Pars Today

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi melakukan kunjungan kerja (kunker) ke provinsi Bushehr pada hari Jumat, 3 Maret 2023.

Dalam kunjungan ke provinsi tersebut, Sayid Raisi bertemu dengan puluhan ulama Syiah dan Sunni di Bushehr.

Presiden Iran menggambarkan tugas ulama dan santri saat ini sangat berat, dan di antara tugasnya adalah "mengajar dan meluruskan".

"Ulama memainkan peran yang efektif dalam kemajuan masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan masyarakat yang berbakat di hauzah (pondok), masjid-masjid, sekolah-sekolah dan universitas serta berupaya menegakkan keadilan sosial di segala bidang," ujarnya.

Sayid Raisi menyebut belajar, mendukung dan menjelaskan nilai-nilai revolusi sebagai dua ciri hauzah revolusi.

Dia juga menyinggung ciri-ciri santri politik. Menurutnya, santri politik adalah orang yang mengetahui kebutuhan masyarakat dan siap berperan dalam memecahkannya.

"Hari ini, santri dan ulama kita memiliki tugas berat dalam praktik, seperti yang diketahui, yaitu mendukung Republik Islam. Hauzah Ilmiah merupakan fondasi berdirinya sistem suci, Republik Islam Iran. Mereka harus mendukung prinsip pemerintahan ini dan menjadi terdepan dalam mendidik sumber daya manusia yang berbakat dan memberikan solusi untuk reformasi urusan politik, ekonomi dan sosial masyarakat," tegasnya.

Presiden Iran menuturkan, saat ini, seiring dengan kemajuan negara, permusuhan juga meningkat, contoh terbaru adalah upaya menciptakan suasana tidak aman di sekolah dan kekhawatiran di antara keluarga.

"Mereka yang menarget keamanan mental masyarakat dengan dalih ini tidak peduli dengan keselamatan siswa dan keluarganya, bahkan tujuan mereka adalah menciptakan kerusuhan dan kekacauan di negara dengan dalih apa pun," jelasnya.

Sayid Raisi menegaskan, Kementerian Intelijen dan Kementerian Dalam Negeri berkewajiban untuk menindaklanjuti masalah ini secara rinci dan menginformasikan kepada masyarakat tentang hasilnya. (RA)