Iran Terima Sinyal Pertama dari Satelit Soraya

Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Republik Islam Iran seraya membenarkan penerimaan sinyal satelit Soraya, menyatakan keberhasilan penempatan dan pengoperasian satelit ini di orbit.

Satelit Soraya merupakan satelit Iran dari rangkaian satelit penelitian yang dibangun oleh Institut Penelitian Luar Angkasa Iran, yang menempuh jarak 750 km orbit Bumi kemarin (20 Januari) dengan "Satelit Qaim 100", yang merupakan hasil dari upaya para elit dan ilmuwan Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam, serta berhasil mencetak rekor baru di bidang penempatan satelit pada ketinggian baru.

Menurut laporan IRNA, Issa Zarepour, menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Iran Sabtu (21/1/2024) seraya merilis pesan di jejaring sosial Iran menulis, kesuksesan satelit Soraya telah sempurna.

"Tadi malam, stasiun bumi menerima sinyal satelit Suraya dan data telemetri terkait kesehatan subsistem pasokan energi, penentuan posisi otomatis, komunikasi dan kontrol serta prosesor, yang menunjukkan bahwa satelit dalam kondisi baik," ungkap Issa Zarepour.

Dengan peluncuran satelit penelitian ini, banyak subsistem yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Luar Angkasa Iran juga akan ditempatkan dalam kondisi pengujian orbital, dan jalan bagi pesatnya perkembangan industri luar angkasa dalam negeri Iran akan menjadi lebih lancar. Selain itu, peluncuran ini dinilai sebagai langkah penting menuju peningkatan kemampuan menginjeksi satelit ke orbit yang lebih tinggi.

Para teknisi dan ilmuwan Iran sebelumnya berhasil meluncurkan Satelir Nour 2 dan 3 dengan roket peluncur Qassed buatan dalam negeri dan menempatkannya di ketinggian 500 km di orbit bumi.

Satelit Soraya yang dibawa roket peluncur saterli Ghaem-100 telah mengubah rekor penempatan satelit di ketinggian di industri luar angkasa Iran. (MF)