Iran Aktualita, 19 Agustus 2023
Perkembangan di Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting seperti; Menlu Iran dan Saudi Bertemu di Riyadh.
Selain itu, masih ada isu lainnya seperti;
- Hari Ini, Komandan IRGC Bertemu Ayatullah Khamenei
- Gharib Abadi: Sanksi Obat-Obatan Bertentangan dengan Piagam PBB
- Amirabdollahian: Sanksi Barat terhadap Iran Tidak Menguntungkan Eropa
- Iran Pamerkan Kekuatan Militernya di Rusia
- Ghalibaf: Musuh Ingin Iran Tidak Aman
- Iran dan UEA Tingkatkan Kerja Sama Keuangan
- Abdollahian: Iran Tak Pernah Tinggalkan Jalur Diplomasi
- Jaksa Agung Iran Tanggapi Serangan Teroris Makam Shah Cheragh
Menlu Iran dan Saudi Bertemu di Riyadh
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, hadir di gedung Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, untuk bertemu dan berdialog dengan sejawatnya dari negara itu.
Menlu Iran, Hossein Amir Abdollahian, Kamis (17/8/2023) melakukan kunjungan ke Arab Saudi, untuk memenuhi undangan sejawatnya dari negara itu, Faisal bin Farhan.
Dalam lawatan ke Saudi, Menlu Iran membahas berbagai dimensi hubungan bilateral dengan Saudi, dan masalah-masalah terkait dua negara di berbagai bidang regional, internasional dan Dunia Islam.
Alireza Enayati, Asisten Menlu Iran, sekaligus Dirjen urusan Teluk Persia Kemenlu Iran, yang bertugas di Kedutaan Besar Iran untuk Saudi, akan mulai menjalankan tugasnya.
Juru bicara Kemlu, Nasser Kanaani, juga turut serta dalam kunjungan yang dilakukan Menlu Iran, Hossein Amir Abdollahian ke Arab Saudi kali ini.
Sebelumnya Menlu Iran mengatakan, "Duta Besar Iran untuk Saudi, akan ikut dalam lawatan saya ke Riyadh, dan secara resmi akan mulai menjalankan tugasnya di sana, dan Dubes Saudi juga akan datang ke Iran. Sekarang para pegawai diplomatik kedua negara sudah ditempatkan, dan seluruh pelayanan kekonsuleran serta politik dua negara akan berjalan."
Hari Ini, Komandan IRGC Bertemu Ayatullah Khamenei
Anggota Majelis Tinggi Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) akan bertemu dengan pemimpin tertinggi revolusi hari ini, Kamis (17/08/2023).
Menurut laporan Situs Informasi Kantor Rahbar, para anggota Majelis Tinggi Komandan Korps Garda Revolusi Islam akan bertemu dengan Ayatullah Al-Udma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Kamis pagi ini di Huseiniah Imam Khomeini.
Pertemuan tahunan anggota Majelis Tinggi Komandan IRGC dengan Rahbar tidak diadakan dalam beberapa tahun terakhir karena pandemi virus Corona.
Pertemuan terakhir diadakan empat tahun lalu dengan kehadiran Letnan Jenderal Qassem Soleimani, yang dibunuh oleh Amerika Serikat beberapa bulan setelah pertemuan tersebut.
Gharib Abadi: Sanksi Obat-Obatan Bertentangan dengan Piagam PBB
Kepala Urusan Internasional Mahkamah Agung dan Sekretaris Hak Asasi Manusia Republik Islam Iran mengatakan, "Sanksi seperti obat-obatan dan makanan oleh Amerika menyebabkan puluhan ribu orang terbunuh di dunia setiap tahun, dan Iran adalah salah satu negara tersebut."
Konferensi internasional HAM Pertama bertajuk “Dampak Sanksi Kejam Amerika terhadap Kesehatan Pasien” digelar hari Rabu (16/08/2023) di Tehran yang dihadiri Kazem Gharib Abadi”, Kepala Urusan Internasional Mahkamah Agung dan Sekretaris Hak Asasi Manusia Republik Islam Iran dan Abbas Araghchi, Sekretaris Dewan Strategis Hubungan Luar Negeri Iran.
Kazem Gharib Abadi”, Kepala Urusan Internasional Mahkamah Agung
Menurut laporan IRIB, Kazem Gharib Abadi, Kepala Urusan Internasional Mahkamah Agung dan Sekretaris Hak Asasi Manusia Iran mengatakan dalam konferensi pers di sela-sela pertemuan ini tentang dampak sanksi terhadap kesehatan rakyat Iran, Sanksi seperti obat-obatan dan makanan oleh Amerika menyebabkan puluhan ribu orang terbunuh di dunia setiap tahun, dan Iran adalah salah satu negara tersebut.
Kepala Urusan Internasional Mahkamah Agung dan Sekretaris Hak Asasi Manusia Iran menilai sanksi yang melanggar hak asasi manusia tidak sah dan menyatakan bahwa negara-negara tidak diwajibkan untuk menerapkan sanksi tersebut karena bertentangan dengan Piagam PBB.
Menurutnya, United Nations Watch dalam laporannya baru-baru ini menganggap sanksi farmasi sebagai penyebab penyebaran banyak penyakit dan telah menyatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Eropa terhadap Iran merupakan kepatuhan melebihi batas pada Amerika.
Sanksi sepihak AS terhadap Iran, yang dilakukan dengan mengancam negara lain dan mencegah pemberian layanan dan melengkapi pusat medis dan kesehatan, penjualan obat-obatan khusus dan mendesak serta transfer peralatan laboratorium, telah berdampak negatif pada kesehatan masyarakat dan menyebabkan kematian banyak pasien. Ini adalah contoh lain pelanggaran hak asasi manusia dan perilaku anti-hak asasi manusia Amerika dan sekutunya.
Amirabdollahian: Sanksi Barat terhadap Iran Tidak Menguntungkan Eropa
Menteri Luar Negeri Iran menyatakan bahwa Iran dan Badan Energi Atom Internasional berada di jalur kerja sama yang benar, dan kelanjutan dari kebijakan sanksi Barat terhadap Iran tidak efektif dan tidak menguntungkan kepentingan Eropa.
Iran Press melaporkan, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian dalam percakapan telepon dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell hari Selasa (15/8/2023) mengkritik pendekatan non-konstruktif Uni Eropa dalam melanjutkan kebijakan sanksi yang tidak efektif terhadap Iran
"Sanksi adalah tindakan yang tidak bersahabat dalam hubungan antara Republik Islam Iran dan Eropa," ujar Amirabdollahian.
"Republik Islam Iran tidak dapat dibandingkan dengan pihak mana pun dalam posisi kebijakan luar negerinya. Sebagaiman telah dijelaskan sebelumnya, kami tegaskan bahwa masalah Ukraina bersifat politis dan tuduhan penggunaan drone Iran melawan Ukraina sama sekali tidak berdasar, sementara Ukraina belum memberikan dokumen yang dapat dipercaya untuk membuktikan klaimnya," tegas Menlu Iran.
Di bagian lain statemennya, Menteri Luar Negeri Iran mengungkapkan keprihatinannya tentang krisis yang sedang berlangsung di Niger dan Republik Islam Iran secara hati-hati mengikuti perkembangan di negara ini. Amirabdollahian menekankan pentingnya supremasi hukum di Niger, dan menghindari intervensi militer.
Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa menyampaikan kepuasannya atas kemajuan yang dicapai dalam hubungan antara Republik Islam Iran dan negara-negara di kawasan.
Ia juga menekankan bahwa beberapa kesalahpahaman antara Iran dan Eropa dapat diselesaikan melalui dialog.
Borrell mengungkapkan pentingnya kerja sama antara Republik Islam Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dengan menambahkan, "Saya akan mengerahkan semua upaya untuk melanjutkan dialog demi mengembalikan semua pihak ke JCPOA, dan optimis dengan hasilnya,".
Iran Pamerkan Kekuatan Militernya di Rusia
Republik Islam Iran memamerkan sebagian dari kekuatan militernya di Pameran Teknologi Militer Internasional Moskow yang disambut Menteri Pertahanan Rusia dan menteri pertahanan dari berbagai negara di seluruh dunia.
Kantor berita Iranpress melaporkan, pameran internasional kedelapan teknologi militer Rusia, "Army 2023" dibuka di Moskow hari Senin (14/8/2023) yang menampilkan kemampuan militer dan pertahanan terbaru Rusia dan berbagai negara dunia, termasuk Iran.
Sergei Shoigu, Menteri Pertahanan Rusia, saat menghadiri pameran "Army 2023", mengunjungi stan Iran untuk melihat produk dan teknologi militer dan pertahanan terbaru Iran.
Para menteri pertahanan Belarus, Armenia, Pakistan, dan wakil menteri pertahanan Uzbekistan juga mengunjungi paviliun Iran pada hari pertama pameran militer Moskow.
Amir Brigadir Aziz Nasirzadeh, Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran tiba di Moskow pada hari Senin sebagai kepala delegasi Iran dalam pameran militer Rusia.
Semua jenis drone ofensif, pengintaian dan tempur, produk perang elektronik, semua jenis sistem pertahanan seperti Sistem Ketiga Khordad dan sistem rudal dan pesawat tempur Iran serta helikopter telah ditampilkan di pameran militer Rusia.
Ghalibaf: Musuh Ingin Iran Tidak Aman
Ketua parlemen Iran mengutuk insiden teroris di Makam Ahmad bin Musa di Shiraz dengan mengatakan bahwa musuh berupaya menciptakan Iran tidak aman, dan mengganggu perdamaian serta kehidupan sehari-hari rakyat, tapi telah digagalkan oleh intelijen aparat keamanan Iran.
Pada Minggu malam (13/8/2023), seorang teroris takfiri memasuki kompleks Makam Ahmad bin Musa di Shiraz, ibu kota provinsi Fars, Iran selatan, dengan senjata api dan mulai menembak para peziarah dan petugas dari pintu masuk.
Sejauh ini, satu orang syahid dan delapan orang luka-luka dalam peristiwa teroris tersebut.
Pelaku insiden teroris ini ditangkap dengan kedatangan petugas keamanan dan polisi tepat waktu.
Mohammad Bagher Ghalibaf, Ketua Majelis Syura Islami Iran dalam pidatonya hari Senin (14/8/2023) mengatakan, "Bangsa Iran mengharapkan sistem peradilan menghukum para pelaku kejahatan mengerikan ini,".
Iran dan UEA Tingkatkan Kerja Sama Keuangan
Duta Besar Republik Islam Iran di Abu Dhabi bertemu dengan Menteri Keuangan Uni Emirat Arab (UEA) untuk membahas kerja sama keuangan dan moneter.
Reza Ameri, Duta Besar Republik Islam Iran di Abu Dhabi hari Minggu (13/8/2023) bertemu dan berdiskusi dengan Mohammed bin Hadi Al-Husseini, Menteri Keuangan Uni Emirat Arab (UEA) di kantor Kementerian Keuangan UEA di Dubai.
Pertemuan ini diadakan dengan tujuan untuk memperkuat stabilitas ekonomi kawasan dan mencapai pembangunan dan kemakmuran bersama.
Para pihak berkonsultasi untuk membahas masalah yang terkait dengan masalah keuangan dan moneter serta masalah kepentingan bersama.
Meskipun terjadi beberapa kasus kontroversial di bidang politik dan regional, Iran dan UEA ingin mengelola hubungan sedemikian rupa untuk mencegah peningkatan ketegangan dan menggunakan kapasitas yang ada di kedua negara, terutama di bidang perdagangan.
Sehubungan dengan itu, sejak tahun lalu, Iran dan UEA mengadakan pembicaraan peningkatan hubungan dari tingkat kuasa usaha menjadi duta besar, dan akhirnya Tehran dan Abu Dhabi memperkenalkan duta besar baru mereka.
Abdollahian: Iran Tak Pernah Tinggalkan Jalur Diplomasi
Menteri Luar Negeri Iran mengatakan pemerintah periode sekarang memanfaatkan diplomasi untuk meraih kepentingan nasional semaksimal mungkin, dan mewujudkan hak-hak rakyat.
Hossein Amir Abdollahian, Sabtu (12/8/2023) mengomentari berita terkait pembebasan sebagian aset Iran yang dibekukan, dan pertukaran tahanan Iran dan Amerika Serikat.
Ia menuturkan, "Sejak pertama kali pemerintah Iran periode -13 bekerja, Presiden Sayid Ebrahim Raisi sudah menekankan diplomasi aktif untuk meraih semaksimal mungkin kepentingan nasional, dan mewujudkan hak rakyat Iran."
Menlu Iran menambahkan, "Selain melanjutkan proses penetralan sanksi-sanksi ilegal, Iran juga tidak pernah sekalipun meninggalkan jalur diplomasi dan perundingan."
Menurut Hossein Amir Abdollahian, upaya-upaya untuk memperoleh hasil akhir, dan menegakkan hak Iran secara penuh, sampai sekarang terus dilanjutkan.
Sebelumnya Kemlu Iran mengumumkan, proses pembebasan aset Iran bernilai sekian miliar dolar yang dibekukan AS secara ilegal selama beberapa tahun di Korea Selatan, sudah dimulai, dan Iran sudah menerima jaminan yang diperlukan untuk memastikan komitmen AS dalam hal ini.
Sehubungan dengan pertukaran tahanan Iran dan AS, Abdollahian menjelaskan, "Pertukaran pesan Iran dan AS, dilakukan selama beberapa bulan melalui Oman dan Qatar. Menurut kami masalah pertukaran tahanan adalah masalah kemanusiaan, dan kami tidak punya prasyarat apa pun untuk itu. Kami sudah mengatakan kepada pihak-pihak perantara bahwa kami siap untuk melakukan pertukaran tahanan."
Jaksa Agung Iran Tanggapi Serangan Teroris Makam Shah Cheragh
Jaksa Agung Iran mengutuk insiden teroris Shah Cheragh, dan mengeluarkan perintah untuk menyelidiki kasus tersebut serta menindak tegas pelakunya.
Pada Minggu malam, seorang teroris takfiri memasuki kompleks Makam Ahmad bin Musa atau Shah Cheragh di Shiraz, ibu kota provinsi Fars, Iran selatan, dengan senjata api dan mulai menembak para peziarah dan petugas dari pintu masuk.
Sejauh ini, satu orang syahid dan delapan orang luka-luka dalam peristiwa teroris tersebut.
Pelaku insiden teroris ini ditangkap dengan kedatangan petugas keamanan dan polisi tepat waktu.
Menanggapi insiden teroris tadi malam di Makam Shah Cheragh, Hujatul Islam wal Muslimin Mohammed Kazem Mohadi Azad, Jaksa Agung Iran menyampaikan pesan belasungkawa kepada keluarga syuhada serangan teroris ini, dan mengeluarkan perintah untuk menangani kasus ini dan menangkap pelakunya.
Sebelum aksi penyerangan tadi malam, Makam Shah Cheragh juga diserang oleh teroris Daesh pada tanggal 26 Oktober 2022, yang mengakibatkan 13 orang tewas dan lebih dari 20 orang terluka.