Iran Aktualita, 15 April 2023
Perkembangan di Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya adalah peringatan Hari Quds Internasional di Republik Islam Iran.
Jutaan warga Republik Islam Iran di berbagai kota dan daerah di negara ini , termasuk di Lorestan, Isfahan, Urmia dan Tabriz berpartisipasi dalam Pawai Akbar memperingati Hari Quds Internasional pada Jumat (14/4/2023).
Mereka mengungkapkan solidaritas dan dukungan kepada rakyat Palestina yang sedang berjuang melawan penjajah untuk meraih kemerdekaan dan hak-haknya. Para peserta Pawai Hari Quds Sedunia meneriakkan yel-yel "Mampus Israel dan Mampus Amerika." Mereka menegaskan dukungan kepada bangsa Palestina.
Perjuangan rakyat Palestina untuk terbebas dari penjajahan rezim Zionis Israel berlanjut dan terus mengalami perubahan dan kemajuan. Rakyat Palestina tak mengenal lelah untuk menuntut dan merebut kembali hak-hak mereka yang telah dirampas oleh para penjajah.
Dukungan umat Islam dan penuntut kebebasan dunia juga tak pernah pudar. Hari Quds Sedunia menjadi salah satu kesempatan untuk menyuarakan dukungan tersebut dengan semua kemampuan yang dimiliki.
Umat Islam dan penuntut kebebasan dunia meneriakkan penentangan terhadap penjajahan Israel terhadap Palestina pada Pawai Hari Quds yang diselenggarakan setiap akhir Jumat pada bulan suci Ramadan.
Bapak Pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini ra menetapkan hari Jumat terakhir setiap bulan Ramadan sebagai Hari Quds Sedunia. Peringatan Hari Quds tahun ini jatuh pada hari Jumat (14/4/2024) bertepatan dengan 23 Ramadan 1444 H.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam sebuah pidato menganggap perampasan negara Palestina dan pembentukan kanker ganas rezim Zionis sebagai sebuah tragedi besar.
Di antara kejahatan kemanusiaan pada masa-masa yang dekat dengan periode sekarang, tidak ada kejahatan apapun sebesar kejahatan yang dilakukan Zionis.
Perampasan sebuah negara dan pengusiran penghuninya dari rumah dan tanah mereka untuk selamanya, dengan melakukan pembunuhan dan kejahatan yang paling kejam serta penghancuran yang terus berlanjut beberapa generasi selama puluhan tahun, jelas merupakan catatan baru kejahatan kemanusiaan.
PBB – yang berada di bawah pengaruh kekuatan-kekuatan besar – sudah merestui pendudukan tanah Palestina oleh Zionis pada 29 November 1947. Berdasarkan resolusi 181, Pelestina dibagi menjadi dua bagian; 56 persen dari tanah Palestina diserahkan kepada penjajah Zionis, dan 44 persen sisanya menjadi milik rakyat Palestina.
Namun pada Mei 1947, rezim Zionis bahkan menolak penyerahan kurang dari setengah tanah Palestina kepada penduduk aslinya dan terus memperluas wilayah jajahannya demi mencegah berdirinya negara merdeka Palestina.
Saat ini, rezim Zionis menguasai lebih dari 85 persen dari tanah Palestina yaitu menduduki hampir 27.000 kilometer persegi dan hanya menyisakan sekitar 15 persen dari luas wilayah Palestina untuk orang-orang Palestina.
"Dengan menyaksikan peristiwa-peristiwa berikutnya di kawasan menunjukkan bahwa tujuan utama dan target cepat Barat dan korporasi Yahudi dari pendirian negara Zionis adalah membangun pangkalan dan menacapkan pengaruh permanen mereka di Asia Barat serta akses yang memungkinkan untuk campur tangan dan mendominasi negara-negara di kawasan," kata Ayatullah Khamenei.
Untuk itu, mereka melengkapi rezim palsu dan perampas (rezim Zionis Israel) dengan segala macam fasilitas yang kuat, militer dan non-militer, bahkan senjata nuklir, dan memasukkan pertumbuhan "tumor kanker ganas" ini dari Sungai Nil hingga Eufrat dalam agenda mereka.
Cita-cita Palestina semakin sulit diwujudkan karena pada masa itu negara-negara Arab sudah menyerah dan tunduk pada Amerika Serikat (AS), sementara beberapa faksi Palestina memilih berkompromi dengan rezim penjajah, meskipun mereka sekarang memahami tidak ada gunanya berunding dengan Zionis.
Namun, berdirinya Republik Islam Iran pada 1979 telah menghadirkan harapan di relung bangsa tertindas ini sehingga dengan bantuan tanpa hentinya, mereka memiliki sebuah sandaran yang kuat. Anasir-anasir pro-Zionis diusir dari Iran dan gedung kedutaan Israel di Tehran diserahkan kepada Palestina.
Pemutusan aliran minyak bersama tindakan efektif lainnya, telah menghadirkan Front Perlawanan di seluruh kawasan dan menumbuhkan harapan di hati orang-orang.
"Munculnya pasukan Mukmin, muda dan penuh pengorbanan seperti Hizbullah di Lebanon dan pembentukan kelompok-kelompok penuh motivasi seperti Hamas dan Jihad Islam di dalam perbatasan-perbatasan Palestina tidak hanya membuat khawatir para pemimpin Zionis, tetapi juga membuat cemas AS dan Barat. Mereka kemudian memprioritaskan upaya untuk meraih dukungan dari dalam kawasan, terutama komunitas Arab dalam agendanya setelah memberikan dukungan perangkat keras dan lunak kepada rezim agresor Zionis," ungkap Rahbar.
Masalah kekuatan dan masa depan cerah yang dimiliki oleh front perlawanan juga turut disinggung oleh Rabhar dalam pidatonya itu. Menurutnya, kini berbagai kegiatan dilakukan kedua kubu di medan perang, namun terdapat perbedaan. Front Perlawanan bergerak ke arah peningkatan ketangguhan dan optimismenya, juga menyerap unsur-unsur kekuatan yang semakin tumbuh. Tapi sebaliknya, front lalim, kafir dan arogan kian hari semakin lemah dan putus asa.
Indikasi yang jelas dari klaim ini adalah kondisi militer Zionis, yang pernah dianggap sebagai pasukan tak terkalahkan dan mampu menghentikan pasukan besar dua negara penyerang hanya dalam beberapa hari, kini terpaksa harus mundur dan mengakui kekalahannya ketika menghadapi pasukan pejuang rakyat di Lebanon dan Jalur Gaza.
Dalam budaya Islam, kebatilan pasti akan hancur. Ketika pemilik yang sah diabaikan dan digantikan dengan sebuah rezim penjajah, dengan pertolongan Allah Swt, mereka pasti akan binasa.
Ayatullah Khamenei merekomendasikan beberapa langkah untuk mencapai kemenangan dan berkata, "Pertama, perjuangan untuk pembebasan Palestina adalah jihad di jalan Allah dan kewajiban dalam Islam. Kemenangan dalam perjuangan ini dijamin, karena jika pun gugur, akan meraih tempat terbaik dan mulia… Oleh karena itu, membatasi masalah ini hanya pada isu Palestina semata, atau pun masalah Arab tentu saja merupakan sebuah kesalahan besar.
Kedua, tujuan dari perjuangan ini adalah pembebasan seluruh wilayah Palestina dari laut ke sungai, dan kembalinya semua warga Palestina ke tanah air mereka… hari ini jutaan orang Palestina telah mencapai tingkat kematangan pemikiran dan pengalaman serta kepercayaan diri yang menjadikan jihad besar sebagai spiritnya untuk meraih kemenangan akhir dengan bersandar pada pertolongan Ilahi, sebagaimana ditegaskan dalam ayat al-Quran, "Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa."
Rahbar – seperti biasanya – melarang pemerintah-pemerintah untuk mempercayai pemerintahan Barat dan juga lembaga-lembaga internasional yang secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi berafiliasi dengan Barat. Mereka memusuhi eksistensi Islam yang berpengaruh, mereka mengabaikan hak-hak manusia dan bangsa-bangsa, mereka sendiri telah menyebabkan kerusakan dan kejahatan terbesar bagi umat Islam.
Usulan utama Rahbar adalah merekomendasikan berlanjutnya perlawanan dan mengoordinasikan lembaga-lembaga jihad, kerja sama di antara mereka, serta memperluas medan jihad di dalam wilayah Palestina. Menurutnya, setiap orang harus membantu rakyat Palestina dalam jihad suci ini. Setiap individu harus mengisi kepalan tangan pejuang Palestina dan memperkuat punggungnya. Kami dengan bangga akan melakukan ini dengan segenap kemampuan.
"Kita tidak dapat berbicara dengan musuh yang buas, kecuali dengan kekuatan dan dengan posisi yang kuat, dan benih-benih kekuatan ini – segala puji bagi Allah – sudah siap di tengah bangsa berani dan tangguh Palestina," tegasnya.
Para pemuda Palestina sekarang haus untuk mempertahankan martabatnya. Hamas dan Jihad Islam di Palestina serta Hizbullah di Lebanon telah menyempurnakan argumentasi kepada semua.
Dunia belum lupa dan tidak akan pernah melupakan hari ketika tentara Zionis melanggar perbatasan Lebanon dan bergerak ke Beirut, dan hari ketika seorang pembunuh kriminal bernama Ariel Sharon melakukan pertumpahan darah di Sabra dan Shatila.
Dunia juga belum lupa dan tidak akan pernah melupakan hari ketika tentara yang sama berada di bawah pukulan keras Hizbullah, sehingga tidak punya jalan lain kecuali mundur dari perbatasan Lebanon dengan menanggung kerugian besar dan mengakui kekalahan, dan memohon gencatan senjata. Inilah yang dimaksud dengan tangan penuh dan posisi kuat.
Ayatullah Khamenei menandaskan, "Palestina adalah milik orang-orang Palestina dan harus diatur oleh kehendak mereka sendiri. Prakarsa referendum yang melibatkan semua agama dan etnis Palestina, yang telah kami sampaikan hampir dua dekade lalu adalah satu-satunya kesimpulan yang perlu diambil untuk menghadapi tantangan Palestina saat ini dan esok.
Prakarsa ini menunjukkan bahwa klaim anti-Semit yang ditiupkan orang-orang Barat dengan terompet mereka sama sekali tidak berdasar. Sesuai rencana ini, orang-orang Palestina, baik Yahudi, Kristen, maupun Muslim bersama-sama mengikuti referendum untuk menentukan sistem politik negara Palestina. Pastinya, yang harus sirna adalah sistem Zionis, dan Zionisme itu sendiri merupakan bid'ah dalam Yudaisme, yang benar-benar asing bagi mereka sendiri.
Iran Berhasil Menguji Coba Rudal Serangan Atas Canggih Baru
Angkatan Darat IRGC berhasil menguji coba rudal serangan atas canggih baru (top-attack missile).
Angkatan darat IRGC berhasil menguji coba rudal anti-lapis baja Sadid-365 yang merupakan rudal serangan atas terbaru Iran.
Seperti dilaporkan Iran Press, Sadid-365 sebuah rudal anti-lapis baja cerdas dengan jangkauan 8 km dan mampu menghancurkan berbagai peralatan lapis baja.
Dengan panduan optik, rudal ini sangat akurat dalam mengenai target, dan dengan kemampuan menyerang dari atas (serangan atas), ia juga dapat melewati penghalang sistem pertahanan aktif tank dan menghancurkannya
Tank Karrar Bergabung dengan Angkatan Darat Iran
Komandan Angkatan Darat Iran, Brigjen. Kioumars Heydari mengonfirmasikan penambahan Tank Karrar ke angkatan ini.
Brigjen Kioumars Heydari seraya mengonfirmasikan penanambahan Tank Karrar ke angkatan ini mengatakan, selain Tank Karrar, kami juga memiliki berbagai tank lain di angkatan darat, di antaranya Tank T72 dan tank-tank yang diupgrade.
Komandan angkatan darat militer Iran dalam wawancaranya dengan televisi IRIB mengatakan, angkatan darat militer sesuai dengan permintaan Rahbar berubah menjadi unit penggerak ofensif dan respon cepat, yakni pasukan dengan kekuatan gerak dan 100 persen ofensif.
Brigjen Heydari menyatakan bahwa komponen utama yang dijelaskan dari peralatan untuk angkatan darat ini adalah titik akurat, tembakan jarak jauh, kecerdasan dan berorientasi pada jaringan.
Komandan angkatan darat Iran ini menegaskan, rudal jarak jauh, kamera night vision, serta sistem perlindungan yang digunakan oleh helikopter di medan perang elektronik dan melawan laser dan peluru kendali ditambahkan ke helikopter pasukan udara angkatan darat.
"Drone ofensif militer mampu membawa serta menggunakan bom qaem dan rudal almas, serta sangat akurat," papar Brigjen Heydari.
Ayatullah Noori Hamedani: Rezim Zionis sedang Jalani Hari-Hari Terakhirnya
Salah seorang ulama, Marja Taklid Syiah Iran mengatakan, hari ini kubu perlawanan semakin bersatu lebih dari sebelumnya, dan semua harus tahu Rezim Zionis sekarang sedang menjalani hari-hari terakhirnya.
Ayatullah Noori Hamedani, Jumat (14/4/2023) di tengah masyarakat yang mengikuti peringatan Hari Quds Sedunia di kota Qom, menuturkan, hari ini seluruh orang yang menuntut kebebasan, terutama umat Islam, harus mendukung poros perlawanan dengan persatuan dan solidaritas.
Ia menambahkan, "Pemerintahan Islam Iran, dengan dukungan rakyat, akan mendukung poros perlawanan lebih kuat daripada sebelumnya."
Hari ini, 14 April 2023, Jumat terakhir bulan Ramadan, adalah Hari Quds Sedunia, dan pawai Hari Quds Sedunia tahun ini diikuti jutaan warga Iran, di Tehran dan kota-kota lain di seluruh penjuru negara ini.
Ini Statemen Kemlu Iran Sambut Hari Quds Sedunia
Kementerian Luar Negeri Iran dalam sebuah pernyataan menjelang peringatan Hari Quds Sedunia menegaskan tugas hukum organisasi dan lembaga internasional dan hak asasi manusia untuk mendukung hak -hak Palestina, serta mengakhiri pendudukan dan penghentian kejahatan rezim Zionis.
Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran menjelang peringatan Hari Dunia Quds hari Kamis (13/4/2023) menyatakan bahwa Palestina dan Quds Sharif sekarang telah menjadi simbol kesatuan dunia Islam dan simbol semua orang yang tertindas di dunia dari setiap ras dan agama manapun.
Imam Khomeini, pendiri Republik Islam Iran mencanangkan Jumat terakhir Ramadan sebagai Hari Quds Dunia sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
"Teriakan ketertindasan rakyat Palestina dan kebenaran yang terjadi di tanah Palestina akan disuarakan lebih dari sebelumnya dari bahasa dan mulut ratusan juta para penuntut keadilan dan kebebasan di seluruh dunia. Pembebasan Palestina bukan hanya masalah pertama dunia Islam, tetapi sebagai contoh paling menonjol dari pelanggaran berat hak asasi manusia serta hukum dan peraturan internasional yang dilakukan rezim Zionis," kata pernyataan kemlu Iran.
"Sebagaimana yang dikatakan oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam, kebijakan utama front arogan dan Zionisme untuk meredam masalah Palestina dalam benak masyarakat Muslim, dan melupakannya," tegasnya.
"Pada saat teroris Zionis telah membunuh sekitar seratus orang Palestina, termasuk anak -anak dan wanita hanya dalam tiga bulan pertama tahun baru, pihak-pihak yang mengklaim sebagai pendukung HAM di Barat dan pendukung rezim Zionis, termasuk Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa bungkam menyikapi kejahatan ini, dan menjadikan mereka sebagai pendukung terorisme terbesar," jelas kemlu Iran.
Selama beberapa hari terakhir, pasukan rezim Zionis menistakan kesucian Masjid Al-Aqsa sebagai kiblat pertama Muslim di dunia, dengan menumpahkan darah di halaman tempat suci ini. Mereka telah menunjukkan wajah aslinya sebagai rezim apartheid di dunia.
Iran Gelar Kongres Quds Sharif Internasional Keempat
Kongres Internasional Quds Sharif keempat digelar di Tehran dengan mengangkat topik dunia pasca-Zionis.
Kongres Quds Sharif Internasional Keempat digelar di Tehran hari Rabu (12/4/2023) yang dihadiri Ketua Parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf di di Aula Vahdat Bitsah dan para tokoh terkemuka dalam dan luar negeri dari dunia Islam.
Hujjat al-Islam wal-Muslimin Seyyed Abdul Fattah Nawab, Wakil Wali Faqih di Direktorat Urusan Haji dan Umroh Iran pada Kongres Quds Sharif Internasional ke-4 mengatakan bahwa rezim pembunuhan anak-anak Zionis berada dalam situasi yang paling sulit saat ini.
"Dunia Islam dan Palestina adalah orang-orang yang mewarisi Palestina," ujar Nawab.
"Palestina mewarisi darah syuhada,"tegasnya.
Alhamdulillah! Iran dan Saudi akan Buka Kembali Kedubesnya
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Nasser Kanaani mengumumkan keberangkatan delegasi negaranya ke Arab Saudi untuk membuka kembali Kedutaan Besar Iran dan Konsulat Jenderal negara ini.
"Upaya sedang dilakukan untuk membuka dan mengaktifkan kembali Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Islam Iran sebelum haji tahun ini," kata Kanaani pada hari Rabu (12/4/2023) seperti dikutip IRNA.
Dalam beberapa hari terakhir, Republik Islam Iran dan Arab Saudi dengan mediasi Cina sepakat untuk melanjutkan hubungan diplomatik bilateral setelah tujuh tahun terputus.
Menindaklanjuti kesepakatan tersebut, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian telah bertemu dan berdiskusi dengan sejawatnya dari Arab Saudi, Faisal Bin Farhan pada Kamis lalu di Beijing.
"Dalam langkah baru dan sejalan dengan pelaksanaan perjanjian antara Republik Islam Iran dan Arab Saudi untuk melanjutkan hubungan resmi dan kegiatan diplomatik perwakilan politik dan konsuler kedua negara, delegasi teknis Iran telah tiba di Riyadh pada hari ini, Rabu, dan disambut oleh pejabat Arab Saudi," jelas Kanaani ketika menyinggung pengiriman delegasi Iran ke Arab Saudi.
Dia menambahkan, delegasi Iran akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam dua kelompok kerja di Riyadh dan Jeddah untuk membuka Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal Iran, serta aktivitas perwakilan tetap Republik Islam di Organisasi Kerja Sama Islam.
Menurutnya, upaya akan dilakukan untuk membuka dan mengaktifkan kembali Kedutaan Besar Iran sebelum haji tahun ini.
"Delegasi teknis Arab Saudi, yang tiba di Iran pada hari Sabtu, akan berangkat ke Mashhad besok untuk membuka kembali konsulat negara ini," pungkasnya.
AD Militer Iran Pamerkan Truk Pengangkut Tank Baru
Angkatan Darat Militer Iran, memamerkan sebuah kendaraan truk pengangkut tank baru bernama Kian 800, untuk meningkatkan daya operasi mereka.
Dalam acara penyerahan sejumlah alutsista baru kepada Angkatan Darat Militer Iran, Selasa (11/4/2023) sebuah kendaraan pengangkut tank baru juga turut dipamerkan.
AD Militer Iran sampai saat ini sudah mengoperasikan sejumlah kendaraan khusus transportasi peralatan lapis baja di antaranya adalah Kian 160, Kian 240, Kian 400, Kian 500, Kian 600 Plus, dan Kian 700 Plus.
Salah satu peralatan militer yang dapat meningkatkan pergerakan unit-unit AD Militer Iran, adalah kendaraan-kendaraan pengangkut tank buatan dalam negeri.
Dikarenakan kekuatannya yang tinggi, kendaraan pengangkut tank AD Militer Iran, memberikan kesempatan kepada pasukan untuk memindahkan dengan cepat tank dan kendaraan pengangkut personel, serta melaksanakan strategi para komandan.
Kendaraan superberat Kian 800 sebagai produk strategis AD Militer Iran, digunakan untuk memindahkan peralatan-peralatan superberat di lokasi-lokasi dengan kondisi alam yang curam.
Iran Targetkan Transaksi Perdagangan dengan Saudi, 1 Miliar Dolar
Menteri Ekonomi Iran mengatakan, bersamaan dengan dimulainya kembali hubungan diplomatik Iran dan Arab Saudi, Iran menargetkan neraca perdagangan dengan Saudi mencapai satu miliar dolar.
Ehsan Khandouzi, Selasa (11/4/2023) dalam jumpa persnya, ditanya seputar program ekonomi yang akan dijalankan pemerintah Republik Islam Iran, dengan Arab Saudi.
Ia menuturkan, "Dengan memperhatikan tekad kedua negara, sejumlah program ekonomi, di samping kerja sama politik dan keamanan, akan dijalankan oleh pemerintah Iran."
Menteri Ekonomi Iran juga mengabarkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, transaksi perdagangan Iran dan Saudi, bahkan sampai mencapai titik nol.
"Tahun lalu ekspor kami ke Arab Saudi mencapai hampir 15 juta dolar, akan tetapi tidak ada impor sama sekali dari Saudi ke Iran," kata Ehsan Khandouzi.
Menurut Menteri Ekonomi Iran, dalam waktu dekat program-program Komisi Ekonomi Bersama Iran dan Arab Saudi akan diumumkan kepada publik.
Ia menegaskan, "Dengan maksud untuk mengembangkan program-program ekonomi dengan Arab Saudi, saya akan berkunjung ke Jeddah, pada bulan Mei mendatang."