Feb 11, 2023 14:28 Asia/Jakarta
  • Pawai akbar 22 Bahman di Bundaran Azadi, Tehran
    Pawai akbar 22 Bahman di Bundaran Azadi, Tehran

Meskipun cuaca dingin, rakyat Iran-Islam menunjukkan kehadiran yang epik dan revolusioner dalam pawai akbar 22 Bahman pada peringatan 44 tahun Musim Semi Revolusi Islam.

Hari ini, Sabtu 22 Bahman 1401 HS yang bertepatan dengan 11 Februari 2023, rakyat Iran memperingati 44 tahun kemenangan Revolusi Islam Iran.

Menurut laporan Iran Press, dalam cuaca musim dingin yang dingin, rakyat Tehran sekali lagi membuktikan bahwa mereka tetap berpegang teguh pada cita-cita dan nilai-nilai sistem dan revolusi Islam dengan menghadiri pawai akbar 22 Bahman.

Mereka membawa plakat yang berisikan berbagai slogan revolusioner, maket Imam Khomeini, gambar Ayatullah Khamenei, syuhada pembela tempat suci dan keamanan dan Syahid  Soleimani di jalan yang menuju Bundaran Azadi.

Pawai Akbar 22 Bahman di kota Rasht

Warga Mashad yang bersemangat dan revolusioner di timur laut Iran, pada peringatan 44 tahun kemenangan Revolusi Islam, berdiri bersama dengan warga Iran lainnya di seluruh negeri, dan bangkit, bergabung dengan pawai akbar epik 22 Bahman.

Cuaca di Mashad bersalju dan dingin sejak tadi malam, tetapi cuaca dingin tidak dapat mencegah warga yang selalu berada di medan, dan mereka merayakan peringatan 44 tahun kemenangan Revolusi Islam di tengah musim dingin dengan kehadiran orang yang tak tertandingi.

Orang-orang Syiah dan Sunni di provinsi Sistan dan Baluchistan di tenggara Iran juga ikut turun ke jalan dalam kancah nasional dan revolusioner bersama dengan orang Iran lainnya untuk menciptakan epik lain, demi menambahkan lembaran emas lain ke catatan brilian mereka dalam melindungi Revolusi Islam di cuaca dingin ini.

Warga Mazandaran di utara Iran, dalam cuaca musim dingin yang relatif dingin, muncul di jalan-jalan dan meneriakkan slogan-slogan "Bangsa kita sadar, dan membenci Amerika", "Diam menghadapi penghinaan adalah pengkhianatan", "Kebungkaman setiap Muslim adalah pengkhianatan terhadap Al-Quran", "Penghasut tanpa prinsip, Iran tidak akan menjadi Damaskus", "Umat Asyura tidak akan menerima kompromi", "Pemuda revolusioner tidak akan menerima penghinaan", dan menunjukkan kepatuhan mereka pada Revolusi Islam setelah 44 tahun Revolusi Islam.

Pada saat yang sama seperti di seluruh Iran Islam, orang-orang yang bersemangat, revolusioner dan selalu berada di medan provinsi Kurdistan di barat negara ini, dengan kehadiran yang antusias di rute yang ditentukan, memulai pawai akbar di 22 Bahman dan memberikan kehangatan khusus pada acara yang diselenggarakan dalam cuaca musim dingin yang dingin.

Disebutkan bahwa acara pawai akbar 22 Bahman dimulai di 38.000 desa dan 1.400 kota di Iran pada pukul 09.00 (waktu Tehran), dan 6.000 orang dari media Iran dan asing meliput pawai akbar tersebut.(sl)

Tags