Layanan Gratis Peziarah Arbain, Sehari 9.000 Ribu Porsi Makanan (1)
Yayasan Mustadafin Republik Islam Iran menyediakan beragam layanan gratis di sektor kesehatan, transportasi, kebudayaan dan konsumsi bagi peziarah Arbain.
Yayasan ini menyediakan 9.000 porsi makanan per hari yang dibagikan secara gratis kepada peziarah yang melewati perbatasan Chazabeh.
Yayasan Mustadafin juga menyediakan tenda-tenda layanan gratis kesehatan dan transportasi serta tempat istirahat di perbatasan tersebut guna melayani peziarah yang mulai masuk ke Irak.
Di perbatasan lain, seperti di perbatasan Khosravi, yayasan tersebut memberikan pelayanan gratis yang sama kepada peziarah Arbain.
Chazabeh adalah perbatasan di Republik Islam Iran yang terletak di provinsi Khuzestan, barat daya negara ini. Perbatasan ini merupakan perbatasan bersama dengan Irak.
Perbatasan Chazabeh selalu ramai oleh peziarah Arbain yang ingin pergi ke Karbala, Irak untuk menghadiri peringatan Arbain.
Tanggal 20 Safar, yang tahun ini jatuh pada hari Rabu, 6 September 2023 diperingati sebagai Hari Arbain Imam Husein as oleh Umat Muslim dan pecinta Ahlul Bait as di seluruh dunia.
Jutaan peziarah dari berbagai daerah di Irak dan negara-negara dunia, terutama dari Republik Islam Iran mengunjungi kota Karbala untuk menghadiri acara Arbain.
Hingga hari Selasa (29/8/2023), lebih dari 2,5 juta peziarah Arbain dari Iran dilaporkan telah memasuki Irak.
Arbain adalah peringatan mengenang 40 hari Kesyahidan Imam Husein as, Cucu tercinta Baginda Nabi Muhammad Saw yang dibantai bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya oleh pasukan Yazid di padang Karbala pada tanggal 10 Muharram 61 H.
Peristiwa pembantaian Imam Hussein as, keluarga dan para sahabatnya pada 10 Muharam 61 Hijriah dikenal sebagai Tragedi Asyura.
Meski telah berlalu berabad-abad, namun peristiwa heorik itu tidak pernah berkurang urgensi dan kedudukannya, bahkan semakin berlalu, pesan Asyura justru semakin tersebar luas.
Kebangkitan Imam Hussein as melawan pemerintahan tiran Yazid bertujuan untuk menjaga kelangsungan agama Islam yang terkena erosi kerusakan di berbagai sendi kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, motivasi perjuangan Imam Husein demi menjaga kesucian Islam dari berbagai penyimpangan yang dilakukan penguasa lalim di masanya.
Imam Husein as bangkit melawan Yazid bin Muawiyah bukan karena menghendaki kekuasaan, tapi karena ketulusannya membela ajaran agama Islam dan mengembalikan umat kakeknya dari berbagai penyimpangan ke arah Islam murni, yaitu Islam Muhammadi Saw. (RA)