Ketika Sanksi Rudal Iran Berakhir
(last modified Thu, 19 Oct 2023 04:58:29 GMT )
Okt 19, 2023 11:58 Asia/Jakarta

Pada 18 Oktober 2023, sanksi rudal Iran berakhir sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231. Setelah kesepakatan nuklir JCPOA diumumkan pada bulan Juni 2015, diputuskan bahwa embargo senjata Iran akan berakhir setelah 5 tahun, yaitu pada bulan Oktober 2020, dan sanksi rudal akan berakhir setelah 8 tahun pada bulan Oktober 2023.

Pada dasarnya persenjataan rudal Iran bersifat defensif dan diciptakan sejalan dengan doktrin pencegahan Iran, dan uji coba rudal Iran juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rudal balistik.

Dengan menekankan bahwa doktrin pertahanannya didasarkan pada pencegahan dan pertahanan, Republik Islam Iran telah menekankan haknya untuk memperluas program rudalnya demi pertahanan diri.

Sanksi terhadap rudal Iran

Di bidang perluasan dan peningkatan kemampuan misilnya, Iran mengandalkan para ahli dan potensi dalam negeri. Sementara tindakan sanksi AS dan mitra Baratnya, yang diklaim untuk menciptakan hambatan di bidang pengembangan misil Iran atau mencegahnya memperoleh bahan-bahan dan suku cadang yang diperlukan di bidang ini tidak pernah mampu mengganggu pengembangan rudal Iran.

Iran kini menjadi salah satu kekuatan rudal terbesar di dunia.

Vladimir Sajin, pakar urusan Asia Barat mengatakan, Tehran menanggapi sanksi Amerika dengan memperkuat program rudalnya, dan upaya Amerika untuk menghentikan program rudal Iran melalui sanksi sia-sia.

Amerika, bersama sekutu-sekutunya di Eropa, yang selalu berupaya memonopoli teknologi canggih, berupaya menghalangi pengembangan rudal Iran.

Uni Eropa dan Troika Eropa (Jerman, Prancis dan Inggris), yang merupakan anggota kelompok 4 + 1, dan Amerika Serikat, selalu mempunyai pendekatan negatif terhadap kemampuan senjata dan rudal serta berusaha untuk membuat tindakan Iran di bidang ini sebagai ilegal.

Salah satu tuntutan utama Amerika Serikat, yang juga disetujui oleh negara-negara Eropa dalam hal ini, adalah menghentikan program rudal Iran.

Meskipun Eropa mengklaim mendukung kelestarian perjanjian nuklir JCPOA, Eropa mengambil posisi yang sejalan dengan AS mengenai kemampuan rudal Iran yang bersifat pencegahan.

Pada 18 Oktober 2023, sanksi rudal Iran berakhir sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231. Setelah kesepakatan nuklir JCPOA diumumkan pada bulan Juni 2015, diputuskan bahwa embargo senjata Iran akan berakhir setelah 5 tahun, yaitu pada bulan Oktober 2020, dan sanksi rudal akan berakhir setelah 8 tahun pada bulan Oktober 2023.

Terkait hal ini, Dewan Eropa mengumumkan dalam pernyataannya pada Selasa (17/10/2023), bahwa negara-negara anggota UE akan terus mempertahankan sanksi PBB sebelumnya terhadap Iran di bidang senjata dan rudal, yang akan berakhir pada 18 Oktober.

Menurut Dewan Eropa, sanksi terhadap Iran bukanlah hal baru, dan status sanksi Uni Eropa yang sebelumnya dibatalkan berdasarkan perjanjian nuklir tidak akan berubah.

Troika Eropa sebelumnya mengklaim bahwa mereka akan mempertahankan sanksi PBB terhadap Iran karena apa yang mereka sebut sebagai "ketidakpatuhan Iran yang terus-menerus terhadap kewajibannya berdasarkan perjanjian nuklir".

Sanksi ini melarang Iran memproduksi rudal balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir, serta membeli drone dan rudal dari Iran atau menjual senjata tersebut ke Iran.

Namun sanksi tersebut kini telah berakhir pada 18 Oktober, sesuai perjanjian JCPOA.

Nasser Kanaani, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran

Nasser Kanaani, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, menanggapi keputusan Dewan Uni Eropa untuk tidak melaksanakan kewajiban organisasi ini pada tahun kedelapan penerapann JCPOA yang bertepatan dengan 18 Oktober 2023 menyatakan, Tindakan Dewan Uni Eropa ini jelas merupakan pelanggaran terhadap kewajiban UE dan tiga negara Eropa yang berada di bawah JCPOA serta Resolusi 2231 dan merupakan tindakan itikad buruk.

Kini, dengan berakhirnya sanksi senjata dan rudal Iran, Tehran dapat melakukan berbagai tindakan di bidang pengembangan senjata dan rudal, dan pada saat yang sama, tidak akan ada pembatasan apa pun terhadap impor dan ekspor senjata.