Retorika Zionis Anti-Iran, di tengah Krisis
(last modified Sat, 30 Dec 2023 13:35:15 GMT )
Des 30, 2023 20:35 Asia/Jakarta
  • Mantan PM Israel Naftali Bennett
    Mantan PM Israel Naftali Bennett

Mantan perdana menteri Israel, Naftali Bennett dalam sebuah artikel yang dirilis Koran Wall Street Journal pada 28 Desember 2023 mengklaim bahwa rezim ini dan Amerika menentukan sebuah tujuan yang jelas untuk menumbangkan Republik Islam Iran.

Naftali Bennett juga mengatakan, "Saya menginstruksikan kepada aparat keamanan Israel untuk memaksa Tehran membayar biaya atas dukungannya kepada milisi anti-Israel, kekebalan dari hukuman sudah cukup."

Dia merujuk pada operasi rezim Zionis yang menarget pangkalan Korps Garda Revolusi Islam di dekat Kermanshah di Iran barat dan pembunuhan Hassan Sayyad Khodai dari Pasukan Quds IRGC.

Artikel Bennett di Wall Street Journal mendapat kritik di wilayah pendudukan, dan beberapa kritikus mengatakan bahwa mantan pejabat senior ini telah mengungkap urusan intelijen paling rahasia rezim Zionis tanpa persetujuan departemen sensor militer. Yaakov Kats, mantan editor Jerusalem Post, menulis tentang ini: Saya bertanya kepada Sensor Militer hari ini apakah Naftali Bennett telah menyetujui artikelnya atau tidak. Jawabannya adalah: Tidak!

Image Caption

Namun, perlu disebutkan beberapa poin tentang retorika ini dan klaim mantan perdana menteri rezim Zionis; Pertama, pernyataan-pernyataan ini merupakan dokumen lain yang menunjukkan tindakan subversif dan teroris yang dilakukan rezim ini; Pengakuan rezim Zionis atas operasi teroris tidak hanya akan mengungkap wajah sebenarnya rezim ini di dunia, namun juga menunjukkan hak Republik Islam Iran untuk mempertahankan diri dan mengambil tindakan balasan.

Hal lainnya adalah pengalaman tahun-tahun setelah revolusi Islam menunjukkan bahwa musuh, termasuk rezim Zionis dan Amerika Serikat, selalu menggunakan berbagai cara untuk menghalangi terwujudnya cita-cita dan tujuan revolusi ini, termasuk pembunuhan terhadap para komandan militer, pembunuhan para ilmuwan nuklir, sabotase terhadap fasilitas industri dan pertahanan, serta penerapan tekanan politik dan ekonomi, dengan tujuan untuk melemahkan Iran, namun musuh-musuh ini selalu gagal karena tidak hanya tidak ada perubahan dari tujuan dan cita-cita Republik Islam, bahkan sebaliknya pengaruh spiritual dan penciptaan teladan Iran di kawasan juga malah meluas; Contoh permasalahan ini dapat dilihat pada meluasnya muqawana di kawasan.

Sementara itu, lembaga intelijen dan keamanan Republik Islam Iran telah berulang kali memberikan pukulan keras terhadap agen, tentara bayaran, dan  mata-mata rezim Zionis; Misalnya, 4 agen tim sabotase yang terkait dengan rezim ini, yang melakukan tindakan terhadap keamanan Iran di bawah bimbingan petugas dinas Mossad, diidentifikasi dan ditangkap oleh pasukan intelijen Republik Islam Iran, dan dihukum mati pada Sabtu (30/12/2023) pagi setelah melalui proses hukum.

Hal lainnya adalah bahwa pernyataan Naftali Bennett baru-baru ini dapat dinilai sebagai upaya untuk menutupi kegagalan dan krisis rezim Zionis saat ini; Karena rezim Zionis telah mencapai krisis dan kebuntuan yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah operasi 7 Oktober, dan bahkan beberapa otoritas dan pakar Zionis telah berbicara tentang proses runtuhnya rezim ini. (MF)