Investasi Perusahaan Asing di Iran, Tumbuh 220 Persen
Des 12, 2022 19:11 Asia/Jakarta
Berdasarkan data yang dirilis Organisasi Investasi Ekonomi dan Bantuan Teknis Iran, di tahun pertama pemerintah periode ke-13 Iran, total izin investasi asing yang dikeluarkan di negara ini mencapai 8,9 miliar dolar.
Dikutip Fars News, Senin (12/12/2022), 4,8 miliar dolar dari total investasi asing itu membuahkan hasil, yaitu tiga kali lipat lebih besar dibandingkan dengan masa pemberlakukan kesepakatan nuklir JCPOA.
Sebagai negara dengan cadangan hidrokarbon terbesar di dunia, Iran termasuk negara minyak, artinya anggaran pemerintah bertumpu pada penjualan minyak mentah, dan industri minyak Iran, menjadi ujung tombak perekonomian negara, serta penggerak industri-industri lain.
Menyadari hal ini, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi atas minyak Iran, dengan maksud menciptakan dua masalah besar bagi Tehran, pertama, pembatasan ekspor minyak mentah dan menurunkan pendapatan dari minyak, kedua, mencegah investasi asing di industri minyak, dan membendung pertumbuhan ekonomi negara ini.
Akan tetapi menurut data OPEC, penandatanganan kesepakatan nuklir JCPOA memberikan keuntungan sekaligus kerugian bagi ekspor minyak Iran. Keuntungan JCPOA, meningkatkan ekspor minyak Iran dari satu menjadi dua juta barel sehari di rentang waktu yang singkat saat JCPOA diimplementasikan.
Sementara kerugian JCPOA adalah hancurnya infrastruktur-infrastruktur untuk menyiasati sanksi minyak yang menyebabkan, setelah keluarnya Amerika Serikat dari JCPOA, ekspor minyak Iran, kembali ke masa sebelum JCPOA yaitu satu juta barel, dan menurun kurang dari 100.000 barel.
Artinya keuntungan JCPOA dalam meningkatkan ekspor minyak Iran, hilang seiring dengan hancurnya infrastruktur-infrastruktur untuk menyiasati sanksi di masa implementasi JCPOA. Kenyataannya di masa implementasi JCPOA, minyak Iran diekspor tapi uangnya tidak diterima.
Terkait masalah investasi, menurut data Organisasi Investasi Ekonomi dan Bantuan Teknis Iran, nilai izin investasi asing yang dikeluarkan di puncak JCPOA pada tahun 2016 turun dari 10,2 milair dolar menjadi 8,7 miliar dolar karena JCPOA tidak efektif.
Akan tetapi di masa pemerintahan Presiden Raisi, total izin investasi asing yang dikeluarkan senilai 8,9 miliar dolar, dan 4,8 miliar dolar di antaranya membuahkan hasil, yaitu lebih dari tiga kali lipat dibandingkan masa implemntasi JCPOA.
Pemerintahan Iran saat ini daripada berunding dengan AS, justru memilih untuk melaksanakan program penggagalan sanksi minyak, dan menjual minyak lebih besar dibandingkan pemerintahan sebelumnya, serta menarik investasi asing lebih banyak. (HS)
Tags