Puluhan Ribu Warga Hadiri Tasyi' Jenazah Syuhada Shiraz (1)
-
Kompleks Haram Suci Shahcheragh di Shiraz, Iran.
Puluhan ribu warga Shiraz, provinsi Fars, Republik Islam Iran menghadiri tasyi' jenazah para syuhada serangan teroris di Kompleks Makam Shahcheragh sa.
Dalam acara yang berlangsung pada hari Sabtu (29/10/2022) itu, Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan, rakyat Iran, dengan kehadirannya, selalu mempermalukan Amerika Serikat (AS), dan berulangkali membuktikan statemen Imam Khomeini ra bahwa AS tak akan bisa melakukan apa pun.
"Revolusi Islam Iran sampai kapan pun tidak akan rusak oleh kejahatan segelintir orang yang tertipu," ujarnya.
Dia menilai kehadiran luas warga Shiraz saat melepas para syuhada serangan teror ke Makam Shahseragh sebagai kekalahan telak musuh bebuyutan Iran.
"Kehadiran luas masyarakat Iran, adalah peluru pamungkas yang mengenai dada AS, Israel dan musuh-musuh Iran, lainnya," imbuhnya.
Menurut Komandan IRGC, konspirasi dan kerusuhan-kerusuhan terbaru di Iran, adalah buah dari upaya rezim Zionis Israel. dia menjelaskan, mereka menelan kekalahan-kekalahan besar dari bangsa Iran, selama 43 tahun terakhir.
"Pahlawan perang melawan terorisme Syahid Qassem Soleimani, diteror di Irak, dengan cara-cara pengecut, lalu kami membombardir pangkalan militer AS, dan mereka tidak membalas, sekali lagi terbukti AS tak bisa melakukan apa pun," tegasnya.
Mayjen Salami menegaskan, AS penjahat, rezim Zionis dan rezim Al Saud yang kelelahan dan kalah, mencemaskan pengaruh spiritual Iran hingga ke tempat terjauh di dunia, mereka sadar tak bisa mengalahkan bangsa Iran, dan setelah menelan kekalahan beruntun, mereka berpikir untuk menyerang kaum muda Iran.
Sebelumnya, seorang pria bersenjata menembaki peziarah di Kompleks Haram Suci Shahcheragh pada Rabu petang, 26 Oktober 2022, yang menyebabkan 15 orang gugur dan 19 lainnya terluka.
Seorang perempuan dan dua anak-anak juga di antara dari korban meninggal dalam teror di Kompleks Makam Ahmad bin Musa Al Kadzim as (Shahcheragh), salah satu cucu Nabi Muhammad Saw, itu.
Kelompok teroris Daesh (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan keji tersebut. PBB dan berbagai negara telah mengecam kejahatan mengerikan ini. (RA)


























