May 24, 2023 13:33 Asia/Jakarta
  • Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi bertemu Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Jakarta, Rabu (24/5/2023).
    Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi bertemu Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Jakarta, Rabu (24/5/2023).

Presiden Republik Islam Iran (RII) Sayid Ebrahim Raisi bertemu Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo di Gedung Parlemen, Jakarta, pada hari Selasa (23/5/2023).

Keduanya membahas kerja sama bilateral antara Iran dan Indonesia di berbagai sektor. Menurut Ketua MPR RI , Presiden Iran mengajak Indonesia meningkatkan kerjasama bilateral di berbagai sektor, seperti perdagangan, kesehatan, minyak dan gas, kelapa sawit, pariwisata, iptek, dan energi hijau.

"Presiden Iran menceritakan Iran banyak mendapatkan tekanan dari negara-negara Barat. Namun, dari tekanan tersebut justru telah membuat Iran mengalami banyak kemajuan. Iran sudah mampu mencapai pemanfaatan teknologi nuklir di berbagai bidang untuk kesehatan, transportasi, pertanian, dan lain-lain," kata Bamsoet usai menerima Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi di Komplek Parlemen Jakarta, Selasa (23/5/2023) seperti dimuat di situs mpr.go.id.

Bambang Soesatyo mengatakan, Indonesia menyambut baik tawaran peningkatan hubungan kerja sama dengan Iran. Terlebih, lanjutnya, Indonesia dan Iran telah membangun hubungan diplomatik sejak 1950.

Dia menambahkan, hubungan yang baik antara Indonesia dan Iran bahkan tercatat telah dimulai sejak 1.000 tahun lalu oleh Kerajaan Persia dan kerajaan-kerajaan kuno Indonesia.

"Hubungan people to people contact antara Iran dan Indonesia telah terjalin sejak masa lampau. Sejarah mencatat, para saudagar Iran (Persia) sejak ribuan tahun yang lalu sudah melalui 'Jalur Sutra' atau 'Jalur Rempah' guna menjelajahi Nusantara," jelasnya.

Menurut Bambang Soesatyo, Presiden Iran sepakat dengan Indonesia untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina, termasuk mendukung hak rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri.

Ketua MPR RI menuturkan, Presiden Iran juga mengundang Parlemen Indonesia, yakni MPR RI dan DPR RI untuk berkunjung ke Iran. Kunjungan dimaksudkan agar Pimpinan MPR dan DPR bisa melihat langsung berbagai kemajuan yang telah dicapai Iran selama dalam tekanan negara-negara Barat.

"Pimpinan MPR menyambut baik tawaran tersebut. Namun, karena saat ini tengah disibukan oleh persiapan Pemilu di Tanah Air, kita belum dapat memenuhi tawaran itu dalam waktu dekat. Kemungkinan setelah Pemilu baru kita bisa melakukan kunjungan balasan ke Iran untuk lebih meningkatkan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Iran," ujarnya.

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Ahmad Muzani, Lestari Moerdijat, Jazilul Fawaid, Syarifuddin Hasan, Arsul Sani, Fadel Muhammad, dan Yandri Susanto juga turut hadir dalam pertemuan Ketua MPR RI dengan Presiden RII.

Sementara delegasi Iran yang hadir adalah Menteri Luar Negeri Hussein Amirabdollahian, Menteri Informasi dan Teknologi Komunikasi Isa Zarehpour, Wakil Menteri Luar Negeri Mahdi Safari, Ketua Kerjasama Parlemen Iran-Indonesia Mahdi Zahedi, Deputi Bidang Politik Kantor Kepresidenan Iran Mohammad Jamshidi, serta CDA ad interim Kedutaan Besar Iran di Jakarta Mahdi Rounadh.

Presiden Iran bersama delegasi tingkat tinggi ekonomi dan politik tiba di Indonesia pada hari Selasa, (23/5/2023) dan telah bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo.

Pertemuan Raisi dan Jokowi menghasilkan 10 dokumen kerja sama yang meliputi preferensi perdagangan, pemberantasan peredaran gelap narkotika psikotropika dan prekursornya, iptek dan inovasi, jaminan produk halal, dan pengembangan sektor energi.

Selain itu, juga kerja sama regulasi di bidang produk farmasi, biologi, obat tradisional, kosmetik dan pangan olahan, pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas, bantuan administrasi timbal balik di bidang kepabeanan, promosi perdagangan dan program pertukaran kebudayaan. (RA)

 

Tags