Bahreini: Rezim Zionis Merupakan Ancaman Serius bagi Keamanan Global
(last modified Fri, 27 Jan 2023 05:44:14 GMT )
Jan 27, 2023 12:44 Asia/Jakarta
  • Ali Bahreini, Duta Besar dan Wakil Tetap Republik Islam Iran untuk PBB di Jenewa
    Ali Bahreini, Duta Besar dan Wakil Tetap Republik Islam Iran untuk PBB di Jenewa

Ali Bahreini, Duta Besar dan Wakil Tetap Republik Islam Iran untuk PBB di Jenewa dalam pidatonya di konferensi perlucutan senjata memperingatkan bahwa program militer nuklir rezim Zionis dianggap sebagai ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan global.

Menurut laporan IRNA, mengacu pada gagasan untuk menciptakan Timur Tengah bebas senjata nuklir yang disampaikan kepada PBB oleh Iran pada tahun 1974, Ali Bahraini menegaskan pada hari Kamis (26/01/2023) dalam konferensi ini, Rezim Zionis adalah satu-satunya penghalang pembentukan wilayah seperti itu dengan program militer nuklir di luar pengawasan Internasional yang didukung oleh AS dan sekutu Baratnya dianggap sebagai ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan kawasan dan dunia.

Dimona

Sambil menekankan tekad serius Republik Islam Iran untuk memajukan tujuan dunia yang bebas dari senjata pemusnah massal dan menunjuk pada gagasan untuk menciptakan zona bebas senjata nuklir di Asia Barat, Bahreini mengkritik Amerika Serikat dan sekutu Baratnya karena mendukung dan memperlengkapi rezim Zionis dengan senjata nuklir dan menggagalkan setiap inisiatif apa pun untuk mewujudkan gagasan tersebut serta menyebut program senjata rezim Zionis dan fasilitas nuklir di luar Safe Guard menjadikan rezim ini sebagai hambatan utama untuk realisasi wilayah seperti itu di Asia Barat.

Dalam pertemuan ini, duta besar Iran menyatakan bahwa Iran, sebagai korban senjata pemusnah massal, terus menderita luka senjata kimia rezim Saddam yang diberikan oleh negara-negara Barat, khususnya Jerman, dan menekankan bahwa satu-satunya jaminan terhadap penggunaan atau ancaman penggunaan senjata tersebut adalah penghancuran total dan tidak dapat diubah oleh negara yang memiliki senjata tersebut.

Bahreini selanjutnya menolak klaim negara-negara Barat mengenai program rudal Iran dan Resolusi 2231, dan menyatakan bahwa program pertahanan rudal Iran tidak ada hubungannya dengan teks dan semangat Resolusi 2231 karena rudal kami tidak dirancang untuk membawa senjata nuklir.

Watap Iran mengklarifikasi, Kami tidak memiliki senjata nuklir yang membutuhkan misil untuk membawanya.

Bahreini juga menanggapi tuduhan tentang partisipasi Iran dalam perang Ukraina dan menyatakan bahwa sangat disayangkan beberapa membuat tuduhan tidak berdasar terhadap Iran untuk mengejar tujuan politik mereka.

Diplomat senior Iran di Jenewa menolak tuduhan dan klaim tak berdasar mengenai pengiriman drone untuk digunakan dalam perang Ukraina, dan menekankan bahwa Iran mendukung setiap upaya untuk menemukan solusi damai bagi krisis ini.(sl)