Sep 02, 2023 16:01 Asia/Jakarta
  • Radionuklida Sesium-137.
    Radionuklida Sesium-137.

Dalam sepekan terakhir ini, terdapat beragam informasi menarik mengenai perkembangan di Republik Islam Iran, di antaranya adalah keberhasilan Iran dalam memproduksi i Radionuklida Sesium-137.

Republik IslamIran memproduksi Radionuklida Sesium-137 dan memamerkannya pada hari Minggu (27/8/2023). Pameran ini dibuka Ketua Organisasi Energi Atom Republik Islam Iran (AEOI) Mohammad Eslami.

Radionuklida merupakan salah satu sumber radiasi terbuka yang digunakan untuk pengobatan dalam bidang kedokteran, diagnosis dengan pemantauan proses fisiologi dan biokimia, dan digunakan juga sebagai sumber penelitian di bidang kedokteran.

Radionuklida Sesium-137 dibuat oleh para ilmuwan nuklir Iran untuk pertama kali.  Radiogenik Sesium-137 ini memiliki nilai komersial, teknologi, perusahaan berbasis sains, dan banyak kegunaan lain dalam skala laboratorium, sehingga dapat memenuhi sejumlah besar kebutuhan negara. Radioklinida memiliki waktu paruh setara dengan 30 tahun, dan tidak bisa muncul secara alamiah, dan muncul sebagai akibat dari kegiatan reaktor, sebagian besar ditemukan dalam sisa bahan bakar nuklir, dan limbah radioaktif.

Mengingat kebutuhan Iran, atas produksi Sesium-137, dan sulitnya mengimpor produk ini, maka sebuah proyek penelitian yang bertujuan mempelajari teknologi pemisahan, dan pemurnian senyawa ini dari hasil fisi uranium, dimulai di Pusat Riset Sains dan Teknologi Nuklir Iran pada Juli 2023. 

Nuklida radiogenik Sesium-137 mempunyai banyak kegunaan di bidang kedokteran dan di sejumlah banyak industri, mesin-mesin radiasi, brakiterapi, radioterapi, dan berbagai jenis alat ukur industri.

Aset Iran di Irak Senilai 10 Miliar Dolar akan Segera Cair

Wakil Ketua Komisi Keamanan Nasional, Majelis Syura Islam Iran (parlemen) mengabarkan dimulainya proses pembebasan aset Iran, yang dibekukan di Irak.

Shahriar Heydari, Minggu (27/8/2023) mengatakan, "Pemerintah Irak, sepakat untuk membebaskan aset Republik Islam Iran, yang dibekukan di negara itu melalui berbagai koridor."

Ia menambahkan, "Tahap-tahap pengembalian aset Iran, yang dibekukan di Korea Selatan, saat ini juga sedang dalam proses".

Untuk diketahui, aset Iran, yang dibekukan di sejumlah bank Irak, jumlahnya mencapai 10 miliar dolar Amerika. Pembayaran uang tersebut ke Iran, ditangguhkan karena aksi sabotase Amerika Serikat.

Akan tetapi berkat kerja keras pemerintah Iran, dan perundingan-perundingan yang dilakukan dengan pemerintah Irak, hambatan-hambatan pembayaran uang Iran di Irak, akhirnya bisa diatasi.

Iran, Salah Satu Produsen Utama Obat Bioteknologi di Asia

Anggota Asosiasi Produsen dan Eksportir Obat Bioteknologi menyatakan bahwa Iran adalah salah satu produsen utama obat bioteknologi di benua Asia.

Obat bioteknologi digunakan untuk mengobati penyakit spesifik dan kronis seperti MS dan berbagai jenis kanker.

Amin Qobadi, Anggota Asosiasi Produsen dan Eksportir Obat Bioteknologi hari Minggu (27/8/2023) mengatakan, "Di Iran, kami memiliki sekitar 40 perusahaan yang aktif di sektor bioteknologi dengan memproduksi sekitar 30 jenis obat bioteknologi,".

"Dibutuhkan waktu sekitar 5 tahun untuk memproduksi setiap jenis obat bioteknologi hingga obat tersebut dapat masuk ke pasaran," ujar Qobadi.

"Iran menempati urutan pertama di Asia dengan produksi 29 jenis obat bioteknologi," tegasnya.

Qobadi mengungkapkan bahwa salah satu pencapaian penting para peneliti Iran di bidang obat bioteknologi adalah produksi vaksin, yang menjadikan Iran salah satu dari sedikit negara di dunia yang memproduksinya.

"Selain enam vaksin yang dikembangkan selama era Corona, vaksin HPV dan vaksin influenza adalah salah satu pencapaian terpenting yang dicapai oleh produsen obat bioteknologi Iran, yang menyelamatkan dana 30 juta euro dari negara tersebut tidak lari ke luar," papar Qobadi.

Para Ahli Iran Siap Perbaiki Kilang Minyak Venezuela, El Palito

Direktur pelaksana Perusahaan Penyulingan dan Distribusi Minyak Nasional Iran, mengabarkan kesiapan para ahli negara ini untuk memperbaiki kilang minyak El Palito di Venezuela.

Ali Ziar, Senin (28/8/2023) mengatakan, "Kemungkinan hingga tiga bulan ke depan, kami akan mulai memasuki fase realisasi perbaikan mendasar pada kilang minyak El Palito, di Venezuela."

Di sela pameran kompresor buatan Iran, yang akan diekspor ke kilang minyak-kilang minyak luar negeri, Ali Ziar menuturkan,, "Seluruh tes yang diperlukan kompresor ini, baik dalam kondisi bongkar atau muat sudah dilakukan, dan siap dikirim ke kilang minyak El Palito."

Direktur Perusahaan Penyulingan dan Distribusi Minyak Nasional Iran menambahkan, "Kilang minyak-kilang minyak di Venezuela, dari tahun 2006 hingga 2007 dijatuhi sanksi, dan tidak mampu merekonstruksi diri."

"Sebuah tim terdiri dari 15-16 ahli Iran, sudah berangkat ke kilang minyak El Palito, dan bersama tim perusahaan minyak Venezuela, mereka membawa sekitar dua juta unit perlatan yang diperlukan, dan semua peralatan itu buatan Iran," pungkasnya.

Amirabdollahian: Pawai Arbain, Simbol Perjuangan Melawan Penindasan

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein AmirAbdollahian menyatakan bahwa Pawai Arbain adalah simbol perjuangan melawan penindasan dan seruan kebebasan serta contoh perjuangan tanpa akhir untuk mencapai keadilan di dunia.

Menlu Iran, Hossein Amirabdollahian dalam sebuah pesan yang diterbitkan di surat kabar Irak Al-Zora dan Al-Sabah hari Senin (28/8/2023) mengatakan,"Pawai Arbain kesyahidan Imam Hussein sebagai salah satu pertemuan terbesar manusia di dunia. Inilah gerakan besar dan mulia, yang berakar dari jutaan Muslim di seluruh penjuru dunia dengan keragaman bangsa, warna kulit, dan bahasa yang berkumpul setiap tahunnya,".

"Keimanan terhadap ketuhanan, etika, keadilan, pembelaan terhadap kaum tertindas di dunia, kedekatan negara-negara Islam dan perlawanan terhadap sistem dominasi, serta perwujudan persatuan umat Islam, merupakan salah satu indikator peradaban Islam modern yang menjadi unsur dasar pawai Arbain," ujar Amirabdollahian.

Ia juga menilai peringatan Arbain sebagai contoh sukses kebijakan bertetangga yang baik antara Iran dan Irak.

Amirabdollahian juga menyinggung aspek kesukarelaan dan pengorbanan menjadi ciri luar biasa lainnya dari prosesi Arbain.

"Prosesi Arbain telah mampu menunjukkan dengan baik mengenai seluruh aspek kemanusiaan dari sebuah peristiwa sosial di tingkat dunia, dan faktor inilah yang menjadikan Arbain sebagai sebuah perwujudan hubungan persahabatan dan kedua negara Iran dan Irak menjadi saudara," papar Abdollahian.

Menlu Iran juga menilai Arbain Imam Hussein memberikan lingkungan yang mendukung bagi peziarah untuk mengenali budaya bangsa dan mazhab-mazhab Islam lainnya.

Presiden Iran: Tinggalkan Perundingan, Barat Berharap pada Kerusuhan

Presiden Republik Islam Iran mengatakan, negara-negara Barat meninggalkan meja perundingan, dan berusaha meraih keinginannya dengan mendukung para pelaku kerusuhan di Iran.

Sayid Ebrahim Raisi, Selasa (29/8/2023) dalam jumpa pers bertepatan dengan Pekan Pemerintah Iran menuturkan,  meja perundingan sudah ditinggalkan oleh negara-negara Barat, mereka berharap para kerusuhan-kerusuhan, dan mengira dengan itu mereka bisa mencapai ambisinya.

Ia menambahkan, "Ketika kerusuhan-kerusuhan digagalkan berkat kehadiran dan bantuan rakyat Iran, Barat segera menyampaikan pesan ingin kembali ke meja perundingan, dan memulai kembali perundingan."

Pada saat yang sama, Raisi menjelaskan bahwa musuh sedang mengupayakan dua strategi, mengucilkan Iran Islami di arena internasional, dan membuat rakyat berputus asa di dalam negeri.

Ia mengatakan, "Masalah JCPOA bukan kasus pertama yang ditangani, bukan juga yang terakhir. Saat ini level hubungan politik, ekonomi dan perdagangan Iran, dengan negara-negara tetangga, dan sahabat sungguh jauh berbeda, hubungan ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga tumbuh 14 persen."

Menurut Raisi, sehubungan dengan hubungan dagang, pemerintah Iran periode ke-13 mencatat rekor, dan dengan kapasitas-kapasitas yang ada di dalam negeri, Iran mampu meningkatkan hubungan dengan Amerika Latin, Afrika dan banyak negara Asia.

"Keanggotaan Iran, di Uni Ekonomi Eurasia, Organisasi Kerja Sama Shanghai, SCO, dan yang terbaru keanggotaan di BRICS membuktikan bahwa Iran Islami, punya kapasitas dan posisi, dan musuh gagal mengucilkan Iran Islami," imbuhnya.

Presiden Iran melanjutkan, "Hubungan dengan negara-negara Muslim, yang sempat terhenti, kembali ditindaklanjuti, dan level hubungan politik, ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara tetangga serta sahabat juga sangat berbeda."

"Situasi politik, perdagangan dan ekonomi Iran menunjukkan bahwa musuh gagal mengucilkan Republik Islam Iran, dan musuh menghadapi kegagalan besar dalam upayanya membuat rakyat Iran, putus asa," pungkas Raisi. 

Rahbar: Indikator Terpenting Upaya Mengatasi Sanksi, Penurunan Inflasi

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar dalam pertemuan dengan Presiden dan jajaran kabinetnya mengatakan, seluruh langkah positif pemerintah yang dilakukan dengan kerja keras, dibayangi masalah kehidupan sehari-hari rakyat Iran, ini sungguh disayangkan.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Rabu (30/8/2023) dalam pertemuan dengan Presiden Iran dan jajaran kabinetnya mengapresiasi kinerja pemerintah yang baik dan kuat di sejumlah bidang seperti infrastruktur, pertumbuhan indikator-indikator ekonomi makro, dan kebijakan luar negeri.

Rahbar menuturkan, "Penguatan sistem pajak, peningkatan produk-produk petrokimia, dan pekerjaan-pekerjaan bernilai di bidang minyak dan gas, serta operasionalisasi sekian ribu pabrik yang selama ini ditutup atau setengah tutup, merupakan langkah pemerintah lain yang patut diapresiasi."

Ayatullah Khamenei menjelaskan, "Masalah kehidupan masyarakat sangat penting. Sebagian besar sanksi dilakukan untuk menyandera kehidupan rakyat, maka dari itu sanksi-sanksi harus diatasi dengan cara lain selain perundingan."

Ia menambahkan, "Dalam upaya mengatasi sanksi, sejumlah pekerjaan dan perundingan sedang dilakukan yang pada posisinya merupakan pekerjaan yang benar dan terjaga, tapi sejalan dengan itu jalur upaya mengatasi sanksi harus diikuti, dan indikator terpentingnya adalah penurunan inflasi."

"Keanggotaan Iran di dua organisasi internasional adalah prestasi yang sangat penting, dan menunjukkan bahwa Iran, berada pada posisi dimana pada pendiri organisasi-organisasi internasional tertarik, dan terkadang berupaya menjalin hubungan dengan Iran, dan berdasarkan kalkulasi mereka, serta dengan memperhatikan realitas Iran, menganggap hubungan dengan Iran, penting," papar Rahbar.

Ayatullah Khamenei menegaskan, "Pandangan keliru, reaksioner dan berkaitan dengan 100 tahun lalu bahwa sejumlah negara Eropa, adalah pusat dunia, sekarang pandangan semacam itu harus disingkirkan. Harus dipahami bahwa hubungan dengan dunia adalah hubungan dengan Afrika, Amerika Latin, dan Asia yang merupakan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang kaya. Standar hubungan internasional adalah kepentingan dan martabat nasional, dan dalam hubungan internasional tidak boleh ada yang mendominasi atau didominasi." 

Amir-Abdollahian: Kejahatan Zionis di Kawasan Pasti Dibalas

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran menyatakan dalam konferensi pers dengan rekannya dari Suriah bahwa tidak ada agresi dan kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis di kawasan yang tidak dibalas.

Menurut laporan FNA, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian setelah bertemu dan berbicara dengan Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Al-Mekdad pada konferensi pers bersama di Damaskus mengutuk serangan brutal rezim palsu Israel di bandara Aleppo dan wilayah sipil Suriah.

Menteri Luar Negeri Iran menambahkan, Keamanan Suriah dan keamanan kawasan merupakan keprihatinan serius dan bersama antara Tehran dan Damaskus, dan Iran terus memberikan dukungan penuh kepada pemimpin, militer, pemerintah, dan rakyat Suriah untuk mencapai kawasan yang aman, stabil dan pembangunan.

Amir-Abdollahian juga menekankan perluasan kerja sama ekonomi antara Iran dan Suriah, dan dalam pertemuan ini disepakati bahwa Komisi Tinggi Bersama Iran dan Suriah yang diketuai oleh Wakil Presiden Iran dan Perdana Menteri Suriah akan diadakan di Tehran dalam waktu dekat.

Menteri Luar Negeri Iran juga menyinggung hubungan antara Turki dan Suriah dan mengatakan, Hubungan persahabatan berdasarkan hidup berdampingan dan persaudaraan antara Suriah dan Turki adalah untuk kepentingan kedua negara dan kawasan, dan Iran menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara-negara tersebut, termasuk Suriah dan Turki.

Dalam konferensi pers bersama ini, Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Al-Mekdad menyatakan bahwa kebijakan permusuhan negara-negara Barat terhadap Iran dan Suriah terus berlanjut, dan negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, menggunakan alat untuk mencapai tujuan politik, termasuk berinvestasi dalam terorisme.

Menurut Al-Mekdad, Perlawanan kedua bangsa Iran dan Suriah dalam menghadapi tantangan dan konspirasi pihak Barat merupakan suatu sikap heroik dan mencerminkan dukungan masyarakat kedua negara kepada para pemimpin kedua negara dan kebijakan berani yang diambil kedua negara.

Menlu Suriah juga menekankan perluasan kerja sama dengan Iran di berbagai bidang.

Sabotase Terbesar di Industri Rudal Kemenhan Iran, Digagalkan

Departemen Perlindungan Informasi, Kementerian Pertahanan Iran berhasil menggagalkan skenario rumit sabotase Mossad, di industri rudal Kemenhan Iran.

Dikutip Fars News, Kamis (31/8/2023) salah satu skenario intelijen dan keamanan paling rumit dalam beberapa tahun terakhir yang dilancarkan Dinas Intelijen Rezim Zionis, Mossad, di industri rudal Kemenhan Iran, berhasil digagalkan oleh Departemen Perlindungan Informasi, Kemenhan Iran.


Beberapa bulan lalu sebuah jaringan yang sangat profesional dan terlatih, bermaksud menjalin kerja sama dengan beberapa penyusup untuk memasukkan peralatan rusak dan sudah direkayasa ke dalam produksi rudal canggih di industri Kemenhan Iran.

Akan tetapi jaringan sabotase ini kemudian masuk perangkap Departemen Perlindungan Informasi, Kemenhan Iran, dan skenario berbahayanya tersebut berhasil digagalkan.


Kesuksesan Departemen Perlindungan Informasi, Kemenhan Iran, menyebabkan seluruh jalur dan aktivitas Mossad, untuk memasok dan menyuplai peralatan yang mereka inginkan bersama para perwira asing serta anasir-anasir dalam negeri berhasil dikenali, dan masuk pengamatan intelijen Iran.


Salah seorang pejabat di Departemen Perlindungan Informasi, Kemenhan Iran mengatakan, Rezim Zionis sebelumnya yakin bahwa skenario sabotase dan pasokan peralatan rusak ke industri rudal Kemenhan Iran, sukses, tapi setelah mengetahui jaringan sabotase mereka menerima pukulan akhir, terkejut dengan kegagalan fatal mereka dalam operasi ini. 

Karena Kinerjanya Bagus, Rahbar Puji Pemerintahan Raisi

Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei memuji kinerja pemerintahan Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi dan kabinetnya, terutama di sektor pekerjaan infrastruktur, pertumbuhan indikator makro ekonomi dan kebijakan luar negeri.

Menurut Rahbar, kinerja pemerintahan saat ini baik dan kuat di ketiga bidang tersebut, khususnya kegiatan pemerintah di bidang kebijakan luar negeri, termasuk kebijakan hubungan dengan negara-negara tetangga.

"Kita tidak boleh berkonflik dengan tetangga mana pun, dan jika ada konflik, harus diubah menjadi kerja sama, dan langkah-langkah telah diambil sehubungan dengan hal ini. Untuk itu, langkah tersebut harus dilanjutkan," kata Ayatullah Khamenei dalam pertemuan dengan Presiden Raisi dan seluruh anggota kabinetnya pada hari Rabu (30/8/2023).

Pertemuan pada hari Rabu tersebut dalam kerangka memperingati Pekan Pemerintah. Pada tahun 1981, Presiden Republik Islam Iran Mohammad Ali Rajai dan Perdana Menteri Mohammad Javad Bahonar gugur syahid dalam ledakan bom di kantor perdana menteri.

Serangan ini dilancarkan oleh kelompok teroris MKO (Mojahedin-e-Khalq Organization). Untuk mengenang dan menghormati para Syuhada, tanggal 24-30 Agustus (minggu pertama bulan Shahrivar) ditetapkan sebagai Pekan Pemerintah Republik Islam Iran.

Pemerintahan ke-13 Iran, yang dipimpin oleh Raisi, sejak awal kerjanya pada Agustus 2021, telah mulai memperkuat interaksi dengan negara-negara tetangga, menekankan diplomasi ekonomi, fokus pada multilateralisme dan keanggotaan dalam perjanjian-perjanjian regional dan ekstra-regional, sebagai landasannya.

Seperti yang disampaikan oleh Rahbar bahwa pencapaian pemerintahan ke-13 Iran selama dua tahun terakhir menunjukkan keberhasilannya di sektor-sektor seperti kebijakan luar negeri. Dalam 24 bulan terakhir, Raisi telah melakukan 19 kali kunjungan luar negeri, dan pemerintah Iran telah menandatangani 163 dokumen kerja sama internasional.

Di antara poros politik luar negeri pemerintahan ke-13 Iran adalah peningkatan hubungan politik dan ekonomi dengan negara-negara tetangga dan perluasan hubungan dengan negara-negara tetangga, yang selalu ditekankan oleh Raisi.

Contoh nyata dari realisasi kebijakan ini adalah peningkatan hubungan antara Iran dan Arab Saudi setelah sekitar 7 tahun hubungan diplomatik keduanya putus. Pemulihan hubungan ini telah menciptakan peluang bersejarah bagi pengembangan kerja sama ekonomi dan komersial serta konsolidasi integrasi regional.

Sementara itu, beberapa negara Arab lain di kawasan yang memiliki perselisihan dengan Iran telah mengumumkan keinginannya untuk memperkuat hubungan dengan Republik Islam. Misalnya, kini sedang dilakukan upaya untuk normalisasi hubungan hubungan Iran dengan Mesir dan Bahrain melalui berbagai jalur. Sudan juga meminta dimulainya kembali hubungan diplomatik dengan Iran.

Pengembangan hubungan dengan negara-negara tetangga selama dua tahun terakhir juga efektif dalam memperluas pertukaran perdagangan, sehingga pangsa negara tetangga dalam total perdagangan Iran mencapai 50%.

Perkembangan ini berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Iran dan peningkatan ekspor negara ini. Menurut Raisi, pertumbuhan hubungan bisnis dengan negara-negara tetangga sebesar 14%.

Tujuan lain pemerintahan ke-13 Iran adalah merencanakan keanggotaan dan partisipasi dalam organisasi-organisasi regional dan internasional, dan keanggotaan dalam pakta-pakta regional dan ekstra-regional dengan tujuan menghubungkan negara tersebut dengan infrastruktur ekonomi negara-negara berkembang. Selain untuk kepentingan ekonomi dan politik, kebijakan ini sebagai langkah untuk menjadikan sanksi tidak efektif dan juga untuk melawan unilateralisme.

Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah Iran ke-13, setelah menjadi anggota resmi Organisasi Kerja Sama Shanghai dan memperluas hubungan dengan Uni Ekonomi Eurasia, baru-baru ini berhasil menjadi anggota kelompok BRICS. Keanggotaan di BRICS diharapkan dapat meningkatkan perdagangan dan juga meningkatkan posisi Iran di tingkat internasional.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menilai hubungan dengan semua pemerintah yang ingin menjalin hubungan dengan Iran (kecuali beberapa pengecualian) sebagai bagian dari kebijakan pemerintah ke-13 yang benar.

"Keanggotaan dalam dua perjanjian internasional juga merupakan pekerjaan yang sangat penting, yang menunjukkan bahwa negara berada dalam situasi di mana para pendiri perjanjian-perjanjian internasional bersedia dan terkadang bersikeras untuk menjalin hubungan dengan Iran, dan berdasarkan perhitungan mereka dan pertimbangan atas realitas Iran, mereka menganggap hubungan dengan negara kita sebagai hal yang diperlukan," kata Rahbar.

Menlu Iran pada Pasukan AS: Kembali ke Rumah Kalian !

Menteri Luar Negeri Iran dalam jumpa pers dengan sejawatnya dari Suriah, menyarankan pasukan Amerika Serikat untuk kembali rumah mereka, dan pemerintah Washington menyerahkan kawasan kepada pemiliknya.

Hossein Amir Abdollahian, Kamis (31/8/2023) dalam lawatannya ke Damaskus, menggelar jumpa pers bersama dengan Menlu Suriah Faisal Mekdad.


Dalam jumpa pers itu, Menlu Iran mengatakan, "Kami ingin mengecam keras serangan-serangan Rezim Zionis, ke bandara Aleppo, dan wilayah-wilayah sipil Suriah."


Ia menambahkan, "Di kawasan Asia Barat, tidak boleh ada langkah agresi dan kejahatan Rezim Zionis, yang tidak dibalas oleh masyarakat kawasan."


Abdollahian menegaskan, "Kami sarankan kepada pasukan AS untuk kembali ke rumah, dan kepada para pejabat AS kami sarankan untuk menyerahkan kawasan kepada pemiliknya. Tidak ada satu pihak pun yang mampu menutup jalur-jalur transportasi bersejarah di kawasan. Langkah-langkah ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan klaim hak asasi manusia Barat dan AS."


"Hubungan kami dengan negara-negara kawasan termasuk Irak dan Suriah, dalam kerangka peningkatan kerja sama perdagangan dan ekonomi, tapi AS sungguh disesalkan berusaha menutup jalur-jalur transportasi untuk melanjutkan dan menambah sanksi, tapi berulangkali gagal," pungkas Menlu Iran.

Kazem Seddiqi; Arbain, Epik dan Rasionalitas serta Kebijakan Budaya Baru

Khatib salat Jumat Tehran menekankan, Arbain sebuah epik, rasionalitas dan kebijakan budaya baru.

Hujjatul Islam wal Muslimin, Kazem Seddiqi dalam khutbah Jumatnya mengatakan, Arbain Husseini sebuah epik, rasionalitas dan kebijakan budaya baru, sebuah gerakan emosional dan berwibawa, dan satu wajah terlihat pada semua orang, dan itulah wajah Imam Husain as.

Menurut laporan IRIB, khatib salat Jumat Tehran menambahkan, ini sebuah manuver pelayanan, dan kehidupan Mahdawi, rakyat dengan penuh harga diri semuanya siap melayani yang lain.

"Pertemuan-pertemuan ini merupakan gerakan spontan rakyat, berwilayah, Mahdawi, dan tanpa pamrih," papar Kazem Seddiqi.

Seraya menjelaskan bahwa melawan fitnah merupakan salah satu benteng untuk melindungi umat Islam, Kazem Seddiqi mengatakan, menghadapi fitnah, seseorang harus selalu berada dalam benteng untuk mencegah dan menolak fitnah.

Sayid Hasan Nasrullah: Muqawama dalam Posisi Terkuat

Sekjen Hizbullah Lebanon, Sayid Hasan Nasrullah saat bertemu dengan Menlu Iran, Hossein Amir-Abdollahian mengatakan, hari ini muqawama Lebanon dan Palestina berada dalam kondisi terkuat.

Hossein Amir-Abdollahian, menlu Iran Kamis (31/8/2023) dalam lanjutan safari regionalnya tiba di Badara Udara Beirut dan disambut pejabat negara ini.

Selama kunjungannya ke Suriah, menlu Iran Rabu bertemu dengan presiden, perdana menteri dan pejabat negara ini.

Menurut laporan FNA, Sayid Hasan Nasrullah dalam pertemuan ini menekankan, jika Zionis berperilaku berdasarkan kesalahan perhitungan, mereka akan mendapat respon yang menyesalkan dari pihak muqawama.

Sayid Hasan Nasrullah seraya mengisyaratkan peran konstruktif Iran terhadap kawasan dan Lebaon, seraya menghormati dan mengenang para syuhada muqawama kawasan, Lebanon dan Iran, menyebut perang Syahid Soleimani dalam menstabilkan keamanan kawasan terhadap Zionisme dan terorisme tidak akan pernah terlupakan.

Sementara itu, Amir-Abdollahian dalam pertemuan ini memaparkan hasil perundingan terbarunya dengan pejabat Arab Saudi, dan menilainya positif.

"Proses implementasi kesepakatan antara kedua pihak akan menjadi indikator sikap kedua negara dalam lembaran baru hubungan Tehran dan Riyadh," papar menlu Iran.

Amir-Abdollahian seraya menyinggung perundingannya dengan presiden Suriah dan pejabat tinggi negara ini menjelaskan bahwa jika kondisi hubungan Suriah kembali ke keadaan normal dengan negara-negara Arab, gerakan asing dalam mengaktifkan teroris di Suriah menunjukkan tujuan musuh dan rezim Zionis terhadap Suriah dan keamanan kawasan. 

Tags