser Kanani Chafi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran
    Nasser Kanani Chafi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menganggap fondasi rezim apartheid Zionis didasarkan pada agresi dan ancaman terhadap perdamaian.

Dari tanggal 16 hingga 18 September 1982, tentara Zionis menyerang dua kamp Palestina Sabra dan Shatila, yang berpenduduk lebih dari 20.000 orang, dan membantai penduduknya.

Selama kejahatan rezim Zionis di Sabra dan Shatila, sejumlah besar penduduk mereka, baik pria maupun wanita, anak-anak dan orang tua menjadi gugur syahid, di mana kebanyakan dari mereka adalah warga Palestina dan beberapa orang Lebanon.

Pembantaian di kamp Sabra dan Shatila

Kejahatan Zionis dan tentara bayaran mereka terhadap penduduk kamp Sabra dan Shatila berlanjut selama tiga hari berturut-turut dan jumlah orang yang tewas dalam serangan biadab ini diperkirakan antara 3.500 hingga 5.000 orang.

Menurut laporan IRNA, Nasser Kanani Chafi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, menyebutkan di halaman pribadinya di jejaring sosial pada hari Jumat (16/09/2022), bertepatan dengan tahun ke-40 kejahatan rezim Zionis terhadap pengungsi Palestina di kamp Sabra dan Shatila dan menulis, Hari ini, 16 September, empat puluh tahun telah berlalu sejak dimulainya pembantaian tiga hari yang keji dan tak terbayangkan terhadap pengungsi Palestina di kamp Sabra dan Shatila di selatan Beirut oleh rezim Zionis yang haus darah dan kaki tangannya. Ini bukan kejahatan pertama rezim palsu ini, dan juga bukan yang terakhir.

"Fondasi rezim apartheid Zionis didasarkan pada agresi, kejahatan serta pelanggaran berat hukum internasional dan hak asasi manusia, dan akan selalu mengancam perdamaian dan keamanan internasional," tulis Jubir Kemenlu Iran.(sl)

Tags