110 Peziarah Arbain Ini akan Jalan Kaki 900 KM ke Karbala
Kafilah Imam Ali as Tabriz telah memulai perjalanan mereka menuju Karbala dari Kompleks Makam Imam Khomeini ra di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran.
Mereka berangkat sejak pertengahan bulan Muharam dan akan menempuh jarak 900 km ke Karbala Irak dengan berjalan kaki.
Sebelum memulai perjalanan, mereka memperbarui kembali janji setia kepada cita-cita Imam Khomeini ra dan cita-cita Revolusi Islam.
Selamat 14 tahun secara berturut-turut, mereka telah melakukan perjalanan serupa, dan akan tiba di Karbala pada hari Arbain.
Kafilah yang terdiri dari orang tua dan muda, pria dan wanita, dan bahkan anak-anak ini adalah para pecinta Ahlul Bait as, dan akan meniti perjuangan Imam Husein as.
Tujuan dari perjalanan kafilah tersebut adalah menghidupkan falsafah Arbain dan melaksanakan kegiatan budaya di desa-desa dan kota yang dilewati selama perjalanan.
Arbain adalah peringatan mengenang 40 hari Kesyahidan Imam Husein as, Cucu tercinta Baginda Nabi Muhammad Saw.
Imam Husein as bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya dibantai oleh pasukan Yazid di padang Karbala pada tanggal 10 Muharram 61 H. Peristiwa ini dikenal dengan Tragedi Asyura yang menimpa Ahlul Bait Rasulullah SAW.
Meski telah berlalu berabad-abad, namun peristiwa heorik itu tidak pernah berkurang urgensi dan kedudukannya, bahkan semakin berlalu, pesan Asyura justru semakin tersebar luas.
Kebangkitan Imam Hussein as melawan pemerintahan tiran Yazid bertujuan untuk menjaga kelangsungan agama Islam yang terkena erosi kerusakan di berbagai sendi kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, motivasi perjuangan Imam Husein demi menjaga kesucian Islam dari berbagai penyimpangan yang dilakukan penguasa lalim di masanya.
Imam Husein as bangkit melawan Yazid bin Muawiyah bukan karena menghendaki kekuasaan, tapi karena ketulusannya membela ajaran agama Islam dan mengembalikan umat kakeknya dari berbagai penyimpangan ke arah Islam murni, yaitu Islam Muhammadi Saw. (RA)