Nov 03, 2023 12:08 Asia/Jakarta

Hossein Amir-Abdollahian, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, bertemu dan berkonsultasi dengan otoritas Qatar dan Turki di Doha dan Ankara dalam kelanjutan upaya untuk mengakhiri kelambanan negara-negara Islam terhadap kejahatan yang dilakukan rezim Zionis terhadap Gaza.

Empat minggu telah berlalu sejak perang dan kejahatan rezim pendudukan Al-Quds terhadap rakyat Palestina yang tertindas di Jalur Gaza, dan hingga hari Kamis (01/11/2023), jumlah syuhada Palestina mencapai 9.611 orang dan jumlah korban luka mencapai 32.000 orang.

Kondisi warga Gaza

Meskipun negara-negara Barat secara resmi berada di pihak rezim Zionis dan menentang gencatan senjata, dan negara-negara Arab sebagian besar menyaksikan kejahatan rezim pendudukan, Republik Islam Iran telah melakukan upaya diplomatik yang luas untuk menghentikan perang dalam empat pekan terakhir.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian berangkat ke Qatar pada hari Selasa (31/10) dalam babak baru perjalanan diplomatik.

Amir-Abdollahian bertemu dengan Sheikh Tamim, Emir dan Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, Menteri Luar Negeri Qatar dan membahas perkembangan terkini di Palestina.

Sekitar dua minggu lalu, Amir-Abdollahian mengunjungi Qatar dan membahas perkembangan di Wilayah Pendudukan dengan para pejabat negara tersebut, termasuk Menteri Luar Negeri dan Emir Qatar.

Pentingnya kunjungan Amir-Abdollahian ke Qatar adalah agar Doha berperan aktif dalam memediasi antara rezim Zionis dan Hamas.

Republik Islam Iran juga melakukan upaya dan tekad serius untuk menghentikan perang terhadap Gaza.

Hossein Amir-Abdollahian, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, bertemu dan berkonsultasi dengan otoritas Qatar dan Turki di Doha dan Ankara dalam kelanjutan upaya untuk mengakhiri kelambanan negara-negara Islam terhadap kejahatan yang dilakukan rezim Zionis terhadap Gaza.

Usai kunjungannya ke Qatar, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran berangkat ke Turki dan membahas perkembangan terkini di Wilayah Pendudukan dengan para pejabat negara tersebut.

Salah satu alasan pentingnya kunjungan Amir-Abdollahian ke Turki adalah karena Turki, seperti Republik Islam Iran, merupakan salah satu kekuatan dunia Islam.

Kedekatan posisi Turki dan Iran terkait perang Gaza dapat menimbulkan tekanan terhadap rezim Zionis di satu sisi dan di sisi lain meningkatkan tekanan terhadap kekuatan Barat untuk berhenti mendukung Tel Aviv.

Tidak diragukan lagi, salah satu alasan keberanian rezim Zionis melakukan perang, kejahatan dan pembunuhan terhadap rakyat Gaza adalah kelambanan negara-negara Islam dalam menyikapi situasi rakyat Gaza.

Jika negara-negara Islam besar seperti Iran, Arab Saudi dan Turki serta negara-negara berpengaruh seperti Qatar mencapai konsensus mengenai perlunya mendukung Gaza dan memutuskan hubungan dengan rezim Zionis, maka rezim ini akan terpaksa mengakhiri perang dan kejahatannya.

Bendera Qatar dan Turki

Sadr al-Hosseini, pakar isu-isu Asia Barat, mengacu pada perjalanan Amir-Abdollahian ke Doha dan Ankara mengatakan, Perjalanan Menteri Luar Negeri Iran dapat dipertimbangkan dalam kerangka langkah-langkah diplomatik Iran untuk mencapai gencatan senjata dan keluarnya masyarakat Gaza dari situasi saat ini. Karena Iran dalam beberapa hari terakhir telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk mencegah genosida rakyat Gaza oleh Zionis.(sl)

Tags