Sayid Raisi: Iran dan Tajikistan Bertekad Perluas Hubungan Bilateral
(last modified Thu, 09 Nov 2023 09:50:42 GMT )
Nov 09, 2023 16:50 Asia/Jakarta
  • Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi dan Ketua DPR Tajikistan Mohammad Taher Zakerzadeh, Dushanbe, Rabu (8/11/2023)
    Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi dan Ketua DPR Tajikistan Mohammad Taher Zakerzadeh, Dushanbe, Rabu (8/11/2023)

Pesiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi mengatakan, Tehran dan Dushanbe bertekad untuk memperluas hubungan bilateral di berbagai bidang, dan parlemen kedua negara memainkan peran penting dalam melaksanakan perjanjian yang diteken bersama.

Hal itu ditegaskan Raisi dalam pertemuan dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Tajikistan Mohammad Taher Zakerzadeh pada hari Rabu (8/11/2023).

Raisi mengatakan bahwa Iran dan Tajikistan bertekad untuk mengembangkan hubungan bilateral di berbagai bidang. Dia menyerukan peningkatan upaya untuk menggunakan kapasitas yang ada guna mencapai tujuan tersebut.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Tajikistan mengatakan bahwa perluasan perdagangan bilateral dan kerja sama ekonomi, yang melindungi kepentingan kedua negara, bermanfaat bagi Iran dan Tajikistan.

Mohammad Taher Zakerzadeh juga merujuk pada keanggotaan Iran dan Tajikistan dalam organisasi regional seperti Organisasi Kerja Sama Ekonomi (ECO), dan menggambarkannya sebagai peluang yang harus dimanfaatkan kedua negara untuk mencapai pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.

Iran dan Tajikistan telah menandatangani 18 dokumen dan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) kerja sama bilalateral pada hari Rabu.

Kesepakatan tersebut bertujuan memperdalam hubungan bilateral strategis dan jangka panjang antara Iran dan Tajikistan.

Iran adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Tajikistan dan merupakan negara pertama yang membuka kedutaan besarnya di Dushanbe.​

Tidak ada negara yang memiliki hubungan dekat dengan Tajikistan seperti Iran, dan alasannya adalah kesamaan ras, sejarah, budaya, agama, dan bahasa dari kedua negara.

Tajikistan memiliki posisi khusus dalam kebijakan luar negeri Iran, dan Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyebut hubungan kedua negara sebagai hubungan persahabatan.​ (RA)