Malam Haul Imam Khomeini ra ke-34 (1)
(last modified Sun, 04 Jun 2023 06:11:58 GMT )
Jun 04, 2023 13:11 Asia/Jakarta
  • Haul Imam Khomeini ra ke-34, Minggu (4/6/2023).
    Haul Imam Khomeini ra ke-34, Minggu (4/6/2023).

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi menyampaikan pidato pada malam haul ke-34 Pencetus Revolusi Islam Imam Khomeini ra.

Acara tersebut diselenggarakan di Kompleks Haram Imam Khomeini ra di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran pada Sabtu (3/6/2023) malam.

Tanggal 14 Khordad 1402 HS yang bertepatan dengan tanggal 4 Juni 2023 adalah haul ke-34 Pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini ra.

34 tahun lalu, Ruhullah Mousavi Khomeini ra, Pemimpin Besar Revolusi Islam dan pencetus revolusi ini wafat setelah 87 tahun hidup penuh dengan perjuangan tanpa lelah di jalan kebenaran dan memimpin Revolusi Islam.

Presiden Iran dalam pidatonya mengatakan bahwa hubungan antara spiritualitas dan politik adalah salah satu manifestasi dari perilaku Imam Khomeini ra.

Sayid Raisi menambahkan, revolusi yang dipimpin Imam Khomeini ra mengubah semua konstelasi politik di dunia dan membentuk perimbangan baru. Dia menuturukan, meskipun 34 tahun telah berlalu sejak wafatnya Imam Khomeini ra, namun dia masih hidup.

Hari ini, lanjut Sayid Raisi, jalan, perilaku dan kata-kata Imam Khomeini ra berkembang dan populer di dunia lebih dari sebelumnya untuk rakyat Iran dan negara-negara independen lainnya di dunia.

Presiden Iran itu menjelaskan, Imam Khomeini ra mendirikan Republik Islam berdasarkan hubungan antara kehendak rakyat dan cita-cita ketuhanan, sementara banyak malapetaka dan musibah di dunia saat ini disebabkan oleh pemisahan politisi dari spiritualitas. 

Menurutnya, 70 tahun kejahatan rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina dan banyak kejahatan lain di dunia serta pembuatan dan penggunaan senjata pemusnah massal adalah hasil dari jauhnya para politisi dari spiritualitas.

Presiden Iran menegaskan bahwa salah satu faktor penting dan efektif dalam pembentukan tatanan dunia baru adalah Revolusi Islam.

"Saat ini indikator kekuatan Amerika Serikat dan unilateralisme sedang menurun dan kekuatan baru seperti organisasi-organisasi regional, terutama di Asia, sedang terbentuk," ujarnya.

Menurut Presiden Republik Islam Iran, di antara pengaruh efektif dan penting dari Revolusi Islam adalah terbentuknya perimbangan yang menguntungkan Front Perlawanan.

"Status rezim Zionis sebagai anak haram Amerika di kawasan, dalam 70 tahun terakhir sejak pembentukan rezim ini, tidak pernah seburuk hari ini, dan ini adalah indikator dan manifestasi penting dari pembentukan tatanan dunia baru," jelasnya.

Raisi mengatakan bahwa bendera Perlawanan (Muqawama) hari ini ada di tangan Pemimpin Besar Revolusi Islam.

"Negara mana pun yang ingin menjalin hubungan dengan Iran, kami siap untuk berinteraksi dan bekerja sama, tetapi kami akan melawan negara mana pun yang ingin memukul bangsa Iran," pungkasnya. (RA)