Pengaruh Perang Pertahanan Suci terhadap Perluasan Muqawama
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei bertemu dengan ratusan veteran perang Pertahanan Suci, keluarga syuhada, seniman, penulis, petugas medis, pekerja sosial dan aktvis.
Rahbar dalam pidatonya mengatakan, hasil dari pertahanan kolektif rakyat Iran dalam melawan front arogansi dunia, agresi rezim Baath Irak dan kubu arogan adalah tetap utuhnya wilayah Republik Islam Iran dan terungkapnya kemampuan dan kapasitas besar bangsa Iran.
Selain itu, Pertahanan Suci rakyat Iran juga menyebabkan meluasnya perbatasan-perbatasan non-geografis negara ini dan tumbuhnya dan kuatnya konsep dan budaya perlawanan serta jihad melawan penindasan di dalam negeri dan di dunia.
Dalam pertemuan yang digelar Rabu (20/9/2023) dan menjelang peringatan Pekan Pertahanan Suci, Rahbar menyebut tujuan utama musuh dalam perang yang dipaksakan ini adalah menumpas dan menghancurkan Revolusi Islam dan Republik Islam, serta memisahkan sebagian wilayah negara ini.
Rahbar menambahkan,"Revolusi Besar Islam adalah fenomena unik karena sampai saat itu, tidak ada revolusi di dunia yang menghasilkan pemerintahan religius dan demokratis, dan para penindas global ingin menghapus konsep baru ini, yaitu Republik Islam dan demokrasi religius, dan mereka hingga sekarang masih mengejar tujuan yang sama."
Seperti yang disampaikan oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam, setelah kemenangan Revolusi Islam dan runtuhnya arogansi global, Iran menjadi sasaran kebencian dan permusuhan musuh-musuh dan afiliasinya.
Musuh, termasuk Amerika Serikat (AS), menggunakan seluruh kekuatan, konspirasi dan propaganda mereka untuk melenyapkan Revolusi Islam. Di antara upaya mereka adalah memaksakan perang terhadap Iran selama delapan tahun melalu agresi pasukan Baath Irak, dan mendukung rezim agresor Saddam.
Selain itu, mereka juga menjatuhkan beragam sanksi terhadap Iran, dan bahkan melakukan tindakan terorisme dengan meneror tokoh-tokoh, para ilmuwan dan orang-orang besar Iran, serta membunuh para komandan perlawanan hanya demi mengalahkan Iran, mengisolasi dan meruntuhkan Republik Islam, namun musuh gagal untuk meraih ambisi dan tujuannya.
Perang yang dimulai front arogansi melalui agresi militer rezim Saddam ke Iran memiliki tujuan luas, dan tujuan terpenting mereka adalah bermimpi untuk meruntuhkan Republik Islam Iran. Namun rakyat Iran dengan dukungan Pendiri Republik Islam Iran Imam Khomeini ra dan dengan perlawanan gigih mereka yang penuh dengan keimanan serta fokus terhadap kapasitas yang dimiliki, dan dengan jiwa-jiwa patriotisme, telah mampu mengalahkan pasukan agresor.
Salah satu pencapaian penting dari Pertahanan Suci adalah dampak langsungnya yang menjamin keamanan yang stabil bagi Republik Islam Iran dalam menghadapi berbagai ancaman militer, keamanan dan bahkan politik dan ekonomi musuh, yang mendorong kekuatan pencegahan Iran terus meningkat di semua bidang, termasuk di bidang militer dan pertahanan, selama bertahun-tahun setelah berakhirnya perang, meskipun ada banyak ancaman, peningkatan tekanan dan sanksi yang lebih kompleks.
Faktanya adalah Revolusi Islam Iran, yang memiliki ciri-ciri seperti spiritualisme dalam politik, perlawanan terhadap rezim-rezim afiliasi musuh, mereproduksi budaya perlawanan dan semangat kesyahidan, keadilan, penekanan pada persatuan, populisme dan penyebaran Islam politik, telah mempengaruhi negara-negara di kawasan dan dunia.
Revolusi ini sebenarnya telah berdampak pada banyak negara dan bangsa, dan dampak tersebut, yang muncul dalam bentuk pemodelan revolusi Islam, telah memberikan peluang baru bagi gerakan dan arus para pejuang untuk kemerdekaan, dan merpenciptaan kapasitas-kapasitas baru di kawasan yang terkena dampak dari revolusi Islam dan ajaran dan nilai agama.
Ketika menggambarkan kehebatan dan pencapaian Pertahanan Suci yang diraih rakyat Iran, Rahbar menyebut perluasan perbatasan-perbatasan non-geografis Iran, termasuk batas intelektual dan makrifat, sebagai salah satu pencapaian pertahanan suci.
Rahbar menegaskan, "Sebagai hasil dari keberhasilan yang sangat penting ini, konsep perlawanan global telah terbentuk. Konsep ini telah terbentuk di Palestina, Suriah, Irak dan wilayah-wilayah lainnya, dan karya-karya bangsa Iran di berbagai wilayah Asia, Afrika dan Amerika Latin telah menjadi model bagi negara-negara lain." (MF)